Part 8 - Love??

9.1K 1.1K 50
                                    

Pulang bersama Angkasa jelas jauh berbeda dengan pulang diantar Ken yang biasanya membuat Rein pusing kepala akan kelakuan tak jelas adik kelasnya itu.

Angkasa sangat berhati-hati dalam berkendara, tak seperti Ken yang cenderung tak sabaran. Obrolan mereka pun menyenangkan, Rein tak harus tarik urat dan membuat mata bulatnya semakin lebar karena kebanyakan melotot atau mendelik.

Angkasa pandai bercerita, dia menceritakan tempat asalnya di Washington DC tanpa terdengar sombong dan Rein juga ikut bercerita tentang teman-temannya di Swiss yang dia rindukan. Ngobrol seru tentang undiscover spot selain yang ada di website wisata, membuat perjalanan selama setengah jam menuju rumah Rein jadi tak terasa dan Rein mengharapkan mereka akan sering-sering bertemu lagi karena Rein suka mendengarkan Angkasa bercerita.

Harapan Rein terkabul ketika pada saat jam istirahat keesokan harinya Angkasa benar-benar datang ke kelasnya, mengantarkan buku A designer's Art- Paul Rand, mengajaknya ke kantin dan berdiskusi seru mengenai Paul Rand.

Rein tak begitu mengenal dunia design tapi Angkasa dengan sabar menjelaskan padanya. Angkasa tampak bersemangat ketika membicarakan dunia design yang menjadi cita-citanya selama ini.
Mereka berbicara santai sampai lupa waktu dan merasa sedih karena jam istirahat cepat berlalu. Angkasa menawarkan diri mengantarkan Rein pulang lagi dan melanjutkan pembicaraan mereka sepanjang perjalanan.

Berdasarkan percakapan mereka, Rein jadi tahu kalau Angkasa tidak hanya memiliki kakak perempuan yang dipanggil Cassie, tetapi juga adik laki-laki yang masih SMP kelas 9 yang namanya Bintang. Rein juga baru tahu kalau nama lengkap Angkasa adalah Angkasa Yuda Pramudya.

That famous Pramudya! Yang usahanya ada di mana-mana namun yang paling terkenal tentu saja Rumah Sakit-nya.

Angkasa bercerita mengenai keluarganya yang menurutnya sangat absurd kerena mereka semua aneh terutama adiknya, Bintang yang takut kuman. Rein tertawa geli sepanjang Angkasa bercerita dan ikut bercerita soal keluarganya juga. Papanya yang super teratur, ibunya yang cuek dan Zain yang super menyebalkan. Juga tentang keluarga tambahannya yang meliputi Rasya sang kakak kesayangan dan Ken yang jauh lebih menyebalkan dari Zain.

"It's always nice talking with you Rein," kata Angkasa ketika mereka tiba di depan pagar rumah Rein.

"Aku juga senang kok. Makasih ya Asa, maaf loh aku udah ngerepotin kamu, thanks for the ride."

"My pleasure, Rein, lagipula searah sama rumahku kok. I'll see you tomorrow," kata Angkasa sambil tersenyum kemudian pergi setelah memastikan Rein sudah masuk ke dalam rumahnya.

-------

Rasya Leander Bratayuda
Pumpkin, besok mau aku jemput ga? Kengen deh, udah lama ga ngobrol. Aku sibuk banget, kuliahku lagi padat-padatnya. Maaf ya.

Rein Aretha Ardhani
Onii... aku juga kangen, tapi besok aku ada janji sama temenku ke toko buku.'

Rasya Leander Bratayuda
Ah, kau melupakan aku. Aku kecewa. 😟😟😟

Rein Aretha Ardhani
'Onii...jangan marah. ☹️☹️☹️ Kan Sabtu kita ketemu di rumah pas acara menendang Zain balik ke Singapore. Ingetin Tante Ratna, Zain minta dibawain empal goreng ya.

Rasya Leander Bratayuda
Iya, Mama udah sibuk dari pagi, ngebuatin empal kok.

Rein Aretha Arhani
Oke, nanti aku kirim pesan terimakasih ke Tante deh. Minta maaf juga, Zain bikin ribet!!

Rasya Leander Bratayuda
Gapapa pumpkin, kalau ga nyusahin, bukan Zain namanya. 😁😁😁 Btw, kamu ke toko buku sama siapa?

Somewhere Only We knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang