Chapter 19: Hal-hal Lain Berjalan Lebih Baik

2.2K 113 0
                                    

"O. MY. OREO. GOD" kataku

"Hello!" kata Dan

"Kau Dan.... O MY GOD I LOVE YOUR VIDEOS" teriakku dan memeluk Dan

Aku tidak percaya Danisnotonfire berdiri di depanku

(Pada tau gak Danisnotonfire siapa? Ga tau? Yahhh Payahh.. Aku juga ga tau)

AHHH. Okay. Okay. Be cool Elizabeth.

"Nice to see you too. Kau pasti Lizzie. Aku Dan" katanya

"Yeah aku tau siapa kau" kataku

"Happy Birthday!" katanya dan memberikan-ku sesuatu

"Kau tidak perlu memberikan aku apa-apa" ucapku

"Tidak. Kau sedang berulang tahun" katanya

Aku membuka hadiahnya dan terdapat kaos Danisnotonfire dengan topi LLAMA!

"THANK YOU!" kataku dan memeluknya lagi

"Your Welcome" balasnya

"Kau akan disini sampai kapan" kataku

"Sebenarnya aku harus pergi sekarang. Aku datang hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Terimakasih-lah kepada The Lads. Mereka yang memintaku untuk datang kesini. Jadi aku datang" katanya

"Well terimakasih sudah datang. Dan umm.. Bisakah aku minta foto dan tanda tangan" kataku

"Sure" jawabnya

Aku mengambil fotoku dengannya dan ia tanda tangan di Kaos dan Topi yang ia berikan.

"Senang bertemu denganmu" kataku

"Aku juga" katanya

Ia berjalan keluar bis. Dan aku menghampiri The Boys.

"I LOVE YOU GUYS SO MUCH!" teriak-ku

"WE LOVE YOU TOO!" teriak mereka balik.

"Sekarang untuk hadiah terakhirmu" kata Niall

"Tutup matamu" kata Harry

Aku menutup mataku

"Sekarang. BUKA" ucap Niall

Aku membuka mataku an mataku terbelalak

"HOLY FLAP JACKS!" teriakku dan berlari ke kotak itu.

"KAU MENDAPATKANNYA!" teriakku lagi

"Yupp" kata Niall

"Aku benar-benar tidak tau mereka menjual ini" kataku

"Mereka memang tidak menjualnya. Tapi mereka membuat ini spesial untukmu" katanya

"I love you all so much. KAU MENDAPATKAN OREO SHOOTER AHHHH!" teriakku

Mereka mentertawakan aku. Aku tidak percaya mereka mendapatkannya. Alat penembak oreo yang aku inginkan!

"Aku akan menjaga harta ini selamanya" kata-ku

"Aku akan mengambilnya darimu" kata Harry.

Aku menarik box itu jauh dari Harry.

"Hartaku. Kau menyentuhnya. Aku. Akan. Membunuh. Mu" kataku

Ia mundur dengan mengangkat tangan. Aku tersenyum dan pergi ke Bunk-ku dan meletakkan box Oreo Shooter di tempat tidurku. Aku kembali ke ruang tengah. Aku mendapatkan telepon dari Eric.

"Helloooooo" kataku

"Happy Birthday little sis" teriaknya di telepon

"Thank youuuuuu" kataku

"Ibu juga menyampaikan selamat ulang tahun.." katanya

"Oh.. Okay.. Sampaikan terimakasih kepadanya" kataku

"Tentu saja" katanya

Aku diam untuk waktu yang lama. Aku benar-benar tidak ingat wajah ibuku. Ia meninggalkan aku dengan ayahku. Ia adalah alasan kenapa aku begitu tersakiti oleh ayahku.

"Sooo bagaimana tur nya?" tanya-nya

"Amazing" kata-ku

"Aku melihat penampilanmu. Kau sangat menakjubkan Liz"

"Terimakasiih"

"Jadi kau sudah mencium Niall?"

Aku blushed dengan pipi yang sangat merah

"Uh.. " kataku

"KAU SUDAH!?" teriaknya

"Aku harus pergi! Bye! Love you!" kataku dan menutup teleponku.

Aku duduk di sofa, menyalakan televisi dan terdapat news.

"-- Prihatin kepada anak-anak malang ini yang tewas di Sekolah Dasar Sandy Hood di Newton, Connecticut. 20 anak tewas dan 6 orang dewasa tewas dalam hari itu. Sertakan mereka dalam doa" kata perempuan di layar televisi.

Aku langsung terkejut dan melanjutkan menonton. Air mata mulai mengalir di pipiku. Anak-anak itu meninggal tanpa alasan.

"Ada apa?" tanya Niall

"20 anak-anak tewas seketika" kataku sambil masih memperhatikan layar. Niall duduk disampingku. Kami melanjutkan menonton dan boys yang lainnya datang.

"Kenapa?" tanya mereka

"Aku ingin bertemu mereka" kataku dan berdiri

"Siapa?" kata Liam

"Orang-orang disekolah. 20 anak-anak tewas karena orang tidak waras. Mereka tidak layak mendapatkan itu" kataku

"Aku tidak tau apakah kita bisa" kata Liam

"Tolong. Aku tidak akan menerima jawaban tidak. Aku ingin membantu mereka" kata-ku

"Aku akan tanya Simon" katanya. Aku menganggukan kepala.

"Night guys. Aku lelah" kataku.

Aku pergi ke bunk-ku. Aku hampir saja tertidur tapi ponselku bergetar. Aku dapat telepon dari nomor yang tidak aku kenal. Aku mengangkatnya

"Hello?" kataku di telepon.

"Happy Birthday Sweetie. See you soon" kata seorang pria.

Ia menutup telepon nya sebelum aku berkata apa-apa.

Apa?

Tidak Mungkin.

Apakah benar?

Kenapa ayahku selalu membuat semuanya kacau.

WebRep

Overall rating

Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang