Min Ah duduk termenung di bangkunya. Tadinya dia berharap bisa memulai awal yang baru di sekolah ini. Namun belum juga seminggu bersekolah di NEOZ, sudah banyak sekali peristiwa yang terjadi. Dia membuat tangan Ro Woon terluka, hubungannya dengan Da Won sedikit tidak jelas, lalu soal Kang Cha Ni...
Min Ah menghembuskan napas panjang. Ada apa dengan dirinya? Kenapa hidupnya tidak bisa tenang sedikit saja?
"Omo! Aku tidak percaya Ro Woon masuk kelas hari ini! Ibu Kim yang baru masuk kelas berseru senang melihat Ro Woon hari ini hadir di pelajarannya.
Min Ah melirik singkat pada Ro Woon yang berdiri di bangkunya, persis di samping Min Ah. Laki-laki itu mengenakan seragam bisbol, juga membawa peralatannya dalam tas.
"Kau punya waktu luang?"
"Ah, iya," sahut Ro Woon singkat.
"Baik, ayo mulai pelajaran! Buka buku kalian," kata Ibu Kim, guru Bahasa Korea sekaligus wali kelas 2-3.
Ro Woon meletakkan tasnya di lantai dan menarik kursi, lalu duduk di bangkunya, di samping Min Ah. Besok lusa akan diselenggarakan pertandingan bisbol nasional yang disebut-sebut itu. Lalu kenapa laki-laki ini masuk kelas, bukannya sibuk latihan? Apa Ro Woon akhirnya memutuskan untuk tidak ikut bermain dalam pertandingan besok Sabtu? Apa itu gara-gara tangannya terluka?
Kepalaku mau meledak rasanya, keluh Min Ah frustasi. Dia menghela napas dan membuka buku catatannya.
"Ya, Na Ttaemun-e!" Ro Woon berbisik memanggilnya.
Min Ah melirik Ro Woon sekilas, lalu kembali menekuni bukunya.
"Kenapa mukamu murung begitu?"
Min Ah mengacuhkan Ro Woon. Dia sedang tidak ingin menanggapi laki-laki itu.
Ro Woon mengeluarkan bukunya, menyobek salah satu halaman asal-asalan dan meremasnya menjadi bola kertas. "Ya, Kwon Min Ah!" serunya sambil melempar bola kertas itu kepada Min Ah.
"Iiish!" Min Ah mendesis jengkel dan menatap Ro Woon kesal. "Apa?" bisiknya sebal?
"Aku tanya, kenapa kau murung begitu? Bukankah kemarin kau habis berbaikan dengan hyung-ku?"
"Hmmm," gumam Min Ah tak jelas. Dia kembali menunduk menatap bukunya.
Ro Woon menyobek selembar kertas lagi dan membuat bola kertas, lalu kembali melemparnya ke meja Min Ah. "Ya, jawaban macam apa itu? Tidak usah pura-pura belajar, aku tahu kau sedang melamun."
"Kim Ro Woon, ayo buka bukumu. Jangan mengajak bicara Kwon Min Ah terus," tegur Ibu Kim yang dari tadi memperhatikan Ro Woon yang berisik.
"Ya," Ro Woon mengangguk dan mulai membongkar tasnya.
***
Sepanjang pelajaran Kim Ro Woon terus saja mengganggunya. Mulai dari mengajaknya bicara, melempar bola-bola kertas, hingga sok-sok meminjam bukunya. Meski Min Ah berusaha tidak menanggapi, tetap saja gangguan-gangguan Ro Woon tidak berhenti.
Apa Kim Ro Woon tidak tahu suasana hatiku sedang buruk? keluh Min Ah dalam hati.
Ketika bel istirahat berbunyi, Min Ah menarik napas lega. Tadi Ro Woon bilang pada Ibu Kim, dia hanya sempat mengikuti pelajaran sampai istirahat pertama, sesudah itu harus kembali katihan. Itu artinya sebentar lagi laki-laki itu akan pergi.
"Ya, Na Ttaemun-e!" Ro Woon bangkit berdiri dan menghampiri bangku Min Ah.
Min Ah mendongak, menatapnya kesal. "Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Click Your Heart Fanfiction
FanfictionKwon Min Ah adalah murid SMA putri yang dijauhi teman-temannya. Julukannya Si Gadis Pembawa Sial. Semuanya murid yang terlibat dengannya, bisa dipastikan langsung kena celaka. Gadis yang aslinya periang dan menyenangkan itu sering berubah murung ga...