Chapter 57: Sial Menjadi Diri Kalian

642 83 12
                                    

LIAM'S POV

Aku baru saja terbangun dan ini sekitar jam sembilan pagi kurasa.

Aku mencium suatu bau yang enak dari dapur. Akupun segera kesana dan melihat Julia sedang memasak untuk sarapan bersama Liz.

"Pagi Liam" sapa Julia dan Liz.

"Pagi..." ucapku.

"Kenapa kalian bangun begitu pagi?" tanyaku.

"Hanya ingin membuatkan kalian sarapan" jawab Liz.

Aku menganggukkan kepalaku dan Julia memberikanku sepiring telur, sosis, bacon dan waffle.

"Wow. Terimakasih" ujarku kepadanya.

"Tidak masalah." balas Julia.

Aku duduk di meja makan dan Zayn menghampiri.

"Aku terkejut kau bangun sepagi ini" kataku.

"Aku juga." ujar Zayn sambil mengucek matanya.

Aku tersenyum. Julia juga memberikan sepiring maknan kepada Zayn dan ia mulai memakannya setiba di meja makan.

"Ini luar biasa!" ucjar Zayn ketika melihat makanan yang ia dapat.

Julia dan Liz tertawa.

"Terimakasih." ucap Liz. "Hmm, aku dan Julia akan pergi ke luar untuk membeli sesuatu. Apakah Niall sudah pulang semenjak tadi malam?" lanjut Liz.

"Sepertinya tidak" jawabku.

Aku melihat senyum Liz yang sedikit khawatir. Aku merasa sangat kasihan kepadanya. Pasti rasanya sangat buruk menerima semua ini. Aku harap Niall dan Liz dapat kembali bersama secepatnya. Aku ingin melihar mereka bahagia kembali. Seperti halnya dengan aku dan Danielle. Sekarang aku merindukannya apalagi ketika ia muncul dalam pikiranku. Yaitu setiap saat. Dia sangat manis dan penuh kepedulian. Aku menyukai sikap dan rambut keritingnya. Aku kangen saat ia bersamaku.

"Halo? Liam? Kau disana?" ucap Liz melambai-lambaikan tangannya di hadapanku yang membuatku keluar dari pikiranku tadi.

"Huh?" tanya ku.

Ia tertawa.

"Danielle?" ujarnya.

Aku tersipu dan menatap kebawah.

"Aww!" ucap Liz dan Julia.

"Undang ia kesini." pinta Liz.

"Baiklah. Jadi kalian akan kemana?" tanyaku.

"Uh kami hanya akan membeli beberapa benda." jawab Julia.

Aku memanahkan tatapan ku ke mereka.

"Yeah, hanya untuk membeli beberapa barang." ucap Liz dan ia menggigit bibirnya.

"Baiklah, daaah! Berikan sarapan ini ke Louis dan Harry ketika mereka sudah bangun! Dah!" Liz menggandeng tangan Julia dan mereka keluar dari dapur.

Seketika mereka keluar, aku menatap Zayn.

"Apa yang mereka akan lakukan?" tanya Zayn.

"Aku tidak tahu" jawabku.

Mungkin mereka hanya ingin berbelanja. Tapi mengapa mereka harus berbohong?

HARRY'S POV

Aku terbangun dengan bokong dihadapanku.

"Louis!" teriakku.

Ia menggeram.

"Pindahkan bokongmu itu dari wajahku!" teriakku lagi.

"Pindahkan saja wajahmu dari bokongku!" balasnya kepadaku.

Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang