Chapter 43: Semoga Ia Menyukai Kadonya

2.5K 199 71
                                    

**

Dua Minggu kemudian.

**

Well, waktu luang kami benar-benar menyenangkan. Julia menjadi sahabatku sekarang.

Kami dapat mengobrol tentang apapun dan kami bisa menjadi diri sendiri saat bersama.

"Aku akan merindukanmu" ucapku.

"Aku juga akan merindukanmu" ucap Julia.

Kami berdua menangis dan memeluk satu sama lain.

"Hubungi dan sms aku. Keep me updated" ucap nya.

Aku tertawa gelid an mengatakan "Pastinya".

Kami mengucapkan selamat tinggal satu sama lain dan pergi ke mobil berangkat ke bandara untuk terbang ke Amerika!!!

Sesampainya aku memilih kursi dekat jendela di dalam pesawat.

Niall duduk di sampingku. Louis dan Harry disamping ku. Liam dan Zayn di depanku.

Sesaat pesawat sudah di atas, aku melepas sabuk pengamanku dan berdiri melihat kebelakangku.

Louis dan Harry sudah tertidur.

"Awww!" ucapku.

"Kenapa" tanya Niall.

"Mereka sudah terlelap. Dan mereka terlihat menggemaskan berdua!!" kataku dan mengambil potret mereka melalui ponselku.

Aku duduk kembali dan menyalakan Wifi flight dan mengunggah fotonya ke twitter ku.

"Bilang cheese!" ucap Liam

Niall meletakkan tangannya melingkariku dan kami berdua senyum.

"Sekali lagi" ucap Liam.

Aku menyipitkan mataku dan menaikkan pipiku.

Liam tertawa melihat ekspresiku.

"Kirimkan kepadaku fotonya" ucapku.

"Tentu" ucapnya

**

"Biarkan aku tidur" keluh ku

Aku sudah di tempat tidurku dan mereka tidak membiarkan aku untuk tidur.

Aku benar-benar lelah dengan penerbangan itu.

"Ayolah! Kau harus bangun! Kami punya rencana untuk ulang tahun Niall!" ucap Harry,

Aku baru sadar, Niall tidak disini.

"Bukankah ulang tahunnya tiga hari lagi?" ucapku.

"Ulang tahunnya besok..." sahut Louis.

"BENARKAH! Aku harus membeli sesuatu!" teriakku turun dari tempat tidur.

"Itulah yang kita butuh bicarakan! Kita harus membuat kejutan!" ujar Liam.

"Baiklah, lalu?" ucapkuu, "Kado apa yang bagus untuk nya?"

"Uhh, ia selalu menginginkan gitar baru" ucap Zayn.

"Ya. Dia sepertinya ia sering melihat-lihat pembelanjaan online" ucap Harry.

"Terimakasih!" ucapku kemudian mengambil ponsel ku dan berlari ke pintu.

"Tunggu! Kita butuh rencana untuk pestanya!" teriak Louis.

"Baiklah!!!" ucapku kembali kemereka.

Setelah kami merencanakan pesta untuk ulang tahun Niall aku keluar dari kamar hotel dan pergi ke took gitar.

Sesampainya disana and berlari ke satu gitar akustik.

Yang mana yang harus aku pilih?

Aku pun memutuskan gitar berwarna tannish. Dan ada motif keren di gitar ini. Aku membeli gitarnya dan kembali ke hotel. Kemudian menyembunyikannya di bawah tempat tidurku. Aku harap Niall menyukai hadiahnya.


VOTE THIS CHAPTER FOR MORE :)

Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang