Ayoo dong jahatt banget nggak ngevote, ayoo dongg jangan baca doangg, tinggalin votenyaa
VOTE
VOTE
VOTE
-0-0-0-0-
Gue mengerjapkan mata gue berusaha mengumpulkan nyawa gue dan melihat ada tangan yang melingkar di pinggang gue dari belakang gue langsung membalikan badan gue dan melihat daffa sedang tertidur manis di samping gue, gue menaro tangannya di samping badannya dan mengingat kalo gue tertidur saat menonton televisi dengan daffa semalam, eh tunggu! Kok gue di kamar gue? Dan tidur dengan rapih di kasur gue? Apa daffa yang membawa gue kesini? Gue menatap wajah indah daffa mulai dari mata, hidung dan bibirnya yang sexy, hingga tangan kiri gue mulai mengusap rambutnya dan turun ke pipinya mengusapnya dengan lembut membuat daffa menggeliat lucu membuat gue tersenyum melihatnya, gue melihat jam dinding menunjukan pukul 09.00 pagi gue ingin beranjak bangun tapi ada yang menahan tangan gue membuat tubuh gue kembali berbaring di kasur menghadap daffa
"Jangan tinggalin gue..." gue menatap daffa gue yang masih memejamkan matanya
"Daff udah siang" gue melepaskan tangan daffa dan ingin beranjak bangun tetapi ditahan lagi dengan daffa membuat gue jatuh meniban badan daffa membuat daffa membuka matanya dan langsung menatap mata gue yang sangat dekat dengan wajahnya
"Mau kemana sih?" Ledek daffa di bawah gue
"Iishh, daff udah siang nanti momy ngeliat kita loh" gue berusaha bangun dari badan daffa tetapi daffa menahan punggung gue dengan tangannya yang kekar
"Semalam lo cepet banget tidurnya"
"Hehe maaf, soalnya gue ngantuk banget semalam, eh tunggu lo yang pindahin gue ke kamar?"
"Emang siapa lagi, semalam gue gk tega ngeliat lo tidur di sofa jadinya gue bawa lo ke kamar" gue menatap bibir daffa yang dari tadi menggoda di bawah gue ingin rasanya gue menciumnya
"Terus kenapa lo bisa tidur di kamar gue?"
"Semalam pas gue bawa lo ke kamar ketemu sama momy dia bilang gue boleh kok nginep disini" gue mencubit pipi daffa sekilas
"Modus dasar" gue tertawa di atas badan daffa sedangkan daffa di bawah gue sedang memerhatikan gue membuat gue berhenti tertawa dan menatap daffa dengan malu, daffa mengusap pipi gue sambil tersenyum
"Teruslah tersenyum buat gue" bisik daffa sambil tersenyum ke gue, dia mendekatkan bibirnya ke gue, membuat gue mulai memejamkan mata gue, hingga terasa basah dan kenyal menempel di bibir gue, menghisap bibir atas dan bawah gue dengan liar secara bergantian membuat gue mulai kehabisan nafas hingga dia mengigit bibir bawah gue membuat gue mendesah dan memberi peluang udara masuk kembali ke paru-paru gue, dia menelusuri gigi gue satu persatu, menghisap lidah gue bermain dengan lidah gue dan kembali mengigit bibir gue membuat gue kembali mendesah
Tok! Tok!
Gue langsung melepaskan ciumannya dan langsung beranjak bangun diikuti dengan daffa yang ikut bangun dan membuka pintunya terlihat pelayan gue di balik pintu sanah
"Maaf mengganggu anda nona, saya cuma ingin mengantarkan pesan untuk nona callista kalo baru saya nyonya pergi ke kantornya"
"Baiklah terima kasih" sahut gue, daffa menutup pintunya dan duduk di sofa kamar gue sedangkan gue duduk di pinggir kasur
"Daff gue mau mandi dulu ya"
"Kalo gitu gue pulang ya call"
"Pulang? Hmm yaudah deh" daffa berjalan mendekati gue dan membawa gue bangun dan berdiri di depan dia
"Mulai besok lo nggak usah bawa mobil lagi ke sekolah" tegas daffa dengan kedua tangannya memegang pipi gue
"Kenapa?"
"Mulai besok lo harus bareng sama gue, karno lo adalah pacar gue ngerti?" Gue tersenyum dan menganggukan kepala gue
"Yaudah sekarang lo mandi abis itu sarapan oke?"
"Iyaa"
"Yaudah gue pulang dulu ya" daffa mencium kening gue dengan lembut dan langsung pergi ke luar dari kamar gue, gue pun langsung masuk ke dalam kamar mandi gue dan membersihkan badan gue.
Ayo dong guys pliss votenya kalian tinggal pencet bintang abis vote selesai kan? Jangann lupaa yaa guyss. At the love jihan;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boys
Teen Fiction"He was very bad and arrogant, but i love him" Copyright © 2016 by jihan0203