Part 21

6.2K 327 29
                                    

Typo bertebaran :v

"Udahlah gausah diladenin nanti dia makin rese lagi. Ayo jalan." Kata Veranda sambil menggandeng tangan Dito yang membuat cowok itu tersentak. Karena baru kali ini Veranda melakukan itu padanya. Hatinya menghangat. Apa gue jatuh cinta beneran? Tanya Dito dalam hati. Keduanya kini berada dalam mobil Dito. Mobil Ve diurus oleh supir pribadi keluarga Salim. Dengan perintah Dito tentunya.

"Maafin gue tadi lepas kontrol ya Ve. Gue gedeg banget soalnya." Kata Dito dengan nada menyesal.

"Gapapa kok. Kalau gue jadi lo pasti marah Dit." Ujar Veranda bijaksana.

"Lo kenal siapa cowok itu Ve?" Tanya Dito yang membuat tubuh Ve membeku. Ia tidak mau membuka masa lalunya di depan cowok yang ia dekati karena tujuan tertentu ini. Dan ve juga tau Dito sama sepertinya. Jadi dia harus rada hati hati.

"Yang gue tau dia anak IPS. Udah gausah dibahas." Ujar Ve mengalihkan pembicaraan. Dito yang malas mengingat kejadian tadi hanya mengangguk mengiyakan ajakan Ve. Di lain tempat, Fantastic 4 sedang terlibat pembahasan serius. Sepertinya mereka menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi Ve secara membabi buta.

"Bener bener ampun deh tuh anak. Kayanya kita bagi tugas deh. Gue sama Jeje handle Kinal. Kalian berdua handle Viny. Soal Ve, cukup Jeje sama Shania karena kalian yang dekat secara langsung. Beby bantu gue mantau Kinal aja. Udah jelas tugasnya?" Tanya Athes memastikan.

"Siap." Jawab mereka lugas.

"Ve dan Kinal tau soal ini?" Tanya Athes lagi.

"Sejauh ini gatau. Mungkin belum." Jawab Jeje ragu.

"Cuma saran gue, lo harus hati hati sama kak Kemal juga. Dia itu Veranda versi cowok meskipun gak separah Ve." Saran Shania.

"Dia cemburuan apa gimana?" Tanya Athes penasaran.

"Dia ilfeel gitu sama Ve gara gara playernya itu. Terus dia suka sama Kinal juga. Gak ada jaminan lo gak dicemburuin dia abis abisan Thes." Lanjut Shania.

"Mau lo gay atau gak, karena lo cowok pasti lo dicemburuin abis sama dia. Apalagi kalau sampe tau jadi kesempatan besar buat dia mecah belah kita." Timpal Beby.

"Apalagi keluarga kak Kemal dan Dito kenal banget sama lo Je. Abis udah." Lanjut Shania lagi.

"Makanya kita main aman guys biar gak ada yang curiga. Tunggu kayanya gue punya ide. Keberatan gak kalau kita deketin Viny abis itu kita ajak makan berlima?" Usul Jeje.

"Ide bagus. Justru gue pengen tau sejarah keluarga dia sendiri dari mulut orangnya. Biar jelas." Ujar Athes antusias. Namun sejenak wajah Athes berubah sendu. Tiga gadis itu kaget sekaligus bingung sendiri.

"Thes ada apa? Cerita sama kita." Tanya Bebt khawatir dan penasaran. Athes menatap 3 gadis itu bergantian. Lalu menghela nafas lelahnya.

"Sebenarnya gue gak sanggup bahas ini. Berhubung Jeje udah tau, kalian berdua juga harus tau." Jeje memejamkan matanya. Mulai mengerti arah pembicaraan sahabat prianya itu. BebNju pun penasaran dengan omongan Athes yang entah kenapa membuat firasat mereka tidak enak. Athes menyodorkan ponselnya pada Beby dan Shania. Shock, amarah, kecewa, dan berbagai ekspresi lain terlihat dari dua sejoli itu. Amarah mereka pada Veranda tak terelakkan lagi.

"Bajingan lo Ve bajingan!!!" Teriak Beby yang membuat semua orang memandangnya dengan takut. Jeje dengan sigap mengelus punggung Jeje. Menenangkan sahabatnya itu.

"Kalau ini hp sendiri udah gue lempar kali ke tembok." Kata Shania dengan nada amadah dan nafas tersengal disana. Jeje dan Athes menatap maklum pasangan itu.

"Syukurnya Ve udah dijodohin sekarang." Kata Jeje spontan.

"Dijodohin? Sama siapa Je?" Tanya Shania penasaran.

Apa Maumu?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang