Chapter 19: Kekacauan

66 11 8
                                    

(Sudut Pandang Raja Vampir, Dennis)

Para vampir tidak melakukan apa pun di markas, aku hanya menyuruh Bobby untuk pergi menjadi manusia dan sekarang Sam dan Buggy malah ikuti dia sialan dan Bobby belum memberi kabar.

Tiba tiba saja Buggy dan Sam sampai di markas wahh kebetulan sekali padahal tadi aku sedang memikirkan mereka dan akhirnya datang juga tapi aku melihat Sam terluka parah sialan.

"Buggy, mengapa Sam terluka seperti itu?" Tanya ku.

"Eh tadi Kak Sam dan Bobby marah satu sama lain, jadi kak Bobby menendang kepala Sam untung tidak terlalu parah" ujar Buggy.

"Terus Bobby dimana? Sekarang dia sedang apa?" Tanya ku lagi.

"Ehh katanya dia lagi mikirin sesuatu buat rencananya" ujat Buggy.

"Benarkah? Hahahaha bagus, memang dia bisa ku andalkan" ujar ku.

"Baiklah aku obati Sam dulu ya yang mulia" ujar Buggy dan meninggalkan ku.

Aku sempat bingung juga tentang rencana yang akan Bobby lakukan terhadap Vampire Hunter itu, hmm lebih baik aku pergi mencarinya kemudian menanyakan rencana itu.

Aku pun berdiri dari singgasana ku dan membuat para vampir lain heran aku ingin kemana.

"Yang mulai mau kemana?" Tanya Jaryu.

"Aku akan ke kota untuk melihat keadaan Bobby, kalian di sini saja jangan ke mana mana, aku akan segera kembali" ujar ku dan meninggalkan markas.

Aku sudah mulai memasuki kota Halves dan sekarang saatnya aku mencari Bobby, aku bertanya tanya dia ada di mana sekarang tapi untung saja aku mempunyai kekuatan yang bisa merasakan hawa vampir, heh ini bakalan mudah. Tiba tiba saja aku merasakan hawa vampir yang tidak jauh dari ku dan hawanya muncul dari gedung putih yang ada di depan ku, wah mungkin saja dia adalah Bobby.

Aku kemudian memasuki gedung putih itu melalui jendela dan aku melihat seseorang yang sedang tidur di plafon dan dia adalah Bobby, haha tepay sekali. Aku pun melihatnya terus menerus dan akhirnya keberadaan ku membuatnya terbangun dan kaget hehehe.

"Astaga yang mulia" ujar Bobby turun dari plafon.

"Heh, nampaknya kau sangat capek ya Bobby" ujar ku tersenyum.

"Tidak juga sih, aku lagi nga mood" ujar Bobby dengan nada kesal.

"Memangnya ada apa?" Tanya ku.

"Tidak ada yang mulia aku hanya bingung juga tentang rencana ku" ujar Bobby.

"Ohh iya rencana mu apa?" Tanya ku lagi.

"Rencana ku adalah.....hmmmm nanti saja deh aku beritahu lagian rencana ini masih aku pikirkan" ujar Bobby.

Apa yang membuat Bobby begini, dia bahkan tidak menjawab pertanyaan ku, huhhh baiklah untung saja aku baik lagian Bobby kan sudah aku utus untuk melakukan penyerangan kepada Vampire Hunter itu, aha! Aku punya ide.

"Baiklah, Bobby berhubung kamu masih memikirkan rencana, aku akan melakukan sesuatu hehe" ujar ku menyeringai.

"Apa itu yang mulia?" Tanya Bobby.

"Lihat saja hehehe, aku pergi dulu" ujar ku kemudian meninggalkan Bobby.

Aku tidak mau menunggu jadi aku akan mengirim 5 vampir petinju yang kuat untuk mencari Vampire Hunter itu dan membunuhnya hahahaha. Tunggu! Tiba tiba saja aku melihat seseorang yang sedang menelpon dan aku dengar dia sedang mengajak seseorang untuk datang ke pestanya, wah wah pas sekali 5 vampir yang aku kirim akan membuat pesta itu hancur total dan Vampire Hunter itu akan datang hahahahaha.

The Vampire HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang