Pliss votenya ya terima kasih:)
-0-0-0-
Gue melirik jam dinding menunjukan pukul 06.00 pagi, dari semalam gue sama sekali belum tidur gue hanya bengong dan sesekali menangis. Rendy datang ke dalam kamar membawa seragam SMA perempuan dan menaronya di kasur
"Cepet mandi" dia menarik lengan gue dengan kasar ke dalam kamar mandi, rendy menutup pintu kamar mandi dengan kencang membuat gue takut, akhirnya gue membuka satu persatu baju gue dan membersihkan seluruh badan gue.
Gue udah siap ke sekolah, sekarang gue hanya duduk di pinggir kasur sambil menatap pintu hingga pintu itu terbuka memperlihat rendy yang sudah rapih dengan seragam sekolahnya
"Tas sama buku-buku lo ada di ruang tamu, ayo cepet" gue beranjak bangun keluar dari kamar mengambil tas gue di ruang tamu dan pergi bersama rendy.
-0-0-0-
Gue belum siap sama hari ini, hari dimana gue harus memutuskan hubungan gue dengan seseorang yang gue sayang. Rendy menggenggam tangan gue saat di kolidor sekolah dan mengantarkan gue ke dalam kelas, gue pun tidak basa-basi dengan dia dan langsung masuk ke kelas dia pun langsung pergi meninggalkan kelas. Gue melipat kedua tangan gue di meja dan menaro kepala gue sambil memejamkan mata gue hingga gue merasa tubuh gue terguncang membuat gue membuka mata dan terlihat jenn di depan gue
"Callista lo kenapa?" Gue hanya menggeleng lemas dan kembali memejamkan mata gue.
Jam pelajaran sudah di mulai dari tadi, gue tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan di depan, gue hanya tidur di meja hingga terdengar suara bell bu sarah pun langsung keluar dari kelas, gue masih dengan posisi yang sama memejamkan mata gue hingga gue kembali merasakan guncangan di tubuh gue membuat gue kembali membuka mata gue dan jenn di samping gue
"Call di pintu ada daffa tuh, lo nggak mau samperin dia?"
Gue langsung melihat ke arah pintu dan terlihat daffa sedang berdiri di depan pintu sambil menatap gue, gue beranjak bangun dan berjalan menuju dia tetapi saat senyum gue kembali muncul wajah sesorang yang gue benci pun datang rendy dia datang dan berdiri di samping daffa sambil menatap gue juga, gue bingung ingin menayamperi siapa?
"Kalo lo nggak putusin hubungan lo sama si anjing itu, gue nggak akan segan-segan memperkosa lo"
Ingatan suara itu kembali teriyang di telinga gue membuat hati gue sakit dan membendung air mata gue hingga air mata itu turun di pipi gue, terpaksa gue berjalan mendekati rendy, rendy mengenggam tangan gue membawa gue keluar dari kelas tetapi tangan gue di tahan sama daffa dan dia menarik tangan gue membuat gue berdiri di depan dia, gue tidak kuat untuk menatapnya hingga daffa mengangkat dagu gue membuat gue menatap mata dia
"Lo kemana aja? Gue hubungin nggak bisa-bisa gue khawatir sama lo, kenapa lo nangis?" Baru saja gue ingin menjawab pertanyaan daffa tetapi gue kembali di tarik sama rendy membuat gue berdiri di samping dia menatap daffa yang terlihat marah
"Maksud lo apaan si?! Callista cewe gue!" Bentak daffa ke rendy, gue hanya menunduk melihat sepatu adidas gue disana
"Cewe lo? Hh! Dia cewe gue!" Jawab rendy membuat gue kembali meneteskan air mata gue, gue melirik semua siswa/siswi sedang mempertonton gue membuat gue malu
"Anjing lo!" Daffa memukul wajah rendy membuat rendy terpental kebelakang dan terlihat bercak darah di sudut bibirnya, rendy beranjak bangun dan membalas pukulan daffa membuat wajahnya biru, mereka saling memukul wajah membuat wajah mereka berlumuran darah, gue pun langsung meleraikan mereka menjauhkan tubuh daffa dari rendy, gue melihat wajah daffa yang di sudut bibir dan hidung banyak darah yang keluar, gue mengambil sapu tangan simpanan gue di tas dan membersihkan darah di wajah daffa
"Dia bohong kan sayang? Lo adalah pacar gue satu-satunya" daffa menggenggam tangan gue membuat gue memberhentikan aktifitas gue, gue melepaskan tangan daffa dan berjalan mundur menjauhi daffa air mata gue pun kembali turun di pipi gue
"M-mulai sekarang... kita udah nggak ada hubungan apa-apa lagi daff.." gue menahan isakan tangis gue sambil menundukan wajah gue karna semuaa siswa sedang mempertonton gue
"Why do you say that?! You're kidding, right?! " gue tidak bisa jawab apa-apa gue hanya bisa nangis dan menundukan kepala gue
"Karna mulai sekarang callista pacar gue" jawab rendy sambil merangkul tubuh gue dengan kencang
"Lo gila bitch! Callista yang di omongin bitch ini bohong kan? Itu nggak bener, callista jawab!" Bentak daffa membuat gue kaget, gue pun menatap daffa
"Rendy benar" jawab gue dan langsung lari menerobos siswa siswi itu menuju kamar mandi.
Gue menangis di depan cermin kamar mandi sambil menatap pantulan tubuh gue di kaca, kaki gue mulai melemas dan akhirnya gue pun duduk di lantai kamar mandi sambil terus menangis, gue mengingat kejadian tadi di di depan kelas, gue jahat! Gue yang membuat kejadian ini! Ini semua salah gue! Gue memukul-mukul ubin dengan tangan gue membuat tangan gue merah, tbtb pintu kamar mandi terbuka memperlihat jenn di sanah dia langsung mendekati gue dan ikut duduk di depan gue, gue langsung memeluk tubuhnya dengan erat
"Tolongin gue..."
"Gue tau itu bukan kemauan lo call pasti ada yang memaksa lo" jenn melepaskan pelukan gue dan menatap gue menghapus air mata gue
"Jelasin semuanya ke gue" jenn beranjak bangun menuju pintu kamar mandi dan mengkuncinya kembali duduk di depan gue
"Jelasin semuanya" jenn menggenggam tangan gue membuat kekuatan gue kembali terisi
"Kemarin..." gue mengambil nafas dalam-dalam dan menghapus air mata gue
"......" gue menjelaskan semua kejadian kemarin saat pertama kali rendy menawarkan gue pulang hingga dia mengancam gue untuk memutuskan hubungan dengan daffa, jenn di depan gue hanya diam sambil mendengarkan cerita gue hingga selesai
"Gue sayang sama daffa jenn..." air mata gue kembali menetes dan kembali memeluk jenn dengan erat, jenn mengusap punggung gue menenangkan gue hingga gue melepaskan pelukannya
"Sekarang meningan kita cabut dari sekolah dari pada lo harus tinggal sama bitch itu, ayo" jenn menarik tangan gue beranjak bangun tetapi gue menahannya
"Kita mau kemana? Kita nggak boleh bolos minggu depan kita sudah ujian kenaikan kelas?"
"Udah tenang aja emang lo mau tinggal sama rendy dengan paksaan dia? Hah?" Gue menggeleng keras dan beranjak bangun keluar dari kamar mandi.
Gue berjalan pelan berusaha tidak terlihat dengan guru apalagi dengan rendy saat ini pelajaran sudah di mulai jadinya semua tempat sepi kecuali kantin. Jenn menarik tangan gue ke parkiran dan masuk ke dalam mobilnya dan menginjak gas mobilnya lalu pergi. Gue menatap ke arah luar kaca mobil melihat kendaraan yang lewat disana gue cinta sama lo daff gue nggak akan tinggalin lo gue melirik jenn yang sedang konsentrasi mengemudi hingga akhirnya gue memejamkan mata gue.
Haii guyss seterah kalian mau gimana lagii admin capek di cuekin terus percuma admin ngomong votment tapi nggak di lakuin 'GOHST READERS' itu julukan yang tidak votment. At the love jihan;)

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boys
Teen Fiction"He was very bad and arrogant, but i love him" Copyright © 2016 by jihan0203