Chapter 25: Aku Janji

1.8K 108 0
                                    

Niall's P.O.V

"We love you all so much! Terimakasih telah datang malam ini!" kata-ku di mic.

Kami keluar dari panggung.

"Dimana Liz?" tanyaku

"Di ruang gantinya" jawab Paul.

Aku menganggukan kepalaku dan berjalan ke ruangan Lizzie. Aku mengetuk pintunya. Tidak ada jawaban apa-apa. Aku mencoba membukanya, tapi pintunya di kunci.

"Liz. Buka" kataku.

Tetap tidak ada jawaban apapun. Okey. Dia mulai menakutiku. Aku mengetuk pintunya lagi. Tidak ada jawaban.

"Guys!" kataku

"Ya?" sahut Louis

"Dia tidak mau membuka pintunya" kataku

"Biar aku coba" kata Harry

"Kita punya makanan, Liz!" kata Harry

Tidak ada jawaban.

"Dan ada disini" kata Liam

Tetap tidak ada jawaban. Aku mendengar isakan tangis.

"Liz buka pintunya" kataku

"Ada siapa disitu?" jawabnya

"The Lads, mereka denganku" jawabku

"Kau yakin?" balasnya

"Ya" kataku

Ia membuka pintunya dan menarik tangan kami untuk masuk dengan cepat. Dan menutup pintunya kembali

"Ow!" kata Louis

"Maaf.." ucap Lizzie.

Sesuatu terlihat berbeda dengannya. Ia terlihat ketakutan bingung dan tersesat. Matanya tidak dalam kebahagiaan. Terlihat sangat gelap.

"Ada apa?" tanyaku

Ia melihat ke arah pintu.

"Tolong kunci pintunya" katanya sambil duduk merangkul kakinya.

Zayn mengunci pintunya.

"Ada apa?" tanya-ku lagi

"Bisakah aku mempercayai kalian?" katanya

"Tentu saja" jawabku. The Boys semua setuju.

"Ibuku menelpon ku." katanya dan ia langsung berhenti.

Mata kami terbelalak bingung.

"dan... " kataku

"Dia bilang aku dalam bahaya" jawabnya

Air mata mulai mengalir di matanya.

"Apa maksud mu kau dalam bahaya?" tanya Liam

"Ia memberitahukan kepadaku kalau ayahku kabur dari penjara dan ia akan datang mencariku. Sebelum ibuku berkata yang lainnya.. ayahku menembaknya. Ia akan datang. Aku akan mati" katanya

Sekarang ia benar-benar menangis penuh. Aku berjalan ke arahnya dan memeluknya. Dan The Lads yang lainnya juga memeluk Lizzie membuat Group Hug.

"Kami tidak akan membiarkan seorangpun menyakitimu" kataku

"Aku harus menghubungi kakak-ku. Ibuku bilang ia tahu segalanya atau.. jika ia masih hidup" katanya

Aku menganggukan kepalaku. Kami tetap memeluk Lizzie beberapa menit. Tapi kemudian Paul memberitahukan kalau kami harus pergi. Lizzie menggenggam tanganku dengan erat dalam perjalanan kami ke bis. Dan The Boys lainnya membentuk lingkaran mengapit Lizzie. Sesampainya kami di bis, kami langsung ke bunk kami.

"Niall?" kata Liz

"Ya?" jawabku

"Bisakah aku tidur denganmu? Aku merasa aku tidak bisa tidur sendirian untuk beberapa malam" katanya malu

"Tentu saja Liz" kataku.

Ia memanjat ke bunk-ku karena tempat tidurku ada di atas. Aku memeluknya erat dan ia meletakan kepalanya di samping leherku.

"Niall?" katanya

Nafasnya benar-benar terasa di leherku.

"Kenapa Liz?" kataku

"Berjanjilah padaku.. Kau akan melindungiku.. Tidak peduli apapun itu" katanya

"Aku berjanji untuk selalu melindungimu dari apapun. Aku tidak akan membiarkan seorangpun atau apapun menyakitimu" kataku

"Thank you" kata Liz. Ia mulai menguap.

"Tidurlah, love" kataku.

Ia menganggukan kepalanya.

Aku tidak akan membiarkan ayahnya atau siapapun menyakiti Lizzie. Selamanya.

Aku memeluknya lebih erat dan menutup mataku dan mulai masuk kegelapan tidur.

WebRep

Overall rating

Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang