Typo bertebaran :v
Enjoy ^_^
Sementara itu, Delon dan Veranda masih terdiam dengan aktivitas masing masing. Veranda tiba tiba teringat ucapan Shania tadi.
"Gue kasian sama Kinal, mencintai seseorang yabg gatau diri kayak lo."
Raut wajah Veranda tiba tiba berubah lagi. Ia berubah menyadari kata kata Shania yang satu itu. Benarkah Kinal mencintainya? Apa ini hanya murni kekesalan Shania sebagai sahabat padanya? Benarkah cintanya terbalaskan? Bukan hanya dirinya yang mencintainya?
"Ve, lo kenapa?" Panggilan Delon pun tak ia hiraukan. Ucapan Shania yang satu itu benar benar membuatnya kepikiran. Gue harus tanya ini sama dia, batin Veranda. Ia yakin Shania banyak mengetahui sesuatu tentang Kinal. Baik Jeje maupun Beby. Jika ia tidak bisa mengharapkan Jeje, Shania satu satunya harapan dia sekarang. Harapan tentang sisi rahasia Kinal.
"Jessica Veranda Tanumiharja." Panggil Delon sekali sambil menyentuh punggung tangan Ve. Ve tersentak dan langsung memandang Delon dengan tatapan kaget.
"Ada masalah?" Tanya Delon khawatir. Cowok itu bingung dengan sikap Veranda yang mendadak aneh dihadapannya. Ve menggeleng agar Delon tidak curiga.
"Gak ada kok." Jawab Ve sambil tersenyum sebisa mungkin. Delon hanya mengangguk tanpa membantah. Ia pun beranjak dari kursi lalu berjalan ke arah samping. Mengambil kursi lalu meletakkan di sisi kiri Veranda. Ve mengernyit heran dengan sikap cowok itu.
"Aku minta maaf kalau soal aku nabrak Dito. Aku cemburu sama dia Ve." Ujar Delon penuh penekanan. Veranda hanya diam tak berkomentar. Pikirannya masih tertuju pada ucapan Shania tadi. Ve hanya tersenyum tipis lalu tangan kanannya mengelus pipi kiri Delon. Mengusapnya lembut. Delon terbuai dengan usapan lembut gadis primadonanya. Terbawa suasana, Delon perlahan memajukan wajahnya ke wajah Ve. Pandangan Delon beralih pada bibir mungil Veranda. Mengerti, Veranda memejamkan mata mengizinkan Delon mengecup bibir tipisnya. Mata Delon pun ikut terpejam. Sedikit lagi dan.......
GUBRAK!!!!!!!!
Seorang waitress tidak sengaja bertabrakan dengan salah satu pengunjung yang baru saja tiba di restoran itu. Tampak raut waitress itu terlihat ketakutan.
"Maaf maaf mas saya gak sengaja." Kata waitress itu dengan nada panik dan ketakutan.
"Galala kok saya juga yang gak lihat." Kata pengunjung bersuara berat itu. Waitress tadi tidak sengaja menumpahkan ice lemon tea dan orange juice ke kemeja pengunjung. Veranda dan Delon membenarkan posisi mereka setelah gagal berciuman. Delon dalam hati merutuki kejadian tadi. Ah sialan jadi gagal kan, rutuh Delon dalam hati.
"Maaf Ve. Aku kebawah suasana." Kata Delon dengan nada semenyesal mungkin.
"Gapapa Del. Maaf aku juga. Maafin aku juga." Kata Ve pelan dan singkat. Veranda tidak sepenuhnya menginginkan ciuman itu. Hanya saja ia ingin mendapatkan itu untuk menenangkan hati dan pikirannya.
"Del, aku balik duluan ya. Ada urusan. Gapapa kan?" Tanya Ve tidak sepenuhnya bohong. Ia ingin ke apartemen setelah itu pulang ke rumah untuk menanyakan semuanya pada David.
"Hm oke gapapa. Btw makasih ya Ve buat maafnya." Kata Delon yang kali ini tulus dan jujur.
"Iya sama sama." Kata Ve singkat padat.
Cup!
Veranda mencium singkat bibir Delon karena dia tau cowok itu menginginkan hal tersebut tapi gagal. Setelah itu, Ve bergegas menuju mobilnya meninggalkan Delon yang masih mematung disana. Ciuman singkat gadis primadona itu membuat Delon tidak bisa mengontrol dirinya. Veranda menyetir mobilnya dalam keadaan amarah yang sebentar lagi meledak. Ia harus bertemu Shania untuk menanyakan ucapan sahabatnya itu. Belum lagi ia akan menemui David menanyakan pertemuannya dengan Kinal. Jemari lentik Ve mencengkram erat stir mobilnya. Raut wajah bidadarinya yang merah padam terlihat jelas disana.
![](https://img.wattpad.com/cover/62604157-288-k802696.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Maumu?!
FanfictionAku harus bagaimana agar kamu mengerti? Agar kamu merasa kalau aku benar-benar menyayangimu dan mencintaimu. Ini bukan hanya soal cinta, tapi juga kepastian! Devi Kinal Putri Bisakah kamu mengerti apa mauku tanpa diminta? Kamu bisa meneliti aku tapi...