BAB 26

28K 1.6K 21
                                    

Ayo ayoo jangan lupaaaa

VOTE

VOTE

VOTE

-0-0-0-0-

   Gue keluar dari kamar mandi menuju  lemari gue dan mengambil tank top hitam dengan rok mini. Gue memainkan laptop membuka chanel youtube gue sendiri dan melihat banyak sekali orang-orang meminta gue untuk meng-cover lagu- lagu request-san dari mereka tapi sayangnya gue lagi malas meng-cover lagu. Gue keluar dari kamar menuju lantai bawah, seperti biasa disana terlihat sepi, gue pun langsung menuju kulkas dan membukanya what the?!! Cemilan gue habis? Pasti ini semua habis gara-gara daffa! satu pun nggak ada yang tersisa? Gue pun menutup kulkasnya dan kembali berjalan menuju kamar.

  Terpaksa karna semua cemilan yang ada di kulkas gue habis, gue harus kembali membelinya di toko supermart. Gue memparkirkan mobil gue di parkiran supermart dan langsung masuk ke dalam. Gue mencari satu cemilan fav gue hingga gue ketemu dan langsung mengambilnya menaronya di ranjang belanjaan gue. Seperti biasa gue menyuruh pelayan supermart untuk membawakan belanjaan gue ke dalam bagasi mobil gue dengan rapih. Gue ingin masuk kedalam mobil tetapi sekilas gue melihat orang yang gue kenal datang dan memparkirkan motor sport nya di sebelah mobil gue tanpa sadar kalau ada gue di sebelahnya, gue memperjelas penglihatan gue saat dia membuka helmnya dan baru sadar kalo dia adalah rendy, gue pun memanggilnya

"Rendy?!" Teriak gue sambil melambaikan tangan gue ke dia, gue melihat rendy malah cuek dan malah memasang helmnya kembali, gue langsung lari mendekatinya

"Hai rendy, lo mau beli apa ke supermarket?" sapa gue ke rendy, dia malah menyalakan mesin motornya tidak membalas pertanyaan gue

"Ren lo kenapa si ren? kalo gue ada salah okay gue minta maaf" gue mencegah rendy untuk pergi sementara rendy terus meng-gas motornya

"Ren jawab gue ren, rendy?!" Gue menghalangi motor rendy agar dia tidak pergi

"Rendy?!"

"Minggir!" Teriak rendy , dia membuka helmnya dan gue tetep menghalangi motornya agar dia tidak pergi

"Jawab pertanyaan gue dulu"

"Gue musti jawab pertanyaan apalagi sih, hah?! Lo udah ngehancurin hati  gue!" Gue mengeryitkan dahi gue berusaha mencerna kata-kata rendy

"Hati? M-maksud lo apa si ren?"

"Haha! Maksud?! Lo masih nggak ngeri, hah?! Lo emang nggak pernah ngertiin hati gue call! Udah sekarang lo minggir atau lo gue tabrak!"

"Rendy?!"

"Kenapa lo pikir gue nggak berani hah?!" Mata gue mulai panas hingga akhirnya air mata gue pun keluar membasahi pipi gue

"Minggir!!" Rendy meng-klason motornya dengan suara yang kencang membuat gue takut tetapi tidak membuat tubuh gue bergerak dari tempat sama sekali

"Lo denger nggak sih?! Minggir BITCH!" gue hanya bisa menangis di tempat hingga daffa bisa melewati gue dan pergi, gue langsung berjalan menuju mobil gue dan langsung masuk. Gue hanya menangis.. menangis.. dan menangis.. sekarang gue masih di supermart hingga akhirnya gue mulai menancap gas mobil gue dan pergi dari supermarket

  Gue turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam starbucks. Seperti biasa gue duduk di dekat jendela dan memesan moccacino latte dengan atas nama Putri. Gue masih membayangkan sikap rendy ke gue tadi, dia yang sekarang berbeda dengan dia yang dulu, dia yang dulu selalu bikin gue tersenyum dan bahagia tetapi sekarang? You know lah gimana sikap dia tadi. Gue menunggu orang yang barusan gue suruh kesini, hingga akhirnya dia pun datang dan duduk di meja gue

Bad BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang