Chapter 12: Kencan Pertamaku Berjalan Buruk

2.6K 132 0
                                    

Lizzie's P.O.V

"Jadi, kemana kita akan pergi?" tanya Niall

"Aku tidak tau. Bisakah kita anggap ini sebagai kencan pertama kita?" pintaku

"Tentu. Tapi aku kira kau ingin pergi kencan seperti piknik atau ke restoran" katanya

"Well, aku bukan tipe perempuan seperti itu. Aku suka pergi di tipe kencan apapun, tapi di kencan pertama bagaimana kalau kita pergi ke Mcdonalds atau semacamnya di tengah malam ini. Hanya untuk bersenang-senang" kataku

"Terserah padamu" katanya

"Thank you" kataku dengan berlebihan

Kami tertawa dan berjalan ke McDonalds. Kami masuk dan tidak ada seorang-pun. Hanya satu pria di meja kasir yang terlihat bosan dan lelah. Kami mendekatinya dan Niall bertanya "Kau mau makan apa?"

"Um.. Satu McChiken tanpa mayonnaise, delapan chiken nuggets, kentang dan satu oreo McFlurry" kataku.

Pria di meja kasir itu, Max, dia kebingungan

"Kenapa? aku suka makan" kataku. Dan Niall mentertawaiku

"Okey then. Jadi kami memesan tidak McChikens tanpa mayonnaise, 20 chiken nuggets, dua large fries dan dua oreo McFlurry" kata Niall

"Pesanan anda akan siap dalam beberapa menit" kata Max dalam kebosanannya.

Aku melihat-lihat sekeliling dan aku melihat taman bermain.

"OOO! NIALL AYO KITA KE TAMAN BERMAIN!" teriak-ku

Aku menarik tangannya dan membawanya kesana. Taman bermain serasa seperti surga bagiku. Disana terdapat bola-bola. (Kayak kolam bola gitu, bahasa Indo nya ga tau apaan)

"DISANA ADA BALL PIT!" teriak-ku

Aku lari kesana dan masuk kedalamnya. Niall tertawa dan aku ikut-ikutan tertawa.

Aku melempar bola ke arahnya dan melempar mengenai mukanya

"Oh tidak kau-" katanya

"Yes I did" kataku

Dia juga melempar bola ke arahku tapi aku menghindar. Aku menjulurkan lidah ku. Dan melemparnya lagi.

"Ah kena!" katanya.

Ia mengelitiki-ku dan ia berada di atasku. Aku bangun dan lari. Kami berlari-lari sambil melempar bola plasti itu dan sekelompok remaja datang ke McDonalds.

Mereka terlihat familiar. Mereka menatapku dan menyeringai (tersenyum bodoh). Aku ingat dari mana mereka tapi aku masih tidak tau itu siapa.

"Ada apa?" tanya Niall

"Aku rasa aku mengenal mereka. Tapi aku tidak dapat ingat dengan jelas" jawabku

"Ayo ambil makanan kita. Aku rasa makanannya sudah siap." katanya

Aku menganggukan kepala dan keluar dari taman bermain. Aku memperhatikan remaja-remaja itu dan mereka melihat ke arahku. Aku benar-benar tidak ingat dengan jelas siapa mereka!

Kami membawa makanan kami ke meja dan duduk. Remaja-remaja itu masih melihatku.

"Mereka terus memperhatikanku" bisik-ku ke Niall

"Mungkin mereka mengenalmu atau semacamnya" kata Niall

Aku mengangkat bahuku dan menambil gigitan besar di burgerku. Ini saaangat lezat. Niall mentertawaiku.

"Apa?" kataku

"Tidak ada" jawabnya

"Beri tahuuu akuuu" kataku

"Fineee. Hanya saja. Aku tidak pernah bertemu perempuan yang tidak mempedulikan bagaimana mereka makan atau seberapa banyak mereka makan. Dan mereka tidak pernah makan didepanku, tapi kau... umm" katanya dan tersenyum

"Oh. Aku benci tipe perempuan seperti itu." ucapku

"Yeah" katanya

Sekelompok remaja itu datang ke meja kami. Disana terdapat empat pria.

"Hey Liz" kata mereka.

Aku melihat mereka dengan bingung.

Dan aku mulai mengingat mereka.

Tidak. Tidak. Ini tidak mungkin. Mereka tidak seharusnya disini. Jangan di kencan pertamaku.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanyaku

"Hanya datang dan bilang Hi kepada teman kami" kata Nate dan memegang pundakku

"Jangan sentuh aku" kataku dengan raut muka kesal.

"Kenapa? Kami hanya mencoba untuk berteman" katanya.

Niall terlihat bingung.

"Pergilah" kataku

"Bagaimana jika kami tidak mau" kata Jack (Ini Jack ya, bukan Jake)

"Please. Pergilah. Karena kau sudah cukup membahayakan ku di sekolah tapi kau mau menyakitiku di luar sekolah juga? Pergilah!" kata ku sambil mengepal telapak tangku.

"Tidak" kata Jack

Niall berdiri dengan marah.

"Kau lihat, dia tidak ingin kau disini?! Tinggalkan kami sendiri!" teriaknya

"Kau memangnya siapa? Bahkan ia tidak punya teman! Well, good luck. Kami tau apapun tentangnya. Ayahnya. Ibunya. Bahkan sayatan-nya" kata Nate

Aku menutup mataku. Air mataku mulai keluar

"Tolong. Pergila" kataku

"Aku ingat ketika ia melukai dirinya setiap hari. Dia datang kesekolah tiap hari dengan goresan luka yang baru. Bahkan ia mencoba untuk bunuh diri. Benarkan Liz?" kata Jack

Dan air mataku mulai menetes.

"Stop!" teriakku

Aku melihat ke arah Niall dan Ia sedang menatap kesal ke arah Jack dan ketiga temannya.

Sesuatu yang aku tidak harapkan, terjadi sekarang.

Niall menghantam Jack pada dagunya. Jack terjatuh ke lantai. Dan mulutnya mulai mengeluarkan darah.

"Pergi sekarang atau kau yang akan jatuh ke lantai selanjutnya" kata Niall dengan menggeretak giginya.

Mereka menolong Jack bangun dan keluar. Aku berdiri dari tempatku dan berlari ke arah Niall dan memeluknya. Aku menangis di bajunya

"Shhh. It's okay" kata Niall menenangkanku.

"Tidak. Mereka semua selalu membuat hidupku kacau walaupun aku sedang dirumah" Kataku dengan pelan.

"Semuanya akan baik-baik saja. Aku janji mereka tidak akan menyentuhmu lagi" katanya.

Aku hanya menganggukan kepalaku.

"Ayo kita kembali ke bis dan tidur. Ini hampir jam tidak pagi!" katanya.

Kamipun kembali ke bisa dan memberitahu supirnya untuk dapat pergi sekarang. Kami pergi ke bunks dan melihat yang lainnya sudah sangat terlelap.

"Malam Niall" kataku

"Malam Liz" katanya dan mencium pipiku.

Aku merasakan pipiku memerah. Aku pergi ke tempat tidurku dan kepalaku menuju bantal. Aku merasakan kenyamanan yang sangat di bantalku ini.

WebRep

Overall rating

Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang