Chapter 25: Kedatangan

57 7 0
                                    

(Sudut Pandang Ilham Said M)

27 Maret, Hari minggu

Dan gue ingat ternyata gw ada janji sama Arif untuk bermain basket di kampus, untung baru jam 05:30 gue kira telat ya sudah gue langsung ke kamar mandi, cuci muka kemudian ganti pakaian ku dengan pakaian basket, Tsah.

Tiba tiba saja aku mendengar suara orang yang memanggil nama ku dan orang itu ternyata Arif.

"Arif!" Ujar ku memanggilnya.

"Ilham, kirain lu masih tidur" ujar Arif.

"Tidaklah, kan gue ingat hari ini main basket wkwkwk" ujar ku.

"Btw nggak ajak Abi?" Tanya Arif.

"Katanya Sih Abi lagi malas jadi kita berdua saja, lagian bentar di kampus bakalan rame juga" ujar ku.

"Ohh begitu" ujar Arif.

Sebenarnya, Abi tidak malas, gue nggak ajak karena dia sekarang masih beristirahat kata paman Richard bentar siang dia akan sembuh, baiklah aku akan jenguk Abi sebentar.

"Ya sudah Ilham ayo kita berangkat" ujar Arif.

"Oke deh" ujar ku kemudian menyalakan mesin motor.

10 menit kemudian, akhirnya kami sampai di lapangan Basket Kampus Wira, ada 3 lapangan di kampus ini dan gue lihat hanya ada 3 orang yang main basket di lapangan tengah, yossh gue dan Arif di bagian yang kiri saja.

"Ilham bola basket dong" ujar Arif.

"Nih" ujar ku memberikan bola basket

"Oke Thanks" ujar Arif berlari ke lapangan.

*Arif melakukan Dribble kemudian 3 Point Shoot dan masuk*

"Jah gue kira skill lu sudah hilang" ujar ku mengambil Bola basket yang telah di lempar Arif.

"Cihh tidak akan broo" ujar Arif.

"Kalau begitu lihat ini" ujar ku memasang posisi dan 3 Point Shoot. Gue kemudian melempar bola basket tersebut dan akhirnya masuk ke ring heh, Arif kira hanya dia yang bisa 3 point.

"Biasa saja" ujar Arif.

"Bazeng lu broo, lihat ini sekarang" ujar ku kemudian mengambil bola basket.

Gue kemudian mengelilingi lapangan dengan membawa bola basket kemudian berlari dengan kencang menuju ring setelah itu gue meloncat dan shoot masuk alias gue melakukan Dunk tadi hahahaha.

"Anjir mentang mentang lu tinggi" ujar Arif mengambil Bola basket.

"Lihat kan gue hebat wkwkwkw" ujar Ku.

"Kalau begitu ayo kita one by one, lu berani nggak?" Tanya Arif.

"Cih siapa takut ayo!!" Seru ku. Wah ini anak berani ya nantangin gue lihat saja bentar gue bakalan Dunk.

Kami berdua berdiri di tengan lapangan dan Arif siap melempar bola ke atas, cih kita liat saja siapa yang akan dapat, pasti gue lah. Arif kemudian melempar bola ke atas dan gue langsung saja lompat dan bingo, gue dapat bolanya. Kemudian gue berlari ke arah ring dan Arif tiba di hadapan gue dan ingin block.

"Tidak akan bisa Arif, gue shoot bakalan masuk juga" ujar ku mempertahankan bola.

"Begitu ya rasakan ini" ujar Arif dan dia memukul bola basket sehingga lepas dari tangan ku, sialan nih anak. Arif langsung saja membawa bola menjauh dari ring tapi dia melakukan itu karena ingin 3 point njirrr.

"Sekarang lihat ini" ujar Arif memasang posisi 3 point shoot.

Arif pun melempar bola basket dengan kuat dan bola itu masuk ke ring, bazeng tidak kusangka.

The Vampire HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang