(Sudut Pandang Richard Wayney)
Apa yang Abi ingin katakan kepada ku, dari raut wajahnya saja sudah keliatan bahwa ini serius, well, aku harus mendegarkannya, mungkin saja tentang 2 Vampire Hunter yang baru itu alias Ilham Dan Fiqar.
"Apa rencana paman sehingga merekrut Ilham Dan Fiqar?" Tanya Abi. Sudah kuduga.
"Hmm paman ingin menolong mu Bi, kamu itu tidak bisa melawan vampir sendiri" ujar ku.
"Iya tapi mengapa paman tidak memberitahu ku, itu kan tidak adil, dan waktu pertama Ilham dan Fiqar di rekrut mereka mendapatkan senjata yang mempunyai elemen sedangkan aku tidak" ujar Abi.
"Tapi sekarang kan kamu juga sudah punya Bi, jangan marah begitu, paman melakukan ini demi kamu" ujar ku.
"Iya sih tapi aku sadar bahwa paman itu menyembunyikan sesuatu dari ku" ujar Abi.
BGZD! Kalau dia tahu tujuan ku yang sebenarnya, dia bisa saja membunuh ku, tidak aku harus tetap bersikap seperti biasa agar tujuan ku tidak terbongkar, cihh.
"Apaan sih Bi, paman tidak menyembunyikan apa pun dari mu" ujar ku tegas.
"Heh, kalau begitu jelaskan apa yang paman lakukan di lab sehingga aku tidak boleh masuk" ujarnya.
BGZD! Ini pertanyaan menjebak, aku harus bisa membuat Abi yakin kalau aku tidak menyembunyikan apa pun tapi bagaimana caranya ya? Aha! Aku tahu, ini pasti berhasil.
"Sebenarnya paman melakukan sesuatu untuk kamu di Lab, tapi sekarang bukan saat yang tepat untuk memberitahu mu" ujar ku
"Apa itu paman, beritahu aku sekarang!" Ujar Abi tegas.
"Huh baiklah, itu adalah Red Eyes" seru ku membuat Abi heran.
"Apa itu?" Tanyanya.
"Itu adalah sebuah kekuatan langka yang di miliki vampir dan paman berencana ingin memberikan Red Eyes itu kepada mu, tapi Red Eyes itu masih dalam proses dan paman masih membutuhkan 2 Vampir lagi" ujar ku.
"Ohh begitu baiklah aku akan tunggu dan menangkap Vampir untuk mu"
Fyuhh! Akhirnya Abi percaya juga dengan apa yang aku katakan, kalau dia tau tujuan ku yang sebenarnya dia pasti marah besar, apalagi sekarang senjatanya sudah punya elemen, hihh. Abi kemudian mengeluarkan Fire Daggernya dan mengarahkannya ke wajah ku sehingga membuat ku terasa panas karena apinya mendekati ku.
"Lihat paman, ini adalah senjata ku, jika paman berbohong aku akan membunuh paman dengan api ini" ujar Abi dengan tatapan sinisnya.
"Cihh sudah kubilang bahwa paman tidak bohong" ujar ku membentak.
"Heh, terserah paman saja, aku mau ke bawah dulu" ujar Abi meninggalkan ku.
Cihh, untung saja ayah mu meminta ku untuk merawat mu Bi, kalau tidak aku sudah membunuh dan membuang mu ke sungai, huhhh sabar Richard, aku sudah janji merawat Abi tapi kalau waktunya sudah tiba aku akan membunuhnya. Tiba tiba saja, ada seseorang yang datang di balkon dan duduk di samping ku.
"Wah kau membuatnya marah" ujar Charles.
"Cihh kau lagi" ujar ku marah.
"Tenang Richard, jangan marah begitu, aku ke sini hanya untuk melihat mu" ujarnya.
"Begitu ya"
"Ngomong ngomong, kau tau kan orang yang bernama Anderson?" Tanya Charles.
"Iya aku tahu dia adalah kakak ku, sekaligus Vampir dan Ayahnya Abi" ujar ku.
"Apa!? Dia ayahnya Abi?" Tanya Charles.
Heh, Charles terkejut dengan apa yang ku katakan hahaha rasakan itu, Abi memang anaknya Anderson.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Vampire Hunter
FanficFANTASY / FANFICTION Para kaum manusia sedang dalam bahaya yang besar, kaum vampir sedang kehausan mencari darah manusia, tidak ada yang bisa menghentikan vampir ini kecuali Vampire Hunter. Cepat, Cerdas dan kuat itu lah Vampire Hunter, seorang ana...