BAB 28

23.7K 1.2K 21
                                    

Gue melihat jam tangan gue menunjukan pukul 11.47 dengan keadaan gue yang masih ke kurung di dalam gudang sekolah. Gue yang sedang duduk sambil menyender di pintu gudang pun tidak bisa apa-apa, berulang kali gue mencoba membuka jendela gudang tetapi tidak bisa hingga gue capek dan kembali duduk. Gue mendengar suara injakan kaki dari luar gudang membuat gue berdiri dan memukul pintu sehingga menimbulkan bunyi berisik

"Tolongg!! Siapa pun yang di luarr sanah tolongg" teriak gue dari dalam sanah tbtb knok pintu gudang pun bergerak ke atas dan kebawah ada yang berusaha membukanya tetapi tidak bisa karna sherly mengkuncinya

"Tolong keluarin gue dari dalam sinihh" teriak gue kembali

"Lo mundur" jawab orang yang ada di luar itu, gue pun langsung menuruti perkataan dia dan berjalan mundur menjauhi pintu tbtb pintu itu terbuka dengan lebar akibat bahu seseorang yang mendobrak pintunya, orang itu berdiri di depan gue dengan bingung

"Callista?" Kata daffa sambil jalan mendekati gue

"Daffa.." lirih gue dan memeluk tubuhnya dengan erat

"Lo ngapain di sinih? Lo gapapa?" Kata daffa di depan gue membuat gue merasa aman di sampingnya

"Siapa yang kunciin lo di gudang?" Gue nggak boleh bilang kalo sherly yang ngelakuin ini, pasti daffa akan berbuat yang buruk ke sherly dan itu nggak akan gue biarin, masalah sherly itu masalah gue nggak ada yang boleh ikut campur

"Ta..tadi gue.."

"Tadi kenapa? Jujur callista" daffa melepaskan pelukan gue dan menatap gue dengan intens

"Tadi gue di suruh ambil bola basket sama pak Yudi di gudang eh tiba-tiba pintunya ke tutup gara-gara angin terus nggak bisa di buka"

"Bener?"

"Iyaa"

"Yaudah lain kali kalo di suruh-suruh gitu sama gue aja"

"Iyaa, tadi lo kemana? gue cariin di kantin, kolidor, perpus, lapangan nggak ada" gue melipat kedua tangan gue sambil menatap daffa

"Maaf, tadi gue di panggil sama kakek gue suruh ke ruangnya"

"Bener?"

"Iyaaa" daffa mencubit pipi gue membuat gue meringis ke sakitan sambil memengan tangannya di pipi gue.

   Akhirnya gue keluar juga dari gudang yang kotor itu dan sekarang gue ingin menuju ke kelas sedangkan daffa barusan masuk duluan ke kelasnya. Gue berhenti di depan kelas sambil menatap ke arah jendela mengintip anak-anak yang sedang memerhatikan Mrs Desi menjelaskan pelajaran, gue menarik nafas gue dalam-dalam dan menggenggam knok pintu dengan erat dan mendorongnya pelan Tingg!! Tingg!! Tingg!! Bel pulang bunyi gue melihat mrs desi ingin keluar dari kelas gue pun langsung lari ke belakang tempat sampah berusaha mrs desi tidak melihat gue, akhirnya mrs desi pun pergi gue pun langsung masuk ke dalam kelas melihat jenn yang terlihat cemas, gue pun langsung mendekatinya

"Hey" sapa gue ke jenn, dia pun langsung melihat gue dengan kaget dan memegang pundak gue dengan erat

"Callista?! Lo dari mana aja sih? Gue cari-cariin lo tau nggak" gue melepaskan tangan jenn di pundak gue dan menggenggamnya

"Im sorry, tadi gue ke kunci di gudang"

"Apa?! Ke kunci di gudang? Siapa yang kunciin lo, hah? Terus siapa yang nyelamatin lo?"

"Pintunya ke dorong angin, tadi daffa abis dari ruang kepsek terus denger teriakan gue akhirnya dia yang ngebukain pintunya"

"Oohh tapi lo gapapa kan?"

Bad BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang