BAB 20

30.6K 1.7K 12
                                    

Gue tau kalian bosen melihat tulisan ini tapi gue butuh votemen dari kalian

VOTE

VOTE

VOTE

°°°°°°°°

  Gue memerjapkan mata gue dan mengingat kalo gue tertidur saat menonton flm bareng dengan daffa, dan sekarang gue berada di.. astaga! Gue berada di dadanya daffa sementara daffa tertidur pulas sambil memeluk setengah badan gue membuat gue tidak bisa bergerak dari badannya, gue menatap daffa yang sedang tertidur wajahnya terlihat damai dan tenang, gue menggerakan tangan kanan gue dan mengusap lembut pipi daffa membuat daffa menggeliat lucu, gue menaro tangan kanan gue di perutnya dan kepala gue berada di dadanya keadaan seperti ini membuat gue nyaman dengan daffa. 

  Gue mengerjapkan mata gue dan merasakan ada yang mengusap pipi gue dengan lembut, gue pun langsung membuka mata gue dan melihat wajah daffa yang sangatt dekat dengan wajah gue, dia tersenyum manis ke gue sambil mengusap pipi gue membuat gue memejamkan mata gue dan membukanya kembali

"Lo kebo banget kalo tidur" ledek daffa membuat gue malu dan menaro wajah gue di lekukan lehernya, daffa mengusap rambut gue dengan lembut membuat gue semakin dalam ke lehernya

"Call"

"Mmh?" Jawab gue yang masih berada di lekukan lehernya

"Maafin gue kalo gue selama ini sering nge-bully siswa/siswi" gue pun keluar dari lekukan leher daffa dan mendongak ke atas menatap wajah daffa

"Minta maafnya kok ke gue? Sama orangnya lah"

"Yaudah sih ribet banget intinya gue udah bilang minta maaf, kalo bilang ke orangnya banyakk banget bisa dari pagi sampe malem baru selesai" gue tertawa kecil sambil menghirup aroma daffa di lehernya

"Callista"

"Apa lagi?"

"Gue juga minta maaf ke lo" gue kembali mendongak dan menatap mata daffa

"I'ts okay gue maafin" jawab gue, daffa langsung memeluk badan gue dengan kencang, membuat gue susah bernapas dan daffa langsung melepaskan pulukannya, gue pun langsung duduk merapihkan rambut gue dan melihat jam tangan gue menunjukan pukul 19.00 daffa juga ikut duduk di samping gue dan memainkan iPhone 6

"Daff club yuk" ajak gue sambil menatap daffa

"Ayok sekarang" daffa langsung menarik tangan gue membuat gue kaget dan langsung pergi.

  

   Gue sekarang lagi menuju club tempat tongkrongan geng daffa. Dari tadi di mobil daffa sudah abis 3 batang rokok yang dari tadi dia hisap dan mengeluarkan asap membuat gue membuka sedikit kaca mobilnya agar asapnya keluar. Daffa memparkirkan mobilnya dengan rapih dan menyuruh gue keluar dari mobil, gue pun langsung keluar dari mobil dengan daffa yang menggenggam tangan gue dan membawa gue masuk ke dalam club yang ramai.

  Sekarang gue berada sofa khusus yang di pesan oleh daffa, dan sekarang gue lagi menghabiskan minuman gue sementara daffa yang berada di samping gue sedang merokok dan juga meminum alkoholnya dengan satu tangannya merangkul tubuh gue agar tidak jauh-jauh dari dirinya. Gue sama daffa udah habis 5 botol alkhol dan sekarang keadaan gue lagi mabuk beratt sama dengan daffa yang sudah meminum lebih dari gue, kepala gue sangat pusing akibat alhokol itu tbtb daffa pun yang keadaanya sama kayak gue langsung menarik tangan gue naik ke lantai 2 menuju kamar 308 dan langsung membawa gue masuk kedalam.

 
   Daffa mendorong tubuh gue hingga mentok dengan tembok, menarik tangan gue membuat gue lebih mendekat ke tubunya, daffa mencium dan menggigit pelan kulit sensitif leher gue membuat gue geli dan melingkarkan tangan gue di lehernya, ciuman daffa berahli ke bibir gue dan  tangan daffa pun mulai memegang tengkuk gue memperdalam bibir daffa di bibir gue. Daffa terus merasakan bibir gue menekannya ke dalam hingga daffa menggigit bibir bawah gue membuat gue membuka mulut gue memberi akses untuk daffa masuk ke dalamnya, lidah daffa mulai bermain dengan lidah gue mengabsen gigi gue satu persatu membuat gue kehabisan oksigen dan melepaskan bibir daffa. Daffa menatap mata gue dengan lembut dan menyatukan keningnya di kening gue hingga akhirnya gue dan daffa tidak sadarkan diri.

 
   Gue mengerjapkan mata gue dan merasakan pusing yang hebat di kepala gue, sekilas gue melihat jam menunjukan pukul 08.00 pagi APA!! GUE TERLAMBAT SEKOLAH! gue melihat kesekitar gue dan disamping gue ada seorang cowo yang sedang tertidur pulas sambil memeluk setengah badan gue dengan tangan kekarnya, hingga akhirnya gue ingat kalo gue tertidur bareng dengan daffa sesudah daffa mencium gue, tunggu!! Tadi apa?!! CIUM??! Buru-buru gue bangun dengan panik sambil menutup seluruh tubuh gue dengan selimut, tbtb daffa terbangun dan menatap gue dengan bingung

"Lo apain gue semalam?!" Kata gue panik sambil menatap daffa yang malah tersenyum dan ikut duduk di samping gue

"Daff jawab! Apaa gue udah nggak perawan lagi? Hah?!" Gue merasakan ada air mengalir dari pipi gue yang di sebabkan oleh mata gue

"E-eh ssttt... jangan nangis, semalam gue nggak apa-apain lo kok semalam kita kan sama-sama sedang mabuk jadi tidak sadar" jawab daffa menghapus air mata gue di pipi gue dan memegang pipi gue

"Tapi kan lo nggak sadar gimana lo bisa yakin kalo lo nggak berbuat yang aneh ke gue?!"

"Se- mabuk-mabuknya gue semalam, gue masih bisa sedikit sadar dan inget kalo gue cuma cium lo doang nggak lebih abis itu kita sama-sama tidur" jelas daffa gue langsung melotot dan memegang bibir gue

"LO CIUM BIBIR GUE?!" teriak gue sambil melotot ke daffa

"Yaa... gitu dehh"

"Aaaa!! Lo udah ambil firstkiss gue!! Jaahattt!!" Gue menggebuk-gebuk badan daffa dengan kencang membuat daffa kesakitan dan daffa memegang tangan gue memberhentikan aktivitas tadi gue

"Gue bangga karna gue adalah cowo pertama yang mencium bibir lo" gue melepaskan tangan daffa membuang wajah gue

"Tapi kan itu buat orang yang gue cintai" gue membuang wajah gue melihat ke arah jendela yang sudah sangat terang karena matahari sudah kembali menerangi bumi

Gue seneng daff karna lo adalah orang yang gue cintai, gue seneng karna lo udah ngambil firstkiss gue

Tbtb daffa membawa wajah gue kembali menatapnya dengan kedua tangannya di pipi gue

"Yaudaa kalo gitu lo harus belajar untuk jatuh cinta ke gue, jadi kalo lo jatuh cinta ke gue berarti gue nggak salah kan" gue menatap bola mata abu-abu daffa yang sangat dekat dengan mata gue dan akhirnya gue sadar dan mengerjapkan mata gue melepaskan tangan daffa di pipi gue dan beranjak bangun menuju kamar mandi.

  Gue melihat pantulan tubuh gue di cermin, gue mendekatkan wajah gue ke cermin gue melihat bibir bawah gue sedikit bengkak akibat gigitan daffa dan melihat leher gue banyak sekali tanda-tanda merah yang di buat oleh daffa. Gue mencuci wajah gue dan keluar dari kamar mandi melihat daffa yang sedang beres-beres

"Ambil barang-barang lo call kita harus pulang, semalam kita nggak pulang dan sekarang kita nggak sekolah, ayok gue anterin lo pulang" gue menatap daffa dengan malu sambil menutupi leher gue dengan tangan gue

"Lo kenapa si?" Gue tidak menjawab apa-apa dan itu membuat daffa berjalan mendekati gue, gue langsung mengeratkan tangan gue di leher tetapi daffa memaksa untuk membuka tangan gue, akhirnya gue membuka tangan gue dan memperlihat tanda-tanda merah di leher gue, gue melihat daffa malah tertawa sambil menatap gue

"Heh?! Ini gara-gara lo kan gue jadi malu" daffa malah asyik ketawa sambil menatap gue membuat gue kesal dan akhirnya daffa berhenti dan memegang kedua pundak gue

"Itu adalah tanda kalo lo milik daffa putra lachowski"

"Dih, pacaran aja engga" gue melepaskan tangan daffa di pundak gue dan berjalan mengambil tas gue dan keluar dari tempat club.

  Daffa menganteri gue pulang dengan mobilnya. Sepanjang perjalanan daffa terus meledeki gue membuat gue bete dan hanya menatap keluar jendela. Daffa memasuki mobilnya keperkarangan rumah gue dan akhirnya gue langsung turun dan masuk ke dalam rumah.



Maafff bangett updatenya lamaa soalnya admin banyakk bangett tugass maaf yaaa guys eitss tapi jangan lupaa VOTMENnya. At the love jihan;)

Bad BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang