LIZZIE'S POV
"Dapat semuanya?" kataku.
"Yap" jawab Julia.
Aku tersenyum.
"Jadi kapan kita akan melakukannnya?" tanya Julia.
"Ketika mereka tertidur. Tapi untuk sekarang bertingkahlah seperti kita tidak akan melakukan apapun. Bersikaplah baik dan manis sampai malam ini" jawabku dan ia menganggukkan kepalanya.
**
Aku duduk di tempat tidurku dengan semua benda yang telah aku dan Julia beli tadi.
Julia sedang memeriksa apakah mereka sudah terlelap atau belum. Kemudian ia datang ke kamarku dan memberikan tanda dari ibu jarinya. Aku pun tersenyum dan mengambil semua barang-barang untuk memberikannya kepada Julia.
"Kau tahu apa yang akan kau lakukan. Kau pergi ke kamar Louis. Dan aku akan pergi ke kamar Harry." bisikku kepada Julia dan ia mengangguk paham. "Let's bounce!" semangatku kepada Julia.
Kami jalan berjinjit ke kamar yang telah kami tentukan.
Sesampainya di kamar Harry, aku menyingkirkan selimut dari wajahnya. Ini akan memakan waktu lama. Seketika aku sudah meluruskan keseluruhan rambutnya, aku mengeluarkan pewarna rambut. Aku membuat rambutnya menjadi warna pirang.
Kemudian aku mengeluarkan cat dan memberikan beberapa dekorasi pada kamarnya. Dan meletakkan dua buah kaleng cat hijau di samping tempat tidur Harry, dan seketika Harry bangun, ia akan menginjakkan kakinya kesana.
Aku juga mewarnai kuku Harry ke warna merah jambu cerah. Dan meletakkan banyak pakaian dalam wanita di seluruh ruangannya.
Akupun mengambil foto dirinya beserta seluruh ruangan.
Sesudahnya aku kembali ke kamarku dan menunggu Julia selesai.
Ia pun kembali.
"Sudah?" tanyaku.
Ia menaikkan satu alisnya pertanda sudah.
"Mereka tidak akan menyangka apa yang sudah kita lakukan." ucapnya.
"Kita akan tunggu sampai pagi ini" ucapku.
"Baiklah. Malam" ucapnya.
"Malam" ucapku.
Ahhh.
Balas dendam itu manis.
HARRY'S POV
Aku terbangun karena teriakkan Louis. Ada apa sekarang?
Aku duduk dan melihat apa tanganku.
Ini aneh. Rambutku terasa berbeda.
Aku menurunkan kakiku ke lantai, dan aku berteriak.
Kakiku menjadi hijau, tanganku menjadi pink.
Aku melihat kebawah.
"What the-" ucapku.
Cat ini benar-benar lengket.
Aku melihat kedepan dan aku ternganga.
Kamarku tidak seperti ini semalam...
Sekarang satu sisi menjadi pink, satu sisi hijau, satu sisi oranye, dan salah satu tembok-ku bertuliskan.
'Harry, mungkin lain kali kau harus berpikir lagi jika ingin memakan oreoku ;) Semoga kamu menyukai riasanmu! Dengan cinta, Liz.
Ps. Jangan terlalu lama pada cat hijau itu atau itu akan menjadi permanen! Byeee!'
Aku mengeluarkan kakiku dari kedua kaleng cat hijau dan terjatuh ke lantai.
Aku pun berdiri dan melihat ke arah cermin.
"HOLY- ...ELIZABETH!" teriakku.
Rambutku sangat lurus dan pirang!
Aku terlihat buruk dengan rambut pirang, ditambah lagi berambut lurus!
Aku berlari ke pintuku. Aku membuka pintuku dan... sebuah ember berisi air terjatuh dari atas ke kepalaku.
Kemudian aku berjalan di lorong rumah ini dan Louis baru saja keluar dari kamarnya.
Ia memiliki bibir yang berwarna merah, rambut merah dan kuku berwarna oranye.
"Woah" ucapku..
"Yeah, Julia yang melakukannya" ucap Louis.
"Dan Liz melakukannya" ucapku sambil menunjuk ke tubuhku.
"Kita harus mendapatkan mereka kembali" kataku sambil berjalan mendekat.
"Yeah. Lihat apa yang telah ia lakukan kepada rambutku yang berharga" ucapku.
"Kau terlihat bagus dengan warna pirang" Louis tertawa.
"Tidak! Ayolah cari rencana untuk membalas dendam mereka" ucapku.
"Yeah yeah" angguk Louis setuju.
Ia berjalan kembali ke kamarnya.
Aku tertawa lepas.
Julia menuliskan 'Sassy' pada bokong Louis.
"Apa?" tanya Louis
"Oh, tidak ada" jawabku.
Ia memutarkan bola matanya dan pergi ke kamarnya.
Liz dan Julia.
Kau dalam masalah besar.
.
.
.
maaf banget banget banget lama lanjutnya haha. charge-an laptop rusak! ini pun harus minjem laptop kakak dulu baru bisa lanjut :') jadi maaf kalo ada typo, karena beda laptop dan harus beradaptasi. LOVE OF LOTS FOR YA GUYS! im sorry once again. please vote for this chapter.
and thank you for 100k readers, and make this fanfic turn to best #118.
![](https://img.wattpad.com/cover/7183880-288-k308254.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)
Fiksi PenggemarSemua yang aku inginkan hanyalah belajar untuk bermain gitar. Aku tidak pernah meminta untuk guru yang merupakan seorang dari boy band paling terkenal di dunia. Tapi aku tidak mengkomplain.