A/N : sorry gue buat notes nya diawal. Pertama, gue mau minta maaf kalau kalian ga paham maksud cerita gue kemarin. Ya pada intinya, si Kia masih ngerasa sedih tapi dia gabisa nyalahin Geo sepenuhnya. So dia stay di Geo tapi dengan keadaan bimbang.
Kedua, gue bakal late update. Paling jum'at atau sabtu gue buat cerita dan minggunya gue update. Kalau kondisi dan kuota mendukung😂
Ketiga, gue tau kalian cape nunggu, tapi please, sider muncul ya. Gue gamaksa, but hargain sedikit aja ya😔😙
Hope your like it!
Enjoy📚●●
1 minggu yang lalu...
Geo berdiri tepat didepan cermin dengan setelan jas menghiasi tubuh tegapnya.
"Gimana? Bagus ga, Ki?" Tanyanya pada seorang gadis yang sedari tadi memperhatikannya.
Kia tersenyum, "Bagus kok."
Kini mereka sedang ada disalah satu butik langganan keluarga Geo. Iya, Geo membeli sepasang jas untuk acara tunangan Sabrina-Gibran minggu depan.
Geo juga membelikan Kia sebuah dress kesukaan Kia, ini sebagai permintaan maaf Geo karena melupakan janji mereka yang lalu. Ya, kalian pasti tau.
Kembali kedunia nyata.
Geo tersenyum senang mendengar jawaban Kia atas pakaiannya. Ia pun melirik ke arah seorang pelayan ditoko itu, "Saya ambil ini satu ya mba."
"Baik, Pak."
Geo pun segera bergegas mengganti pakaiannya. Dan Kia tetap setia menunggunya.
Beberapa menit berlalu, Geo keluar dari ruangan ganti lalu menghampiri Kia. Setelah itu, mereka bergegas ke kasir untuk membayar pakaian yang Geo beli tadi.
"Sekarang kita mau kemana?" Tanya Geo begitu mereka keluar toko.
Kia diam sebentar untuk berpikir, "Hmm, kita beli makan aja. Tapi makannya dirumah gue."
"Okey."
●●
Jam menunjukkan pukul 5 sore. Kini Kia dan Geo sedang duduk di ruang TV di rumah Kia.
Geo baru saja selesai makan begitupun Kia. Kini mereka berdua terdiam dalam keheningan. Ah, ralat...ada suara TV disana. Tapi tidak ada pembicaraan sedikitpun.
Jujur, Geo merasa, akhir-akhir ini, hubungan mereka agak canggung. Semuanya mulai sesudah malam itu.
Geo berdiri tepat di depan pintu kamar Kia. Ia berhenti saat mendengar ucapan Kia.
"
Gue gatau sampe kapan bisa bertahan sama Geo, semuanya udah mulai gabener,"
Ucapan itu sukses membuat Geo mematung. Jantungnya berdegup cepat. Pikiran-pikiran aneh memenuhi otaknya.
Selangkah ia mundur. Ia pun segera berbalik dan menuruni tangga tanpa berniat sedikitpun untuk mengetuk pintu.
Terlalu banyak pertanyaan diotaknya.
Apa ini alesan kia ga ngejawab line gue waktu itu? Kenapa Kia bisa mikir gitu? Apa sebenernya maksud dia?
"Lho? Geo? Kok kamu udah mau pulang?" Tanya Karin melihat calon menantunya itu bergegas turun tangga.
Geo hanya tersenyum kecil dan menjawab singkat, "ada urusan mendadak tante."
"Oh ya sudah, tapi udah ketemu Kia?" Tanya Karin lagi.
Geo hanya menganggung mengiyakan, "Yaudah ya tante. Geo permisi. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
"Ge? Geo? Lo denger ga gue tadi ngomong apa?"
Ucapan Kia itu membuat Geo tersadar kembali. Sepintas ia tadi melamunkan kejadian satu minggu yang lalu.
"Y-ya? Barusan lo ngomong apa?" Ucap Geo terlihat bingung.
Kia menarik nafas dalam dan mengeluarkannya, "Tadi gue nanya, Clara gabilang apa apa saat lo dirumah sakit?"
Geo terdiam, ia mengingat sejenak, "Bilang apa?"
Kia mengerutkan dahinya, "Lo ga cek line gue ya?"
"Hah?" Geo tambah bingung.
Kia malah terdiam. Ia merasa ada yang tidak beres. Satu hal yang Kia tunggu dari saat Geo dirumah sakit adalah permintaan maafnya.
Ucapan Clara pada malam itu sangat dingin bagi Kia. Kalau Geo membacanya, lantas kenapa ia tidak meminta maaf sedikitpun pada Kia karena perbuatan 'teman dekat' nya itu?
Apa mungkin...Clara main belakang? Dia ngehapus semua chat gue sama Geo supaya Geo, supaya Geo gatau tujuan dia ngedeketin Geo adalah untuk dapetin Geo?
●●
"Menurut gue sih ya, Ge. Kia cemburu sama Clara," ucap Boby dengan yakin setelah mendengar sodaranya itu bercerita panjang lebar.
Jam kini menunjukkan pukul 11 malam, tapi Boby belum boleh pulang karena ia menjadi tahanan Geo malam ini.
Ya, Geo sedang bercerita sekaligus meminta saran Boby atas sikap Kia belakangan ini.
"Gini ya, pertama, lo bilang waktu Kia kerumah sakit buat ketemu lo, Kia ga ngomong sedikitpun sama Clara kecuali saat lo ngenalin mereka. Kedua mimik muka mereka lo bilang kayak orang saling ga suka, dingin. Ketiga, Kia nanyain Clara ngomong apa sama lo malem itu. Ya semuanya udah jelas, Kia gasuka atau mungkin dia cuman cemburu liat lo deket banget sama Clara," jelas Boby.
Geo terdiam, ia tidak berpikir sejauh itu. Lagian, kenapa Kia harus tidak suka dengan Clara sampai seperti itu? Ia tau, Kia bukan tipe orang pembenci yang bisa langsung beropini buruk pada orang hanya karena sebuah dugaan.
Dan kenapa juga Kia menanyakan mati-matian tentang apa yang dibicarakan Clara dengannya malam itu? Dan apa hubungannya dengan Line yang kata Kia, Geo tidak membacanya.
Bukankah ponselnya rusak?
Tunggu...gue ngerasa ada hal yang gue gatau. Tapi apa? Ah...apa mungkin...ada yang Clara sembunyiin dari gue? Tapi apa? Dan kenapa?
-Tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret [Slow Update]
Teen FictionBegitu sampai di depan rumah Kia. Geo langsung menahan Kia, itu membuat Kia terdiam dan menautkan alisnya heran. "Karena gue punya kartu as lo, dan lo punya kartu as gue. Jadi, kita buat perjanjian, "Jangan pernah bilang ini sama siapapun. Jangan bi...