Lizzie's P.O.V
Ini sudah beberapa minggu sejak album-ku keluar. Di album-ku terdapat 15 lagu dengan bonus track. Yaitu "I Won't Give Up' dari Jason Mraz. Album ini sudah menempati chart pertama di Inggris. Dan single ku 'Welcome To My Life' juga nomor satu. Aku tidak bisa lebih bahagia lagi. Aku mendapatkan album dengan chart pertama dan memiliki best boyfriend.
"Kau siap?" tanya Niall
"Ya" kataku
"Go" kata Niall
"Aku sangat gugup. Ini interview pertamaku tanpa kalian semua" kataku terus menggenggam tanga Niall.
"Kau akan baik-baik disana. Santai saja" katanya
Aku menganggukan kepala dan mengambil nafas yang dalam.
"Kau akan mulai dalam 5 detik" kata seorang pria.
Aku mengangguk dan memeluk Niall dengan erat.
"Tetap tenang. Kau akan baik-baik saja" kata Niall
"Kuharap begitu" kataku
"Baik, masuk!" kata pria itu.
Aku melepaskan pelukan dari Niall dan perlahan jalan ke panggung. Sebelum aku melangkah ke panggung Niall memegang tanganku dan memutarkanku. Ia mencium bibirku dan pipiku dengan tangannya di punggung-ku. Tentu, aku menciumnya kembali. Dan kupu-kupu sialan itu ada di perutku lagi. Aku melepaskan cium-ku.
"Tadi untuk apa?" tanya-ku
"Hanya sesuatu untuk keberuntungan" balas-nya
"Well thank you" kataku.
Ia mencium pipiku lagi dan aku berjalan ke panggung.
"Elizabeth Evans everybody" kata interviewer
Para penonton berteriak.
"Thank's Sam" kataku
"Ya. Apa kabar?" lkatanya
"Baik dan kau?"
"Fantastik. Sebuah kehormatan memilikimu disini"
"Well aku sangat beruntung bisa kesini" kataku
Sejauh ini berjalan dengan baik.
"Jadi ceritakan tentang album-mu, yang berada nomor satu di UK" kata Sam.
Penonton berteriak lagi dan aku tersenyum. Aku mengambil nafas.
"Itu membutuhkan waktu selamanya untuk rekaman. Penulisan lagu, rekaman yang sangat lama di hari pertama. Tenggorokanku benar-benar terbunuh di hari pertama rekaman" kataku
Para penonton tertawa.
"Dan bisa kau jelaskan tentang lagumu yang juga nomor satu di UK 'Welcome To My Life'"? kata Sam
"Pada dasarnya lagu ini menceritakan tentang hidupku. Yang sangat buruk, dengan bully. Aku benar-benar tidak memiliki teman. Aku tidak pernah berbicara dengan ibuku. Kakak-ku tidak ada disana untuk membantuku. Tapi aku belajar bahwa oang-orang diluar sana memiliki keadaan yang sama sepertiku. Beberapa orang yang keadaannya lebih buruk dari pada-ku. Aku hanya ingin memberi tahu mereka bahwa mereka tidak sendirian dan pasti ada seseorang yang akan membantu mereka untuk melewati semua ini" kataku
Aku merasa baik telah mengucapkannya. Akhirnya aku bisa.
"Wow. Bagaimana dengan ayahmu? Apakah ia disana bersamamu?" tanya Sam
"Dia... Dia tidak disana. Ia mungkin... bekerja" kataku
God, aku hampir saja memberitahukannya. Whew.
"Aku minta maaf tentang itu. Dan mengapa kau menamakan album-mu 'Don't Give Up'?" tanya-nya
"Seperti yang aku katakan sebelumnya. Aku memiliki kejadian-kejadian buruk di tahun lalu. Tapi aku selalu mengatakan 'Don't Give Up' Jangan menyerah Lizzie. Kau bisa melewati semua ini'. Aku hanya ingin semua orang tahu untuk tidak pernah menyerah karena sesuatu akan menjadi baik suatu waktu. Kau hanya perlu membuatnya terjadi. Kau bilang ini tidak mungkin tapi aku bilang semuanya mungkin" kataku
"Itu sangat baik Lizzie. Tapi bagaimana kau dengan One Direction bisa menjadi teman? Dimana kau bertemu mereka?" tanya Sam
"Well, aku sedang mencari guru les untuk gitar di internet dan aku menemukan sebuah website. Aku menghubungi orang itu dan bertemu dengannya. Aku tidak menyangka bahwa dia Niall Horan. Aku sangat terkejut, tapi aku tetap berusaha membuat diriku untuk tidak 'fan girling' saat itu" kataku
Penonton tertawa.
"Itu bagaimana aku bertemu dengan The boys. Dan Niall guru gitar yang menakjubkan" kata-ku.
"Dan kau berkencan dengannya?" katanya
"Ya" kataku
"Bagaimana berada di sekeliling One Direction, seperti apa mereka?" katanya
"Berada di sekeliling mereka benar-benar menyenangkan. Zayn bisa menjadi pendiam di suatu saat tapi dia juga bisa menjadi liar di waktu lain dan sangat lucu. Liam sudah seperti ayah bagi kami. Jika kau dalam masalah, dia akan membantumu, tapi ia juga bisa menjadi ramai. Louis.. well.. Louis adalah Louis. Aku rasa tidak ada seorangpun yang mirip dengan Louis. Dia sangat lucu dan menyenangkan tapi dia juga bisa menjadi peduli. Dia adalah orang yang siap, siap untuk menjadi sandaran jika kau menangis. Harry sangat menyenangkan dan peduli. Dan sedikit sesat. Ia pernah menakutkan mataku waktu itu" kataku.
Para penonton semua tertawa.
"Tapi dia juga sahabatku. Well semua the lads adalah sahabatku tapi lebih lagi kepada Harry. Jika kau berada dalam kesulitan apapun, ia selalu ada untukku" kataku
Sam menganggukan kepalanya.
"Great" katanya
Interview itu tetap berlanjut. Semua yang aku katakan tentang The Boys adalah benar. Mereka selalu ada untukku.
Zayn selalu bilang kepadaku untuk jangan pernah menyerah dan teruslah hidup.
Liam selalu melindungiku seperti ayah.
Louis selalu memberikan sandaran ketika aku menangis dan ia selalu membuatku tertawa ketika aku sedang buruk.
Harry selalu ada untukku dan selalu mendengarkanku.
Niall.
Dia selalu melindungiku, mendengarkanku dan mencintaiku.
Aku cinta mereka semua.
Interview berakhir dan aku keluar dari panggung.
Aku melihat Niall membelakangiku. Aku langsung berlari ke arahnya dan lompat ke punggungnya. Ia hampir terjatuh tapi ia tetap seimbang.
"Hiiii!" kataku
"Hey, kau sangat luar biasa tadi" kata Niall
"Thank you" balasku
Ia tetap menggendongku di belakangnya dan kami pergi ke bis tur. Niall menurunkan-ku dan the Lads memelukku dalam group hug.
"Guys. Aku tidak bisa. Bernafas" kataku
Mereka melepaskan pelukannya.
"Kami suka interview-mu" kata Louis
"Thanks" kataku
"Apa kau benar-benar mengucapkannya tadi?" tanya Zayn
"Ya. Aku cinta kalian semua. Kau selalu ada disana untukku dan aku tidak mungkin ada disini tanpa kalian" kataku.
"Aww! We love you too" kata mereka.
"Sekarang. Bisakah kau membuatkan kami makanan" kata Harry
"Kau sialan. Aku baru saja selesai interview" kataku
"Tapi kami lapar" kata Harry dengan muka mereka yang memelas.
"Baiklah" kataku
WebRep
Overall rating

KAMU SEDANG MEMBACA
Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)
FanfictionSemua yang aku inginkan hanyalah belajar untuk bermain gitar. Aku tidak pernah meminta untuk guru yang merupakan seorang dari boy band paling terkenal di dunia. Tapi aku tidak mengkomplain.