# 10 : Lie

216 18 0
                                    


Oppa, aku sudah sampai di Ulsan. Perjalanannya sangat lancar.

Min Ah menekan tombol kirim dan memandang keluar jendela. Dia menghembuskan napas panjang. Duduk sendirian di bus selama berjam-jam sungguh menyiksa. Terlebih dia merasa sangat bersalah. Jarak dari Seoul ke Ulsan yang seharusnya bisa ditempuh dalam lima jam, molor jadi tujuh jam gara-gara bus yang ditumpanginya mendadak mogok di tengah jalan. Dari tiga bus yang diberangkatkan untuk study tour, hanya bus Min Ah lah yang mengalami masalah. Membuat perjalanan jadi tersendat dan jadwal kunjungan ke satu tempat dibatalkan.

"Aigooo... kita benar-benar sial. Sudah mogok, mesin pemanasnya rusak, pula," keluh salah satu teman sekelas yang duduk dua bangku di belakangnya.

"Pssstt... jangan keras-keras! Bagaimana kalau dia dengar? Kalau dia sampai marah, kau mau tambah sial?"

"Memangnya kau tidak kedinginan? Aku saja sudah nyaris mati beku begini, mau tambah sial bagaimana?"

"Itu kan salahmu sendiri. Siapa suruh pakai mantel tipis begitu."

"Mana aku tahu kalau pemanas bus-nya bakal rusak begini?"

"Kalau ada Kwon Min Ah, sudah pasti terjadi kesialan. Lalu kenapa kau masih mengomel? Memangnya kau tidak tahu itu?"

Min Ah menunduk dan menggigit bibir, menahan diri untuk tidak menangis.

Tidak apa-apa, Min Ah. Tidak apa-apa...

"Tentu saja aku tahu itu. Karena itu aku berharap tahun ajaran cepat berakhir. Aku bosan selalu merasa was-was setiap kali dia lewat. Jangan sampai di kelas 2 nanti aku sekelas lagi dengannya. Uh, gadis itu benar-benar menakutkan!"

Jangan menangis, Kwon Min Ah. Jangan menangis...

Ada pesan masuk ke ponsel Min Ah. Dari Baek Ju Ho. Gadis itu langsung membuka pesan itu dan membacanya.

Benarkah? Syukurlah kalau begitu. Kau tidak bosan duduk di bus berjam-jam?

Min Ah tersenyum. Pesan-pesan singkat dari Ju Ho benar-benar sanggup menghiburnya. Berbalas pesan dengan laki-laki itu membuat kesedihan Min Ah berkurang. Segera dibalasnya pesan Ju Ho.

Tidak. Temanku, Shin Ji Min, terus mengajakku ngobrol. Perjalanan jadi terasa sebentar.

Min Ah menekan tombol kirim. Gadis itu menghembuskan napas panjang dan menoleh ke bangku di sebelahnya yang kosong. "Kenapa aku jadi bohong begini?" gumamnya sedih.

Ju Ho membalas pesannya.

Sesuai janjiku, hari ini aku masuk sekolah. Kau bersenang-senanglah di sana. Kabari aku kalau terjadi masalah.

***

Oppa, aku sudah sampai di Ulsan. Perjalanannya sangat lancar.

Baek Ju Ho tersenyum membaca pesan yang dikirim Min Ah untuknya. Segera diketiknya pesan balasan untuk gadis itu.

Benarkah? Syukurlah kalau begitu. Kau tidak bosan duduk di bus berjam-jam?

Tidak. Temanku, Shin Ji Min, terus mengajakku ngobrol. Perjalanan jadi terasa sebentar.

Seperti biasa, waktu istirahat dihabiskannya di atap. Tempat itu memang tenang, tidak banyak murid yang naik ke sana. Terlebih dengan adanya dua preman sekolah yang bersarang di sana.

"Kau sedang chatting-an dengan Kwon Min Ah, ya?"

Ju Ho mengangkat wajah dari layar ponselnya. Dia menatap In Seong dengan alis terangkat. "Bagaimana kau tahu?"

"Kau tidak sadar kalau kau jadi senyum-senyum sendiri? Wajahmu terlihat seperti orang bodoh, kau tahu?"

"Tidak," sahut Ju Ho singkat.

Click Your Heart FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang