Tolongg hargain karya sayaa yaa makasih:)
-0-0-0-0-
Hari ini gue kembali menjalankan rutinitas gue sebagai pelajar SMA. Gue melihat momy sudah siap sarapan di meja makan, gue pun langsung duduk di depannya melihat momy yang wajahnya sangat pucat
"Mom are you okay?" Kata gue menatap momy yang lagi memegang keningnya
"I'am okay, don't worry honey" Jawab momy dengan senyum lemasnya
"Mom tapi momy terlihat sangat pucat, mendingan momy hari ini nggak ke kantor dulu biar aku telephone dokter" gue beranjak dari bangku ingin menuju telephone rumah tetapi di tahan sama momy
"Tidak usah sayang momy gapapa, meningan kamu sarapan" momy kembali menyuruh gue duduk dan memakan roti dan susu di meja. Gue udah selesai sarapan sementara momy dari tadi belum menyentuh makanannya sama sekali momy hanya memijit pelan keningnya
"Mom? Momy nggak makan sarapannya? Callista udah selesai makannya loh tapi momy belum sentuh makananya sama sekali"
"Dikit lagi habis kok sayang, yaudah kamu berangkat sanah ke sekolah nanti telat" Gue mendengar suara klakson mobil daffa, gue pun masih diam di meja makan sambil menatap momy tidak menyamperi daffa di luar sanah hingga terlihat daffa masuk ke dalam rumah mendekati gue dan momy di ruang makan
"Pagi" sapa daffa ke gue dan salim ke momy
"Pagi sayang, kamu bareng sama callista?"
"Iya tan"
"Ooh yaudah sanah berangkat nanti terlambat loh"
"Iya tan, ayo call" ajak daffa menarik tangan gue, gue pun beranjak bangun pamit ke momy dan pergi sama daffa.
-0-0-0-
Sepanjang perjalan, pikiran gue hanya tertuju ke momy gue soalnya tadi dia terlihat pucet banget membuat gue cemas. Daffa memparkiran mobilnya di parkiran sekolah terlihat gengnya sudah mengumpul disanah kecuali rendy, gue sama daffa pun keluar dari dalam mobil terlihat semua siswa-siswi melihat gue dan daffa dengan tatapan 'iri' daffa pun menggandeng tangan gue masuk ke dalam sekolah.
Gue sudah sampai di depan kelas gue, sekarang gue sedang berdiri di depan pintu kelas sambil menatap daffa di depan gue yang sedang menatap gue
"Lo kenapa si kelihatanya cemas banget?"
"Gue khawatir sama momy"
"Emangnya kenapa?"
"Tadi pagi momy kelihatan pucet banget" daffa menangkup kedua pipi gue dengan tangannya
"Yaudah kita berdoa aja supaya nggak ada apa-apa sama momy lo ya" gue pun mengangguk sambil tersenyum
"Yaudah sanah masuk belajar yang pinter"
"Iyaa, bye!"
Gue pun masuk ke dalam kelas terlihat semua cewe di kelas menatap gue dengan tatapan 'cemburu' gue pun duduk di bangku gue dan melihat jenn sedang pacaran sama alex di pojok kelas membuat gue tersenyum dan mengambil buku mata pelajaran untuk di baca. Ting!! Tingg!! Tingg!! Bel masuk bunyi, bu popy terlihat sudah datang membawa 5 buku di tangannya dan menaronya di mejanya
"Baiklah semuanya ibu mau sudah tidak ada lagi buku apapun di meja dan di kolong meja, karna ulangan fisika akan segera di mulai" bu popy mulai membagikan soal ulangannya ke semua siswa/i di kelas terutama gue, gue membaca soal ulangannya dengan teliti dan mengingat apa yang gue baca tadi hingga akhirnya gue menjawab semua soalnya dengan mudah. Semua soal sudah gue isi dan di kumpulkan sekarang gue hanya melihat anak-anak di kelas sedang mengisi jawaban dengan teliti kecuali alex dan jenn mereka dari tadi berkerja sama dengan asik tidak perduli dengan bu popy di depan kelas sedang memerhatikan mereka berdua
"Okay semuanya waktunya sudah habis, cepat kumpulkan" perintah bu popy di mejannya dengan tegas
"Bu tapi saya belum selesai 5 menit lagi yaa bu" jawab fandi cowo yang paling lucu di kelas
"Tidak! Semuanya selesai nggak selesai di kumpulin, dari tadi kemana aja kamu belum selesai juga" bentak bu popy membuat semua anak-anak mengumpulkan jawabannya ke depan dan kembali duduk di bangkunya masing-masing
"Okay terima kasih semuanya semoga nilai kalian bisa membuat ibu bangga, dan satu hal lagi minggu depan kita sudah mulai ujian semester ya jadi kalian belajar dari sekarang, terima kasih semua" bu popy meninggalkan kelas membuat semua siswa-siwi di kelas berisik, gue kembali membaca buku mata pelajaran dengan serius hingga jenn datang mengganggui gue
"Haii" sapa jenn di samping gue dengan senyum yang penuh arti bagi gue
"Apaan?" kata gue males
"Gimana hubungan lo sama dia, lancar?"
"Apaan sih lo kepo banget, yang penting gue nggak kayak lo sama pacar lo alay iiwh" ledek gue membuat jenn memukul pelan lengan gue dengan tertawa
"Yee apaan sih loo, gue itu romantis yaa"
"Iya aja deh jenn haha" Akhirnya kegiatan membaca gue di ganggu sama jenn membuat gue tidak membaca malah ngobrol dengan seru sama jenn. Tingg!! Tingg!! Ting!! Bel istirahat bunyi , gue merapihkan buku-buku gue ke tas dan beranjak bangun menuju kantin bareng dengan jenn. Dari tadi gue tidak melihat daffa di kantin, mungkin dia lagi sama gengnya, gue sama jenn mencari meja yang kosong hingga terlihat disana ada meja yang kosong, gue pun sama jenn langsung menempati meja itu dan memakan makanannya.
Selama di kantin gue sama sekali tidak melihat daffa, dia dimana si? Gue beranjak bangun
"Eh eh mau kemana lo call?"
"Sebentar ada urusan"
Gue pergi meninggali jenn sendiri di kantin. Gue mencari daffa di kolidor sekolah, perpustakaan, lapangan tapi tetep aja tidak ada, gue udah menyerah mencari daffa membuat gue ingin ke kelas. Saat gue berjalan melewati gudang sekolah tbtb ada yang menarik rambut gue membuat gue mundur ke belakang sambil memegang rambut gue
"Aww apaan sih nih" teriak gue dan mepelaskan tangan yang ada di rambut gue dan melihat sherly di belakang gue dengan kedua tangannya di lipat di dadanya
"Itu belum seberapa! Lo akan rasain gimana sakit yang gue derita!"
"Maksud lo apa si sherl, hah?"
"Lo tuh sok polos atau emang bego sih, hah? Dengar ya gue akan kembali merebut daffa gue dari lo BITCH!" sherly mendorong tubuh gue membuat tubuh gue mundur ke belakang
"Mimpi" jawab gue santai ingin pergi tetapi tangan gue di tahan sama sherly, dia menyeret gue masuk ke dalam gudang itu dan mengurung gue di dalam gudang sendirian
"Sherly nggak lucu! Buka pintunya!!" teriak gue sambil mendorong pintu nya agar bisa terbuka, tidak ada jawaban dari sherly di luar sanah membuat gue panik dan melihat isi gudang ini yang kotor, jorok, bau dan banyak tikuss. Dari tidak ada gunanya gue teriak-teriak berusahaa ada yang menolongi gue, ohya! Handphone gue! Gue mengeluarkan iPhone 6 gue dan menyalakannya tetapi tidak menyala FUCK! batrenya abis kenapa gue bisa lupa nge changer hp sih! Yaudalah gue pasrah berusaha ada pahlawan datang menyelamatkan gue dari ruangan kotor ini.
Yaa ampunn kasihan bangett yaa callista kira-kira siapa yang nolongin ya?? Penasaran?? VOTMENT duluu. Bab 28&29 udah selesai tapi belum di terbitkan, tunggu votenya banyakk duluu yaa makasihh. At the love jihan;)

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boys
Teen Fiction"He was very bad and arrogant, but i love him" Copyright © 2016 by jihan0203