BAB 9

34.2K 1.9K 9
                                    

Ayoo jangan lupaa!!

VOTE

VOTE

VOTE

-o-o-o-o-

Gue sedang mendengarkan guru yang sedang menjelaskan pelajarannya di depan papan tulis Kringg!! Kringg!! Kringg!! Bel istirahat bunyi anak-anak di kelas mulai meninggalkan kelas menuju kantin sedangkan gue, gue lagi males kemana-kemana terutama kantin karna gue merasa nggak enak badan, jenn meninggalkan gue di kelas tadi dia mengajak gue ke kantin tapi gue tolak, sekarang gue hanya memainkan iPhone 6 gue di meja membuka sosmed gue seperti Snapchat, Instagram, Twitter, Path dll hingga gue melihat ada yang menaro roti di meja gue, gue menyari siapa orang yang menaro roti tadi di meja gue, dan ada orang sedang berdiri di depan gue, gue melihat wajahnya dan dia adalah rendy dia tersenyum ke gue dia membalik-kan bangku yang ada di depan gue menghadap ke gue, dia pun langsung duduk, gue melihat anak-anak di kelas yang tadinya mau masuk tapi melihat ada rendy dia langsung keluar lagi hingga sekarang cuma ada gue dan rendy di kelas, rendy memberikan gue roti tapi gue masih melihati dia dengan tatapan bingung

"Ini makan rotinya" dia membukakan bungkus roti itu tapi gue tahan

"Gue lagi nggak mau makan" rendy tidak mengubris perkataan gue dia malah tetep membuka bungkus rotinya dan menyodorkan roti itu ke mulut gue, gue menjauhkan wajah gue dari roti itu

"Lo harus makan, gue tau lo belum sarapan" gimana dia bisa tau kalo tadi pagi gue nggak sarapan? Gue tetep menggeleng-nggelengkan kepala gue menjauhkan mulut gue dari roti itu

"Sok tau lo"

"Nggak usah bohong, muka lo pucet" rendy benar gue merasa badan gue lemes dan pusing hingga akhirnya gue mengambil roti yang ada di tangan rendy dan memakannya sedikit, rendy melihati gue yang sedang memakan roti sambil tersenyum akhirnya gue menyisakan roti itu setengah dan menaronya di bungkusannya, rendy mengasih gue air putih dan gue langsung meminumnya setengah

"Kok sedikit banget makan rotinya"

"Gue udah bilang gue nggak mau makan" jawab gue sambil menatap ke arah jendela kelas dan melihat anak-anak sedang ramai diluar kelas ingin masuk ke kelas, gue kembali menatap rendy

"Sebaiknya lo pergi deh, lihat tuh anak-anak ingin masuk ke kelas"

"Masuk tinggal masuk, apa gue nggak boleh masuk kesini?"

"Lo pikir aja deh gimana sikap geng lo ke mereka, udah ah sanah!" Gue mengusir rendy dan rendy pun langsung beranjak bangun kaluar kelas dan pergi, gue melihat anak-anak di luar langsung ramai masuk ke kelas, jenn yang dari tadi di luar pun langsung duduk di sebelah gue dan mengguncang tubuh gue menanyakan sedang apa rendy di kelas, gue tidak menjawab apa-apa karna gue lemes banget, kenapa badan gue jadi nggak enak gini sih? Semenjak semalam pulang dari rumah daffa kepala gue terasa pusing, jenn menatap gue dengan intens dan memegang kening gue

"Callista are you okay?" Gue menatap jenn yang ada di samping gue

"Mmh" jawab gue lemes Kring!! Kring!! Kringg!! Bel masuk bunyi, gue langsung mengambil buku pelajaran dan menatap ke papan tulis. Selama pelajaran gue merasa kepala gue sangatt pusing sekali hingga gue nggak konsen belajar tapi sepertinya waktu pulang dikit lagi Kringg!! Kringg!! Kringg!! Akhirnya bel pulang bunyi, anak-anak di kelas mulai meninggalkan kelas jenn juga udah duluan pulang, gue beranjak dari bangku dan merasakan kepala gue sangatt pusingg gue memegang kening gue dan memijitnya pelan akhirnya gue berusaha berjalan keluar kelas menuju parkiran dan pergi.

Bukannya pulang istirahat karna lagi sakit gue malah nongkrong di starbucks deket sekolah dan meminum seperti biasa Moccacino Latte tapi kali ini gue memesan atas nama Cara Delevingne bukan seperti biasa. Gue kira kalo gue ke starbucks deket sekolah dan meminum Moccacino Latte pusing gue akan hilang tapi kenyataannya pusing gue malah tambah sakitt dan di tambah lagi gue merasa badan gue panas, gue nggak kuat keadaan gue kayak gini, gue beranjak bangun dan langsung merasakan pusing membuat gue menjadi mual, gue menaro selembar uang dan berjalan sempoyongan ke luar starbucks pas berada di parkiran pusingg gue makin menjadi penglihatan gue mulai buram dan gelap hingga akhirnya gue tertidur.

Bad BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang