Baek Ju Ho bertumpu pada kaki kirinya, lalu menyandarkan bahu ke dinding.
Min Ah, bagaimana kabarmu? Bisa kita ber
"Aiiish," Ju Ho langsung menghapus pesan yang bahkan belum selesai diketiknya. Dilemparnya ponsel ke ranjang, tempatnya berbaring seminggu terakhir. Ju Ho termenung. Yang terpikir olehnya begitu diijinkan meninggalkan rumah sakit adalah pergi menemui Kwon Min Ah. Ju Ho begitu mencemaskan gadis itu.
Apa yang dipikirkan Min Ah saat Ju Ho tidak muncul malam itu? Dia hanya mengirim pesan berisi permintaan maaf karena tidak menepati janji bertemu dengan gadis itu. Ju Ho sama sekali tidak memberitahu Min Ah soal kecelakaan yang dialaminya.
Begitu diijinkan pulang hari ini, Ju Ho ingin sekali menemui Min Ah. Tapi mana mungkin dia pergi menemui gadis itu dengan kaki dibebat begini? Untuk jalan saja dia masih harus dibantu dengan kruk.
Apa Min Ah marah karena Ju Ho tidak pergi menemui gadis itu? Min Ah sama sekali tidak menghubunginya, juga tidak membalas pesannya.
Ju Ho menoleh saat pintu kamarnya digeser membuka. Ro Woon dan ibunya melangkah masuk ke kamar.
"Sudah siap pulang?" tanya ibunya. Wanita itu melangkah ke sofa dan mengambil tas berisi semua barang-barang Ju Ho dibantu oleh Ro Woon.
Ju Ho mengangguk. Dia menegakkan punggung dan mulai berjalan melompat-lompat. Ju Ho masih belum terbiasa menggunakan kruk. Baru berlatih sebentar saja, tangan dan kaki kirinya mulai pegal.
"Hyung, ponselmu ketinggalan," Ro Woon meraih ponsel Ju Ho dan mengulurkan benda itu padanya. "Oh, siapa ini?" pandangannya tertumbuk pada wallpaper ponsel Ju Ho. Ro Woon menarik kembali ponsel itu dan mengamati foto Ju Ho dan Min Ah. "Senyumnya manis juga. Dia pacarmu, Hyung?"
Ju Ho menyandarkan kruknya ke dinding dan memukul belakang kepala Ro Woon. "Anak manja, jangan lihat-lihat ponsel orang sembarangan," disambarnya ponsel dari tangan laki-laki itu.
Ro Woon memegangi belakang kepalanya yang berdenyut nyeri sehabis dipukul Ju Ho. Dia menatap Ju Ho dengan pandangan bertanya.
"Cepat bawa tasku," kata Ju Ho datar.
Sesaat Ro Woon terdiam. Kemudian...
"Astaga, benar dia pacarmu? Kemarikan ponselnya sebentar, aku mau lihat!" Ro Woon berusaha merebut ponsel itu. Ju Ho kembali memukul kepala Ro Woon dari belakang dan menjauhkan ponselnya. "Jangan lihat-lihat," tegasnya.
Dirangkulnya leher Ro Woon tanpa canggung, seolah sudah ribuan kali dilakukannya hal itu. Ju Ho menjadikan laki-laki itu tumpuan untuk kembali melompat dengan kaki kirinya. "Menyusahkan sekali, bawa ke sini kruknya," keluhnya.
Ro Woon tersenyum lebar menatap Ju Ho. Sesaat kemudian laki-laki itu menoleh menatap mamanya, yang kini terdiam memandang mereka berdua dengan tatapan penuh haru.
"Ma, Hyung sudah punya pacar!"
"Tendang saja anak ini keluar, Bu. Dari tadi, dia terus menggangguku."
***
Park Yong Ha begitu merindukan pemandangan ini. Menyaksikan kedua putranya bertengkar dan bercanda, berkali-kali dia berharap hal itu akan mewujud, meski sebatas mimpi. Menyaksikan Baek Ju Ho dan Kim Ro Woon bercanda seperti ini membawanya terbang ke masa lalu. Ro Woon yang bergelayut manja pada Ju Ho, menyebabkan putra kandungnya itu jadi kesal memukul bagian belakang kepala Ro Woon, itu pemandangan sehari-hari yang sudah bertahun-tahun tak terjadi.
Kejadian semalam, Yong Ha mengira dia bermimpi. Bertahun-tahun Ju Ho menolak bertemu dengannya. Jangankan bicara, untuk memandangnya saja, putra kandungnya itu sama sekali tak sudi. Karena itulah, sewaktu Yong Ha merasa kepalanya dielus, Yong Ha berharap untuk terus bermimpi. Mendengar Ju Ho kembali memanggilnya 'ibu', itu adalah mimpi terindah yang pernah dimilikinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/70020828-288-k523237.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Click Your Heart Fanfiction
FanfictionKwon Min Ah adalah murid SMA putri yang dijauhi teman-temannya. Julukannya Si Gadis Pembawa Sial. Semuanya murid yang terlibat dengannya, bisa dipastikan langsung kena celaka. Gadis yang aslinya periang dan menyenangkan itu sering berubah murung ga...