Chapter 20: Bertemu Anak-Anak

2.5K 110 0
                                    

Lizzie’s P.O.V

“Jadi. Apa katanya?” tanyaku

“Dia bilang boleh” jawab Liam

“Yay! Bisakah kita pergi sekarang?” kataku

“Yaa tapi kita hanya bisa tetap disana untuk beberapa hari saja” katanya

“Ayo!” kataku dan mengambil tasku kemudian keluar dari pintu

“Kau sudah mengemas barang-barangmu?!?” Tanya Liam

“Ya…” jawabku

“Wow.. Kau benar-benar niat” kata Liam

Aku tidak bisa menunggu lagi untuk bertemu anak-anak di Connecticut. Dua puluh anak-anak yang kehilangan masa depannya. Dua puluh mimpi, keluarga dan hidup hancur dalam hari itu.

“Cepatlah bokong malas!” teriakku

“Kami datang!” teriak Zayn.

Kami semua masuk ke mobil dan berangkat ke bandara. Akhirnya aku jauh dari ayahku.

Kami semua naik ke pesawat dan aku memilih tempat di dekat jendela. Aku duduk bersama Niall, Zayn dengan Liam, dan Louis dengan Harry.

“Bisakah aku Tanya sesuatu?” kata Niall

“Kau baru saja bertanya” kataku dengan tertawa

“Jangan lagi” jawab Niall, dan aku masih tertawa.

“Oke, kau ingin bertanya apa?” kataku

“Kenapa kau sangat ingin mengunjungi sekolah itu?” Tanya Nial

“Aku hanya... Aku hanya ingin membantu mereka. Pasti mereka kehilangan sahabat atau saudara di hari itu. Melihat semua tangisan itu, sangat menyedihkan. Aku ingin membantu mereka dengan ini.” Jawabku

Ia menganggukan kepala. Ia merangkulku dan aku menutup mataku dan tertidur dalam perjalanan.

__________________________________________________

“Kau siap?” Tanya Niall menggenggam tanganku.

Aku mengangguk dan memberikanya sedikit pelukan. Kami semua pergi ke kelas utama di sekolah. Dan aku bisa melihat darah-darah yang masih ada di lantai. Aku melihat guru di depan dan hanya terdapat 11 murid yang duduk di tempatnya. Mereka terlihat ketakutan ketika kami dating kesini, tapi guru-guru sudah pada tahu.

“Baik anak-anak, mereka tidak akan menyakiti kalian mereka orang baik-baik. Jadi kalian tenang saja. Ini One Direction bersama Elizabeth. Ucapkan Hi” kata guru itu

Kami mendapat lambaikan tangan dan ucapan Hi. Aku melihat terdapat anak laki-laki di sudut kelas dengan sangat lesu. Ibu guru itu menyadari kalau aku sedang memperhatikan anak itu.

“Dia tidak pernah mau meninggalkan tempat itu. Dia hanya pindah dari sana ketika mau pulang” kata guru itu. Aku menganggukan kepalaku mengerti.

“Jadi. Siapa nama kalian?” tanyaku.

Semua anak-anak menyebut namanya kecuali anak laki-laki di sudut ruangan tadi.

“Namaku Elizabeth. Dan mereka Harry, Liam, Niall, Louis dan Zayn” kataku.

The boys melambaikan tangan kearah mereka.

“Sangat baik memanggil namaku paling terakhir” gumam Zayn

“Oh Diamlah Zayn” kataku

Anak-anak disana tertawa. Dan aku hanya tersenyum.

“Mereka berada di Band yang bernama One Direction. Kalian pernah mendengarnya?” kataku

Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang