"Jadinya bagaimana?" tanya Rein panik ketika Ken menjemputnya berangkat sekolah."Bagaimana gimana?"
"Ih, kamu ga sadar omongan ku semalam ya? My mom gave me birth control pills, Ken!!" jerit Rein frustrasi.
Ken hanya bisa tersenyum menatap Rein yang panik. "Ya aku harus bagaimana memangnya? Datang ke orangtua kamu dan bilang kalau we had sex gitu?"
"Ken, kamu mau mati ya?"
Ken mengangkat bahunya.
"For you, I'll take every risk," jawabnya santai yang malah membuat Rein semakin kesal.
"Masih mending kalau kamu mati! Mamaku malah ngancam mau mengebiri. You really want to take that risk?"
Ken meringis ngilu. "Ughhhh... kalaupun sampai disunat dua kali, masa kamu akan ninggalin aku sih?"
"Hmmmm... bisa jadi...." gumam Rein.
Ken membelalakkan matanya. "Kamu lebih peduli sama little Ken ketimbang nyawa aku? Tega banget!!" gerutu Ken.
Rein terkikik geli dan menepuk-nepuk bahu Ken, santai, sampai Ken mencubit pipi Rein.
"Nyebelin tau ga!!" keluh Ken yang jadi ikut tertawa.
"Udah lama aku ga ngeliat kamu ketawa lepas kayak sekarang. Kamu cantik kalau ketawa," ucap Ken sambil mengusap pipi Rein pelan, membuat Rein tersipu malu dan mencubit lengan Ken.
"Gombalnya kumat deh," gerutu Rein.
Ken terkekeh geli, mencubit pipi Rein sekali lagi.
"Kamu ngerasa ini salah ga sih?" tanya Rein tiba-tiba.
"Apa yang salah? Sex yang sudah kita lakukan atau hubungan kita sekarang?"
"Semuanya," jawab Rein, cepat.
"Aku sudah tak bisa lagi membedakan antara yang benar dan yang salah, Rein. Tapi untuk aku, mencintai kamu itu bukan kesalahan," jawab Ken sambil menggenggam tangan Rein, menariknya mendekat dan mencium tangan Rein perlahan sementara Rein hanya terdiam, menyembunyikan perasaan kalut yang memberati hatinya dari semalam.
------------
"Maaf, aku telat," ucap Rein terburu-buru, bersalaman dengan semua orang yang sudah duduk di meja makan. Hari ini mereka semua berkumpul di rumah Rein untuk makan malam karena Zain baru saja datang.
Rein meletakkan tas belanjaannya di atas meja dapur sebelum ikut duduk bersama mereka.
"Sudah dapet yang kamu suka?" tanya Hana.
Rein tadi pergi bersama Chika untuk membeli gaun prom, padahal Rein tak berminat sama sekali untuk datang, tapi Chika mengancam akan memutuskan persahabatan mereka kalau Rein sampai tidak datang.
"Ya...." jawab Rein tak semangat.
"Kamu ke prom sama siapa?" tanya Rasya yang sedang meminta Zain untuk mengoper paha ayam panggang ke arahnya.
"Chika," jawab Rein setelah menelan mashed potato nya.
"Loh, emang ga ada yang ngajak?" tanya Rasya keheranan.
"Banyak... makanya Rein bingung," jawab Hana sambil tertawa.
"Ih, Mama tau dari mana deh?"
"Tadi Chika yang kasih tau pas kamu lagi ganti baju. Dean, Raya, Daniel... Trus dua lagi siapa ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Somewhere Only We know
Teen FictionWhen your some kind of Brother fall in love with you, now you are in a serious trouble!!! ketika Rein menyadari kalau Ken si playboy, anak dari sahabat baik orangtuanya, yang tumbuh dan besar bersama sebagai musuh besar menyatakan kalau dia mencinta...