#3 : I Got Your Number

455 34 1
                                    

Gadis itu tersenyum pada Ju Ho. Senyumnya sendu. "Oh! Kau yang waktu itu..." gumamnya.

"Ya. Malam-malam... Turun di halte... Makan tteokbokki..." mendadak Ju Ho salah tingkah. Bicaranya jadi terpatah-patah.

In Seong sampai menatapnya heran.

"Ah, benar! Apa kabar?" gadis itu membungkukkan kepala sedikit, menyapa Ju Ho dan In Seong.

"Cepat berkenalan dan tanya kontaknya!" bisik In Seong, yang dibalas Ju Ho dengan tatapan sebal.

"Aku baik," sahut Ju Ho singkat. "Oh, aku Baek Ju Ho, dan ini Kim In Seong," Ju Ho menunjuk In Seong dengan dagunya. Pembicaraan ini canggung sekali, Ju Ho merutuk dalam hati.

Gadis itu kembali tersenyum. Kali ini sedikit lebih ceria. "Namaku Kwon Min Ah. Salam kenal!"

"Kau... mau pulang?" tanya Ju Ho bodoh.

Min Ah mengangguk.

"Oh," Ju Ho menggumam, tidak tahu harus bicara apa.

Ada apa sih dengannya? In Seong melirik Ju Ho heran. Dia menoleh pada Min Ah, "Kau kemana saja? Temanku ini sudah berhari-hari mencarimu. Beberapa hari ini, aku menemaninya menunggu di sini."

"Ya!" Ju Ho menyikut In Seong dan memelototinya.

Min Ah kembali tersenyum. Ju Ho menghitung dalam hati, dalam waktu sesingkat ini, sudah tiga kali gadis itu tersenyum padanya. Di pertemuan mereka sebelumnya, gadis itu tidak tersenyum sesering ini. Setiap melihat gadis itu tersenyum, hati Ju Ho serasa melambung.

"Kami lapar. Kau mau ikut makan, tidak? Ada rekomendasi tempat makan di sekitar sini?" In Seong menepuk-nepuk perutnya.

"Ya, Kim In Seong!" bisik Ju Ho jengkel. Bisa-bisanya... Mana mau gadis itu makan bersama mereka, dua orang asing dengan penampilan seperti preman?

Ju Ho jadi menyesal tidak memakai seragamnya dengan rapi.

Namun di luar dugaan, Min Ah justru mengangguk.

"Sebenarnya aku juga mau cari makan. Ada kedai mie enak di ujung sana," Min Ah menunjuk kedai mie beratap merah di ujung jalan. "Kalian mau coba?"

Ju Ho langsung mengangguk, sementara In Seong mengacungkan jempol.

Ju Ho melirik In Seong, mengucapkan terima kasih dengan isyarat mata. Hari ini In Seong benar-benar jadi dewa penyelamat. Dia juga harus berterima kasih pada In Seong untuk kesempatan ini.

"Kalau begitu, sampai ketemu di warung makan," Min Ah melambai dan mulai berjalan pergi.

"Cepat temani dia!" In Seong langsung mendorong Ju Ho yang bengong, menyuruhnya menyusul Min Ah.

"Oh," Ju Ho mengangguk. "Bawa motorku. Awas kalau sampai tergores," dia memperingatkan In Seong, lalu melangkah cepat-cepat menjejeri Min Ah. Dengan ekor matanya, laki-laki itu mengawasi In Seong membawa motornya melesat pergi.

Ju Ho berdeham, tidak tahu harus bicara apa pada gadis itu. Kedua tangannya masih tersembunyi di balik punggung, menyembunyikan gambar sketsa wajah Min Ah.

Diliriknya Min Ah. "Insiden keracunan makanan waktu itu... kelanjutannya bagaimana?"

Min Ah tertunduk lesu.

Seharusnya jangan disinggung, ya? rutuk Ju Ho dalam hati. Dia menyesal sudah salah bicara. Gadis itu jadi sedih lagi.

"Teman-temanku sudah sembuh. Tapi, gosip yang beredar makin gila-gilaan. Seharusnya aku tidak usah membolos saja," gumam Min Ah lemah.

Click Your Heart FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang