Chapter 41: Mencari Tahu

1.3K 101 1
                                    

Niall's POV

"Guys. Aku ingin bicara dengan kalian" ucapku.

Liz sedang pergi keluar dengan Julia jadi aku rasa ini akan menjadi waktu yang sempurna untuk berbicara tentang apa yang Liz rahasiakan dariku.

"Ada apa?" ucap Liam

"Liz menyembunyikan sesuatu dariku" ucapku

Mereka semua terlihat bingung.

"Menyembunyikan apa?" Tanya Harry.

"Aku tidak tahu. Tapi aku mendengar nya dan Julia berbicara tentang seseorang yang mengirim Liz pesan dan ia bertanya kepada Julia haruskah ia memberitahu aku dan aku benar-benar tidak tahu itu siapa." Jawabku menjijitkan kaki ku dan kembali lagi.

"Tenanglah Niall" ucap Zayn

"Aku tidak bisa! Seseorang mengirim sms ke pacarku dan ia tidak mau memberitahu kepadaku!" teriakku

Mereka terkejut dengan apa yang baru aku katakana.

"Maaf, aku hanya kesal" ucapku.

Aku duduk di sofa. Kemudian Louis duduk disampingku dan mengelus punggungku.

Liz masuk melewati pintu depan.

"Hey Guys!" ucapnya.

Tidak ada yang membalasnya. Kami hanya menatapnya.

"Ada masalah apa?" Tanya nya

"Kami akan membiarkan kalian berdua berbicara" ucap Harry dan ia pergi bersama yang lainnya.

"Ada apa?" Tanya Liz dengan khawatir.

"Liz, apakah kau percaya denganku?" ucapku

"Ya, tentu saja" jawabnya.

"Lalu beritahu aku siapa yang mengirimu pesan" ucapku

Mata nya membelalak.

"Ba-bagaimana kau tahu" ucapnya

"Aku mendengar pembicaraanmu dengan Julia. Sekarang beritahu aku" ucapku dengan nada yang lebih tinggi.

"Aku tidak bisa" jawabnya.

"Apa maksudmu tidak bisa! Bukankah kau mempercayaiku! Kau seharusnya memberi tahuku! Beri tahu aku!" teriakku dan berdiri.

"Aku tidak bisa memberitahumu!" teriaknya.

"Kenapa tidak bisa!" ucapku.

"Itu yang seharusnya aku lakukan atau aku akan terluka!" teriaknya.

Setelahnya ia menutup mulutnya. Pupil mataku membesar.

"Elizabeth. Beritahu aku. Sekarang juga. Siapa yang mengirimu pesan dan siapa yang akan melukaimu" kataku dengan mengapitkan gigiku.

Ia menunduk. Aku mengambil ponsel dari tangan nya dan membukan pesannya.

Seketika aku membacanya, amarah mengalir deras kepadaku.

Aku menggenggam telapak tanganku. Ia akan mendapatkannya.

"Kenapa kau tidak mengatakannya kepadaku" ucapku.

"Aku tahu kau akan seperti ini dan jika aku memberitahunya kalau aku memberitahumu, ia akan melukaiku" katanya dan mulai menangis.

Aku memeluknya begitu erat.

"Inga tapa yang aku katakana di bis tur. Aku tidak akan membiarkan siapapun untuk menyakiti ataupun menyentuhmu." Ucapku.

Ia berhenti menangis dan mengangguk.

"Sekarang tetaplah disini sampai aku kembali. The lads dan aku akan pergi ke suaru tempat. Panggil Julia untuk kemari. Aku tidak mau kau sendirian sekarang" ucapku.

Ia mengangguk.

Aku mencium pipinya dan bangkit.

"Guys! Ayo! Kita akan pergi ke suatu tempat!" teriakku.

Mereka turun dari tangga.

"Kemana kita akan pergi?" Tanya Harry.

"Akan aku jelaskan dalam perjalanan" jawabku dan mengambil kunci dan melemparnya ke Louis, dan Louis menangkapnya.

VOTES WILL BE GREAT

Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang