BAB 37

23K 1.3K 4
                                    

VOTE! VOTE! VOTE!

-0-0-0-0-

7 hari kemudian..

Gue mengerjapkan mata gue dan beranjak duduk di pinggir kasur berusaha mengumpulkan nyawa gue. Huuftt nggak terasa waktu ujian akhir sudah selesai sekarang gue tinggal nunggu ke lulusan gue dan bebas dari masa-masa high school yang sangat membosankan.

Gue keluar dari kamar mandi menuju lemari baju gue dan memakai pakaian di hari minggu ini sesuai dengan pilihan gue.

Sudah lama gue tidak membaca majalah fashion, sekarang gue ingin memanjakan diri gue untuk membaca semua majalah yang baru keluar di minggu ini.

Gue melirik jam menunjukan pukul 11:00 siang, gue pun sudah cukup memanjakan diri gue dan sekarang gue ingin ke lantai bawah.

Gue menuruni anak tangga dan melihat momy di ruang tamu sedang bicara dengan seseorang. Gue pun langsung menuju ruang tamu dan melihat tante felly disana

"Haii tante" sapa gue ke tante felly yang sedang duduk di samping momy

"Ah hai cantik" jawab tante felly dan langsung menyuruh gue duduk di sampingnya

"Sayang.. kamu tidak menyapa momy kamu sendiri?" Ledek momy yang membuat aku tersenyum ke arahnya

"Hehe iyaa mom, haii momyku tersayang" gue langsung pindah ke samping momy dan mencium pipinya sambil tersenyum

"Hallo my sweetheart"

"Aaa.. melihat kalian tante jadi kangen sama daffa yang dulu"

Kata tante felly yang membuat aku menatapnya bingung

"Emangnya daffa sekarang kenapa fell? Ah! Aku tau karna daffa sekarang berubah menjadi lelaki tampan kan?"

Jawab momy membuat aku merasa jijik mendengarnya

"Sekarang daffa berubah, dia sudah tidak seperti dulu lagi.."

"Sekarang dia tidak pernah meluangkan waktunya untuk kumpul bersama papah dan mamahnya"

"Loh? Memangnya kenapa? Daffa sesibuk itu kah? Bukannya kamu dan suami kamu ya yang kerja? Kenapa jadi daffa?"

"Momy ih, jangan gitu..."

Sahut gue ke momy karna momy terlalu kepo banget

"Kamu tau sendiri kan vell.. mas edward kan sibuk banget apalagi dia sering banget keluar kota atau negri jadinya jarang banget ngumpul keluarga"

"Dan disaat mas edward libur daffanya yang sibuk"

Momy gue mengusap lengan tante felly agar tante felly kuat

"Eh aku lupa nanya nanti callista mau kuliah dimana?" Tanya tente felly.

Gue menatap momy yang tbtb diam dan kaku

"Aku kuliah di--"

"Callista akan kuliah di Amerika Serikat" jawab momy memotong bicara gue

"Hah?! Mom, aku akan kuliah disini di Indonesia" bentak gue.

"Tidak sayang kamu akan kuliah disana dan kamu akan tinggal bersama dady kamu"

Gue mulai beranjak bangun dan berdiri di depan momy

"Callista nggak akan kesana! Callista akan tetap tinggal disini!" Gue langsung pergi menuju kamar gue.

-0-0-0-

Momy tuh kenapa sih?! Kemarin dia bilang dia nggak mau gue pergi ke sanah! Dan sekarang dia malah ingin gue pergi kesana, aneh banget. Sampai kapan pun gue akan tinggal disini di Indonesia tempat gue lahir.

Gue sedang memainkan gitar kesayangan gue tbtb iPhone 6 gue berdering membuat gue melihat ke arah hp gue dan melihat tulisan 'dady' disana, gue pun langsung mengangkatnya dan mengarahkan hp gue di telinga

"Hallo dad!"

"Hallo sayang.. kamu apa kabar?"

"Callista baikk sekali, dady sendiri?"

"Dady baik dan tambah baik mendengar suara kamu sayang"

"Ah dady bisa ajaa hehe, ohya! Dady ada apa telephone callista?"

"Engga... dady cuma mau nanya kabar kamu aja sayang setelah momy kamu tidak bisa merawat kamu dengan baik"

"M-maksud dady?"

"Yaa.. setelah kamu sakit akibat momy kamu"

"Dady tau dari mana kalo aku sakit?"

"Saat kamu sakit momy kamu telephone dady"

"Kenapa dady bilang seperti itu? Itu bukan salah momy"

"Jelas sayang itu salah momy kamu, pasti momy kamu disana sibuk dengan pekerjaannya saja tidak mengurus kamu dengan baik"

"Momy mengurus aku dengan baik dan momy selalu ada di samping aku! Dady jangan bicara seperti itu!"

"Dengerin dady dulu sayang, dad--"

"Dad callista capek mau istirahat, bye dad"

Gue mematikan iPhone gue dan melemparnya ke kasur, momy sama dady tuh kenapa sih?! Mereka tidak pernah akur sama sekali! Mereka selalu berantem! Berantem! Dan berantem! Tidak pernah fikirin perasaan gue! Pusing gue.

Gue beranjak bangun mengambil tas mini diamond gue dan pergi keluar kamar. Gue menuruni anak tangga dan melihat momy sedang memainkan hpnya di ruang tv

"Sayang kamu mau kemana?"

Gue tidak mejawab perkataan momy hanya berjalan ke arah luar rumah

"Sayang kamu ma--"

"Stop mom! Stop! Callista pusing, callista ingin keluar dan momy jangan menyuruh siapa-siapa untuk mencari callista"

Gue langsung pergi tanpa perduli momy gue yang diam seperti patung di belakang gue. Hari ini gue mau hilangkan semua penak di kepala gue dan membuangnya jauh-jauh.

-0-0-0-0-

Gue turun dari mobil dan menuju starbucks di dalam mall terkenal di jakarta. Gue mencari meja yang kosong hingga gue duduk di meja deket jendela. Setelah gue mesen minuman fav gue, gue sibuk memainkan iPhone gue dengan santai. Gue melihat jam tangan gue menunjukan pukul 15:58 hingga gue beranjak bangun menaro uang selembar dan pergi dari tempat ini.

Saat ini gue sedang menunggu seseorang di restaurant mewah di daerah jakarta hingga orang yang gue tunggu datang dan duduk di depan gue.

VOTEMENT WOY JANGAN LUPAA sabarthorsabarbulanpuasa. At the love jihan;)

Bad BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang