Kim Ro Woon menyusuri koridor sekolah dengan langkah-langkah berat. Begitu sampai di sekolah, dia harus langsung menuju lapangan bisbol. Pertandingan bisbol tingkat nasional semakin dekat, praktis dia harus berlatih dua kali lipat. Pelatih memberinya jadwal latihan yang berat dan sangat tidak masuk akal. Ro Woon terus berlatih, bahkan pada saat libur musim dingin. Menjelang pertandingan nasional, latihannya yang sudah sangat intensif jadi super duper intensif. Ro Woon harus terus menyempurnakan teknik lemparannya kalau mau memenangkan pertandingan nasional hari Sabtu nanti.
Pelatih dan Kepala Sekolah menaruh harapan besar padanya untuk merebut kemenangan dalam pertandingan nasional nanti. Ro Woon adalah pitcher atau pelempar bola terbaik yang dimiliki SMA NEOZ, bahkan salah satu atlet bisbol terbaik untuk tingkat SMA. Kariernya di dunia bisbol sudah dimulai sejak dia kelas 5 SD. Dia bahkan dijuluki pitcher ajaib karena rekornya yang tidak pernah kalah saat bertanding. Julukan itu secara tak langsung menjadi beban tersendiri baginya, karena kini dia harus terus mempertahankan rekornya yang selalu menangkan pertandingan.
Sejujurnya, Ro Woon mulai lelah bermain bisbol terus menerus. Yang diinginkannya hanyalah istirahat sejenak dari rutinitas latihan yang sudah dilakoninya sejak menekuni olahraga ini. Ada kalanya, Ro Woon benar-benar membenci bisbol. Dia merasa terbebani dengan harapan orang-orang yang terus diletakkan di pundaknya, yang semakin lama semakin tinggi.
Ro Woon memindahkan ransel ke bahu kiri. Bahu kanannya jadi sakit gara-gara terlalu banyak berlatih melakukan lemparan dalam minggu-minggu terakhir ini. Seingatnya, dia hanya sempat masuk ke kelas selama empat hari pertama tahun ajaran baru. Selebihnya hari-harinya diisi dengan latihan, latihan, dan latihan.
Ro Woon menguap lebar-lebar.
Semalam, Baek Ju Ho menginap lagi di rumah. Dipaksanya laki-laki itu menemaninya bertanding memainkan game sepakbola hingga dini hari. Rasa kantuk akibat kurang tidur ditambah kalah telak dalam permainan kemarin membuat mood-nya sekarang benar-benar buruk. Sebagai atlet bisbol profesional yang memegang rekor tak pernah kalah sepanjang karirnya, harga dirinya terluka sewaktu dikalahkan Ju Ho, walaupun itu hanya sekedar game sepakbola biasa.
Yah, paling tidak hubungannya dengan hyung-nya itu sudah mencair. Ju Ho tak lagi bersikap menyebalkan dan menjauhinya. Ro Woon merasa sangat bersalah pada Ju Ho sewaktu Papa akhirnya menikah lagi. Ro Woon mendukung keputusan papanya seratus persen, karena dia sangat menyukai Bibi Yong Ha dan Ju Ho. Tadinya, Ro Woon berharap Ju Ho benar-benar akan menjadi kakaknya. Namun ketika laki-laki itu memilih tinggal bersama ayahnya, Ro Woon merasa seolah dia telah merebut Mama dari Ju Ho. Gara-gara keegoisannya, Baek Ju Ho jadi menderita. Tidak heran kalau laki-laki itu akhirnya jadi membenci Papa, Mama, dan dirinya.
Tapi kecelakaan yang menimpa Ju Ho bulan Desember kemarin, menurut Ro Woon merupakan musibah, sekaligus anugerah. Kakaknya itu terluka cukup parah dan harus menginap di rumah sakit cukup lama. Selama itu Mama terus menjagainya, dan Ro Woon menjenguknya setiap dia sempat. Ketika Ju Ho tiba-tiba mulai memukul kepalanya lagi, Ro Woon merasa seolah dia bermimpi. Kalau orang lain yang melakukannya, sudah pasti Ro Woon membuat perhitungan sampai lebih dari impas. Tapi ini Baek Ju Ho, kakak yang begitu disayanginya. Kakak yang tak pernah lagi memukulnya selama bertahun-tahun. Jangankan memukul, bertemu dengannya saja Ju Ho tidak mau. Entah apa yang meluluhkan hati laki-laki itu. Ro Woon sama sekali tidak tahu, karena Baek Ju Ho selalu tertutup dan menyimpan semuanya seorang diri. Ju Ho bahkan sangat pelit dan tidak mau berbagi informasi sedikitpun soal pacarnya, yang fotonya menghiasi layar ponselnya.
Asal bisa berbaikan, Ro Woon menerima pukulan Ju Ho dengan senang hati. Tidak apa-apa dia dikatai anak manja, juga dikalahkan dalam permainan sepakbola. Yang penting, hyung-nya sudah kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Click Your Heart Fanfiction
FanfictionKwon Min Ah adalah murid SMA putri yang dijauhi teman-temannya. Julukannya Si Gadis Pembawa Sial. Semuanya murid yang terlibat dengannya, bisa dipastikan langsung kena celaka. Gadis yang aslinya periang dan menyenangkan itu sering berubah murung ga...