Chapter 4: Rahasia Terungkap

4K 177 16
                                    

Lizzie's P.O.V

"A-apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku

"Ini rumahku dan semuanya terserah kepadaku!" jawab ayahku

"Ya ampun ini hanya pertanyaan simpel" gumamku

"Mengapa kau terus mengelak" Teriak ayahku dan memukulku

(menampar) dengan sangat keras sampai aku terjatuh kelantai.

"Jangan pernah keluar setelah jam sembilan lagi atau ini akan lebih buruk" lanjutnya dan menendang perutku.

Aku merintih kesakitan sembari dia keluar ruanganku. Pelan-pelan aku berdiri dan berjalan ke kamar mandi. Pipiku benar-benar merah dan mulai berwarna biru ke-unguan. Aku mengangkat bajuku dan melihat memar pada perutku. Kenapa hidupku harus seburuk ini? Ini semua salah orang tuaku. Jika ibuku tidak meninggalkanku, pasti ayahku tidak akan terus menyakitiku. Tapi jika ayahku terbaring dengan alkohol dia akan menjadi orang yang biasa, maksudku hanya berbaring dan tindak mengganguku. Aku mengganti pakaian tidurku dan segera ke tempat tidurku.

Tinggal beberapa minggu lagi. Yay!

------------------------------------------------------------------

Aku bangun tidur dengan alasan yang meng-gembirakan. Aku akan bertemu Niall hari ini! Aku segera bangun dari tempat tidur dan berpakaian untuk sekolah. Ayahku tiba-tiba datang dengan koper pakaiannya.

"Kau mau kemana?" Tanyaku

"Aku akan mengunjungi temanku untuk dua atau tiga minggu. Aku akan pergi sekarang. Rumah ini harus bersih saat aku tiba. Jangan melakukan hal-hal yang bodoh!" Ucapnya dan pergi keluar.

Ketika aku mendengar pintu sudah tertutup aku berteriak. Bukan karena ketakutan. Aku teriak kasrena aku benar-benar senang. Ayahku akan pergi untuk beberapa minggu! Semenjak ayahku pergi aku bisa makan dirumah. Ayahku tidak pernah mengizinkan aku makan dirumah. Jadi aku hanya makan disekolah, itu saja hanya ketika ada yang mau berbagi denganku. Itulah mengapa aku sangat kurus daripada gadis lainnya. Bukan salahku aku seperti ini.

Aku membuat telur, sosis, daging asap dan pancakes. Aku tau ini terlalu banyak, tapi sudah lama aku tidak makan seperti ini. Aku harus menggemukkan badanku. Setelah makan aku mengambil tasku dan berjalan kesekolah. Hari ini berjalan dengan baik sampai akhirnya Jake datang menghampiriku. Dan aku menamparnya

"Hey! Apa ini karena kemarin sore?" Ucap Jake

" Ini karena kemarin kau tidak membiarkan aku sendiri dan telah menjadi orang yang sialan!" ucapku. Dan kamu bertengkar. Aku berusaha untuk pergi tapi ia menggenggam pergelanganku.

"Biarkan aku pergi!" teriakku

"Bisakah kau diam!" balasnya. Aku menendang Jake "there again" dan berlari menuju Sekolah.

"Kamu tidak akan pergi semudah ini" Kudengar teriakannya

"Lihat aku!" Teriakku balik kepadanya. Aku sampai disekolah dan ke kelas. Sangat beruntung bahwa dia tidak sekelas denganku. Sekarang yang harus kulakukan hanyalah menjauh darinya. Hari ini akan menjadi hari yang panjang. Sampai akhirnya aku pulang sekolah

Ketika bel pulang sekolah berbunyi. Aku dengan cepat keluar dari sekolah dan menelpon Niall. Dia menjawab dengan cepat.

"Hey" Kata Niall

"Hey, Aku sudah pulang dari sekolah. Jadi bertemu 10 menit lagi?" Tanyaku

"Tentu. Mau aku jemput?"

"Tidak. tidak perlu. Aku jalan saja"

"Baiklah kalau begitu. See ya"

"See ya" Ucapku dan memutuskan telepon.

Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang