Aku duduk di sofa.
Kami baru kembali pulang setelah konser.
Ini benar-benar minggu yang sibuk dan melelahkan.
"LIAM!!" teriakku
"Apa?" teriaknya balik
"Kapan kita akan beristirahat? Aku lelah" ucapku.
"Simon mengatakan padaku kalau kita ada dua minggu libur dan setelah itu kita ke Amerika" ucapnya
"AKHIRNYA!" kataku.
Aku pun kekamar mandi untuk mandi dan langsung ke tempat tidurku.
"Home sweet home!" aku berteriak ketka sampai di rumah.
Aku berlari ke kamarku dan menutup pintu.
Hal pertama yang aku lakukan adalah menyalakan senjata oreoku
(Kalau lupa, itu alat pelempar oreo yang Lizzie dapat ketika ulang tahun)
Aku membuka ponsel ku dan memutarkan lagu secara acak.
'Break Your Little Heart' dari All Time Low mulai terputar.
Aku suka lagu ini!!!!
Aku bernyanyi ria sembari mengeluarkan isi-isi dari tasku.
Setelah itu aku mengambil ponsel ku dan turun ke tangga.
"Aku akan kembali! Hanya ingin pergi ke Mall" teriakku dan keluar rumah.
Sesampainya di mall, aku mengenakan hood dan memakai kacamataku agar tidak ada yang mengenaliku.
Aku merasakan ponsel ku bergetar.
Dari: Jake
'Ku dengar kau sedang dalam waktu istirahat. Ingin bertemu?'
Aku memutarkan bola mataku.
Untuk: Jake
'Tidak'
Aku menekan tanda kirim dan mengantungkan kembali ponselku sampai aku menabrak seseorang.
"A-aku minta maaf" katanya.
"Tidak apa. Aku seharusnya memerhatika jalanku" ucapku.
Ia terlihat seumuran denganku.
Ia mempunyai ramput berwarna coklat gelap tapi sedikit lebih rendak tingginya dari padaku.
"Nama ku Lizzie" kataku menjulurkan tangan ku kepadanya.
"Julia" ucapnya bersalaman denganku.
"Kau terlihat keren. Ini nomor teleponku. Kirim aku pesan kapan-kapan" ucapku.
"Tentu saja" balasnya.
Kami berdua bertukar nomr telepon dan mengatakan selamat tinggal kemudian pergi.
Aku berakhir membeli dua kaos dan beberapa celana.
Aku pun kembali ke rumah. Dan dalam perjalanan ku ke rumah, aku mendapati pesan lainnya dari Jake. Aku pun membukanya.
Dari: Jake
'Ayolah sayang. Aku hanya ingin melihatmu J'
Untuk: Jake
'Hanya saja'
Aku mengunci ponsel ku dan mengantungkannya.
Sesampainya di dalam rumah, aku meletakkan semua belanjaannya.
"Bolehkah aku mengundang seseorang untuk kemari?" teriakku
"Tergantung! Siapa?!" teriak Louis
"Teman yang aku temui" teriakku.
"Perempuan atau laki-laki" teriak Niall.
Aku tertawa.
"Jangan khawatir Niall, dia perempuan" teriaku.
"Yasudah!" ucapnya.
Akhirnya. Waktu untuk seorang perempuan.
To: Julia the goddess J
'Nama kontak yang bagus J haha.. Anyways apakah kau mau dating ketempatku?'
Aku menekan kirim dan dengan cepat mendapat balasan.
Dari: Julia the goddess J
'Oh aku tahu J Ya dengan senang hati! Aku akan kesana!'
Aku mengirimkannya alamat rumah ini dan mengganti pakaianku ke celana basket dan kaos Danisnotonfire.
Aku berbaring di tempat tidur menunggu Julia untuk dating.
Waktunya untuk mencoba alat Oreoku.
Aku beranjak ke dinding di depan tempat tidurku.
Aku menekkan tombol remot nya dan oreo terbang mengampiri tempat tidurku.
Oreonya mendarat di depanku. Aku mengambilnya dan memakannya.
"AKU DATANG??" aku mendengar suara Julia.
Aku berlari kebawah dan memeluknya.
"Hey!" ucapku.
"Haiiii" ucapnya.
Ini terasa aneh karena kami bertingkah seolah kami sudah lama mengetahui satu sama lain.
"Kau terlihat familiar" ucapnya dengan arah matanya kepadaku.
The Boys pun turun kebawah.
Ia melihat kea rah mereka dengan mata ang membelalak.
"K-kalian One Direction? Dan k-kau Elizabeth Evans" ucapnya dengan terkejut.
"Kenapa kau tidak mengatakannya?" katanya.
"Kejutan" kataku mengangkat tanganku.
"Baiklah. Nama-ku Julia. Kalian bisa memanggilku Jules" ucapnya menjabat tangan ke masing-masing the boys.
Aku terkejut dia tidak terlalu heboh dan lumayan tenang.
"Haloooo" ucap Louis.
"Kalau begitu. Aku curi dia mulai sekarang! Dahhh!" aku teriak dan menarik tangan Julia untuk ke kamarku.
I APPRECIATE YOUR VOTES. COMMENT TO SAY WHAT YOU THINK. I know that I didn't reply every single one who commented but seriously I read all of your comments.

KAMU SEDANG MEMBACA
Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)
FanficSemua yang aku inginkan hanyalah belajar untuk bermain gitar. Aku tidak pernah meminta untuk guru yang merupakan seorang dari boy band paling terkenal di dunia. Tapi aku tidak mengkomplain.