#31 : Kang Cha Ni

189 20 0
                                    


Min Ah berlari memasuki gerbang sekolah, meninggalkan Da Won yang berjalan santai di belakangnya. Langkahnya terhenti saat mendengar Kang Cha Ni memanggilnya keras-keras. Min Ah mendongak, menatap Cha Ni yang duduk santai di atap sekolah, tengah melambai padanya.

"Oh, Cha Ni!" Min Ah mendongak dan balas melambai. Mengingat kemarin dia meninggalkan Cha Ni begitu saja di UKS, Min Ah jadi merasa bersalah. Cha Ni kelihatan sangat sehat hari ini, pikir Min Ah. Tapi, sedang apa dia di atas sana? pikirnya heran.

Cha Ni mengangkat kaki, lalu menunjuk sepatunya. Kemudian laki-laki itu menyilangkan kedua tangan di udara. Otomatis Min Ah menunduk menatap sepatunya sendiri, yang entah sejak kapan talinya terlepas.

Min Ah tersenyum berterimakasih, lalu membungkuk dan mengikat tali sepatunya dengan benar. Bisa saja dia melihatnya dari atas sana, pikir Min Ah kagum. Dia kembali berdiri dan menatap Cha Ni. "Luar biasa," pujinya.

"Kau sedang ngobrol dengan siapa? Angin?" Da Won bertanya heran. "Ayo, sebentar lagi kita terlambat."

Jelas-jelas aku sedang ngobrol dengan Cha Ni, Min Ah cemberut. Salah sendiri tidak memberitahu kalau ada rapat, gerutunya sebal. Min Ah kembali mendongak menatap Cha Ni, namun laki-laki itu sudah menghilang dari atap sekolah.

Oh, kemana dia? Apa dia sudah pergi ke kelas?

Memutuskan untuk mengabaikannya, Min Ah melangkah menuju ruang siaran. Nanti akan dia tanyakan langsung pada Cha Ni, kenapa laki-laki itu menghilang tanpa berpamitan padanya.

***

"Setiap hari Rabu, kita membacakan kisah dari anak-anak SMA NEOZ yang ingin bercerita soal kehidupannya. Mereka mem-posting cerita ke website kita. Macam-macam ceritanya, bisa soal teman, pelajaran, bahkan pacar. Tahun lalu, pernah ada anak kelas 2 yang menembak gadis yang disukainya lewat program siaran kita. Program ini cukup populer dan disukai. Nah, ini cerita dari murid yang akan kau baca sekarang," Da Won menyodorkan beberapa lembar kertas pada Min Ah. "Berikan intro sedikit, atau ceritakan soal pengalamanmu sekilas, yang sesuai dengan tema cerita ini. Hwi Young akan memberimu aba-aba kapan kau mulai siaran. Setelah hitungan ketiga, kau mulai ya," laki-laki itu memberi instruksi pada Min Ah soal teknik siaran.

Min Ah mengangguk mantap.

"Santai saja, seperti ngobrol biasa. Kau bisa, kan?" dia menepuk pundak Min Ah, memberi semangat.

"Oke," dia mengangkat jempolnya. Gadis itu menunduk, menatap lembaran kertas di tangannya "Tolong jaga temanku," dia bergumam membaca judul cerita yang tertera di halaman paling depan. Ini tugas siaran pertamanya. Ini cerita yang akan dibacakannya ke seisi sekolah.

"Aku keluar. Semoga beruntung," Da Won menepuk puncak kepala Min Ah, lalu melangkah keluar dari bilik penyiaran.

Min Ah tersenyum menatap Da Won, meyakinkan sahabatnya itu kalau dia pasti bisa melakukannya. Membaca judul cerita itu, yang pertama terpikir di benaknya memang Lee Da Won, sahabatnya sejak kecil. Tapi entah mengapa, dia mendadak teringat pada Kang Cha Ni. Anak kelas satu yang baru ditemuinya beberapa hari yang lalu. Di pertemuan pertama mereka, Cha Ni menghibur dan mendengarkan ceritanya. Dengan sifat ceria dan kegemarannya pada dance, Kang Cha Ni selalu bisa menghibur Min Ah. Anak itu... seperti malaikat penjaganya saja. Selalu ada di saat dia sedih dan membutuhkan.

Baiklah, akan kuceritakan sedikit soal Cha Ni saja, putus Min Ah cepat. Dia menarik napas panjang, dan tepat saat Hwi Young memberi hitungan ketiga, Min Ah memulai intronya.

"Para pendengar, kapan kalian merasa paling mengagumkan?" tanya Min Ah di depan mikrofon. "Bagi temanku, dia bilang dia paling mengagumkan saat sedang menari diiringi musik. Bagaimana bisa dia begitu menyukai dance? Dari mana semua semangatnya berasal? Pada awalnya, aku tidak bisa memahaminya dan menganggapnya anak yang aneh," Min Ah tersenyum sendiri membayangkan ekspresi Cha Ni saat menari. "Tapi sekarang aku bisa mengerti. Seperti malaikat penjaga yang memperhatikanku dari atas sana. Saat aku memikirkan teman yang seperti itu... aku merasa aman, gugup, dan membuat jantungku berdegup," Min Ah kembali tersenyum.

Click Your Heart FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang