Chapter 13: Misi Selesai

76 9 3
                                    

(Sudut Pandang Ilham Said M)

FLASHBACK

Sekitar pukul 10:00 PM atau malam, aku dan Fiqar sedang bermain basket di kampus Halim, kami berdua sudah biasa melakukan hal ini, terkadang kami begini karena bosan, lagi ingin, atau di ajak main.

Saat kami masih bermain, tiba tiba saja datanglah seseorang dengan jubah hitam dan kacamata yang ia kenakan, entah siapa orang ini.

"Selamat malam!" Ujar orang itu.

"Siapa kau? Apa yang kau inginkan?" Tanya ku memegang bola basket.

"Perkenalkan aku adalah Dr. Richard Wayney, aku ke sini untuk menawarkan kalian sesuatu" ujarnya.

Dokter? Apakah dia akan melakukan sebuah percobaan pada kami?

"Menawarkan?" Tanya Fiqar.

"Iya, apa kalian ingin menjadi Vampire Hunter?" Tanya orang itu.

"Vampire Hunter? Bukannya Vampire Hunter sudah ada" ujar ku.

"Iya tapi aku membutuhkan 2 orang untuk membantunya" ujar dokter itu.

Membantu? Apakah akan terjadi sesuatu sehingga membuat Vampire Hunter kesusahan? Cih dokter ini memang serius menganggap semua ini. Aku juga tidak tahu apa bagusnya menjadi Vampire Hunter.

"Apa bagusnya menjadi Vampire Hunter?" Tanya Fiqar.

"Kalian bisa menolong banyak orang, lagian kota kita kan sudah di penuhi kaum vampir, jadi kalian harus membantu ku" ujar dokter itu.

"Cih jangan terlalu berharap, ayo kita pulang Fiqar" ujar ku menarik Fiqar.

"Abi adalah Vampire Hunter itu!" Seru dokter tsb membuat kita terhenti.

"Apa? Abi adalah Vampire Hunter" ujar Fiqar tercengang

"Iya selama ini dialah Vampire Hunter itu" ujar dokter itu.

Ternyata selama ini Vampire Hunter adalah teman kami, Abi. Aku tidak menyangka dia bisa menjadi seorang pahlawan yang menyelamatkan warga dari kota, cihh gue salut sama dia.

Kemudian dokter itu mendekati kami dan berkata;

"Jadi aku ingin kalian membantu Abi mengalahkan kaum Vampir"

"Tapi..." ujar ku di potong Fiqar.

"Ilham sudahlah, ini kesempatan kita untul menyelamatkan warga kota Halves, lagian Abi membutuhkan bantuan kita" ujar Fiqar tegas.

"Bagus, kalau begitu ikuti aku" ujar Dokter itu.

Kami akhirnya menuruti perkataan dokter tadi dan mengikutinya. Dan akhirnya kami sampai di sebuah rumah yang besar dan itu adalah rumahnya Abi, anjir berarti orang ini ayahnya Abi dong.

"Tunggu kamu ayahnya Abi ya" ujar ku.

"Hahahaha tidak, aku ini pamannya" ujar dokter tsb.

"Ohh begitu ya heheh maaf" ujar ku malu.

Kami memasuki rumah tsb dan menuju ke suatu ruangan dan ruangan itu adalah sebuah lab, njirr nih dokter hebat juga, pasti banyak eksperimen yang telah ia lakukan. Tapi tak lama kemudian dokter itu menekan sebuah tombol yang ada di sebuah meja, mungkin itu meja kerjanya, tiba tiba saja sebuah dinding terbuka seperti pintu, anjir ternyata ada Secret Room juga.

"Kemarilah, di sini kalian akan menjadi Vampire Hunter dalam waktu yang sangat cepat, biasanya ruangan ini aku sebut VH Training Room" ujar dokter itu.

"Begitu ya, baiklah kami siap" ujar Fiqar.

Tanpa basa basi lagi, kami memasuki sebuah ruangan rahasia atau VH Training Room, akhirnya kami sampai dan ternyata ruangannya sangat luas dan senjata Vampire Hunter ada di setiap dinding.

The Vampire HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang