Chapter 31: My Enemy

48 5 0
                                    

(Sudut Pandang Abiradama)

Saat ini aku dan Desy sedang berhadapan dengan Vampir, cih gayanya tidak enak di lihat, pengen gue tebas dia dengan Tombak ku ini dan tombak ini juga adalah hasil latihan ku tadi subuh, aku berusaha keras menggabungkan 2 belati ini agar menjadi tombak dan sekarang lihatlah akhirnya sudah jadi dan aku sebut Dragon Spear.

Yup Vampir itu malah mengajak ku untuk bertarung berdua jadi aku menyuruh Desy untuk tetap diam di sini.

"Desy biar aku yang lawan vampir ini" ujar ku.

"Tapi aku harus membantu mu Bi" ujar Desy.

"Nggak apa apa kok, kamu kan terluka juga jadi biar aku yang urus bedebah ini" ujar ku.

"Cih sok pahlawan lu" ujar Vampir itu.

"Ohh begitu ya nggak apa apa setidaknya seluruh warga aman dari ancaman lu BGZD!" Seru ku emosi.

"Baiklah kalau begitu ayo lawan aku!!!" Seru Vampir itu.

Aku langsung saja lompat ke atas dan menyerang vampir itu dengan tombak ku, serangan demi serangan dia selalu menahannya, sialan kuat juga defensenya. Setelah itu, dia membuat tombak ku terlempar ke bawah dan dia langsung menusuk ku secara bertubi tubi dan itu sakit sekali.

"AKKK AKKKK!!!" Seru ku kesakitan.

"Hahahaha aku suka ini" ujar Vampir itu keenakan menyerang ku.

Akhirnya Sebuah pusaran mengenai Vampir tsb dan meninggalkan luka di bagian perut dan lengannya, aku pun terjatuh lemah dan kesakitan kemudian aku mengambil Dragon Spear ku.

"Abi sudah aku bilang aku harus membantu mu" ujar Desy.

"Iya deh maaf ya" ujar ku.

"Kamu ada rencana buat ngalahin dia?" Tanya Desy.

"Tunggu aku berpikir dulu"

"Aduh kita lawan saja deh, pikiran ku lagi lemot untuk berpikir setidaknya kita nga lengah terhadapnya" ujar ku.

"Baiklah ayo kita lawan Vampir jelek ini" ujar Desy siap dengan pedangnya.

"Hahahah Bodoh! Aku akan membunuh kalian" ujar Vampir itu.

Tanpa basa basi lagi aku langsung mengeluarkan pusaran api dari tombak ku dan Vampir itu bisa bertahan di dalam pusaran tsb, sialan gue harus latih lagi elemen api ku Vampir itu kemudian berlari ke arah ku dan memukul dengan tinjunya sehingga aku mental ke gedung, what the fuck.

"Ini yang kau sebut kekuatan? Hahahaha lemah" ujar vampir itu.

Tiba tiba saja ada pusaran air yang muncul dari bawah dan menyerang Vampir itu sehingga terlempar ke atas, yup ini kesempatan ku buat menyerangnya jadi aku langsung lompat dan menebas vampir itu berkali kali. Ya aku sangat puas menyerang vampir ini dengan tombak ku hahahaa rasain.

"Ini belum berakhir akkkkk" ujar vampir itu kesakitan.

"Ini berakhir anjay!!!" Seru ku. Kemudian tombak ku di penuni dengan api di ujunganya dan aku langsung memukul perut vampir itu dengan tangan tangan kiri ku dan juga keras dan dia mental ke bawah kemudian tanah retak. Setelah itu, aku lanjut menyerangnya dengan cara menusuknya berkali kali dari atas dengan tombak ku.

"Rasain ini Goblok!!!" Seru ku kemudian aku menyerangnya.

"AKKK AKKKKKKK AKKKK!!!!" Seru Vampir itu kesakitan.

"Bagus Abi!!" Seru Desy senang.

"Oke ini serangan terakhir ku!!" Ujar ku berhenti menyerangnya kemudian aku terbang ke atas dengan api ku. Iya aku akan menyerangnya dengan bola api raksasa ku, ini pasti bisa membunuhnya.

The Vampire HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang