Chapter 03: Teror di jalan

211 16 3
                                    

(Sudut Pandang Richard Wayney)

Sudah kuduga, pasti Abi makan mie instan bersama temannya, dasar keparat, malah aku yang harus cuci mangkuknya, apa boleh buat I had to.

Tidak lama kemudian aku mendengar bunyi motor yang masuk di parkiran, hmm sepertinya sibocah sudah datang...

"Hai Paman!" Ujar Abi saat memasuki rumah.

"Ohh hai Bi, jadi gimana hasilnya?" Tanya ku sambil mencuci mangkuk.

"Hasil apa? Aku tadi baru saja selesai menginvestigasi masalah di supermarket Alfa" seru Abi. Kurang ajar, nih bocah bodoh atau apa ya? Pantas logikanya saja lemah.

"Aduhh, ya hasil abis dari supermarket Alfa Bego!" Ujar ku marah karena kesal.

"Ohh hahaha kirain apa, jangan marah lah paman kan aku juga tidak tahu, lagian paman bertanya tidak jelas juga wkwkwk" kata Abi sambil tertawa, memangnya lucu ya.
Kemudian dia mengambil sesuatu dari kantongnya dan menunjukkannya kepada ku.

"Paman bisa nggak periksa sample darah ini" ujar Abi.

"Hmm apakah ini darah para korban yang ada di supermarket Alfa?" Tanya ku sambil melihat sample darah tsb.

"Yup! Exactly, tapi gue hanya ambil dari 2 korban saja, yang duanya lagi  gue tidak ambil wkwkw" lah ini anak malah pake bahasa gaul, lama lama aku tonjok nih anak.

"Hmm aku akan memeriksanya!" Seru ku kemudian pergi ke kamar ku.

"Eitss....jangan lupa beritahu hasilnya ya wkwkwkw" ujar Abi sambil tertawa, sial malah ketawa lagi.

Dan aku langsung menutup pintu kamar ku dengan keras karena kesal, tapi aku harus tetap sabar, jangan sampai kemarahan ku tiba dan membuat keributan yang tidak jelas, sekarang aku lebih baik memeriksa sample darah yang di berikan Abi, It's time for it...

(Sudut Pandang Aprianus Verdyan)

Ah sial! Lama banget nunggu si Anhar, Aban Dan Reza padahal mereka bertiga janji jam 06:00 berkumpul di rumah ku, dan sekarang sudah jam 06:30 kurang ajar mereka ngaret lagi, kalau mereka datang awas saja. Tiba tiba aku mendengar suara motor yang datang dari samping kiri dan ternyata itu Anhar, Aban Dan Reza. akhirnya, setelah sekian lama mereka datang juga.

"Woi kalian kenapa lama sekali datangnya?" Tanya ku.

"Tadi ban motor ku harus di tambal dan Reza juga tadi bangun terlambat wkwkwk" seru Anhar sambil tertawa.

"Maaf Verdy, wajarlah aku bangun terlambat soalnya aku habis rapat PMR, tadi pulangnya jam 04 sore hehehe" ujar Reza.

"Begitu ya, ayo kita ke rumahnya Abi, sudah terlambat nih" ujar ku kemudian menyalakan motor. Kami ke rumahnya Abi untuk mengerjakan PR B.inggris, kami juga tidak mengerti nih PR jadi kita tanya dan minta bantuan sama dia saja, lagian Abi juga suka B.inggris sampai-sampai dia pernah NgeRap pake B.inggris wkwkwkwk.

Perjalanan dari rumah ku ke rumahnya Abi tidak terlalu jauh juga, soalnya perumahan Aqua dengan alamat rumah ku lumayan dekat, mungkin sekitar 3 KM. Tiba tiba saja Reza menghampiri ku dan berkata;

"Psst, Verdy, kamu tadi lihat ada orang yang misterius nggak?" Tanya Reza membawa motornya dengan pelan.

"Tidak lah, aku kan fokus ke jalanan wkwkwk" ujar ku sambil tertawa.

"Tapi tadi aku lihat ada orang yang berdiri di samping jalan memakai kemeja berawarna hitam, dan orang itu langsung menatap ku dengan tajam" aduh, Reza pasti menghayal lagi, ini mungkin karena Game COC yang sering dia mainkan di HPnya wkwkwkw. Tiba tiba saja aku melihat asap hitam di depan ku tapi aneh, asap itu malah bergerak seperti gerakan zig zag kemudian horizontal, dan setelah itu vertical, sialan bikin pusing saja.

The Vampire HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang