Part 10

8K 418 63
                                    

"Lo kapan mau kesana Nal?" Tanya Jeje lagi.

"Pulang sekolah Je. Niat mau ngejauh ada aja halangannya." Kata Kinal lemah. Jeje tersenyum miris. Ia sangat mengerti perasaan Kinal.

"Ada kalanya kita mengalah demi keadaan Nal. Meskipun itu paling nyakitin perasaan sendiri." Ujar Jeje sambil mengelus lembut punggung Kinal. Kinal tersenyum kecut mendengar perkataan Jeje.

"Oh iya gue baru inget pulang sekolah gue juga mau ketemu Athes sekalian ngejelasin soal kemarin. Soalnya malam gue mau balik kerumah gak ke apartemen." Kata Jeje seterusnya.

"Apa dia ngerti Je? Dia kan......." ucapan Kinal terhenti oleh ucapan Jeje.

"Dia gay Nal. Dia akan mengerti. Jadi lo gausah khawatir. Eh gue mau nanya dong."

"Soal apa Je?"

"Lo deket sama Viny?" Tanya Jeje dengan nada hati hati. Ia takut mood Kinal kembali jelek lagi.

"Biasa aja. Lagian ngobrol aja baru. Tumben nanya dia." Respon Kinal balik. Karena baru kali ini sahabatnya penasaran soal adik kelas.

"Ngeliat sikap Beby yang marah marah pas lo mau samper lagi tuh anak. Soal Beby, lo ngerasa gak dia kayak lo?" Tanya Jeje pelan.

"I think so. Tapi gue ragu soalnya dia kan diem banget anaknya. Teman sebangku gak jaminan bakal terbuka loh. Mana gue juga tertutup sama dia. Impas kan?" Ujar Kinal santai.

"Tapi omongan dia yang denial itu, gue curiga. Gue rasa dia dating sama.....(memelankan suaranya) salah satu cewek diantara sahabat Veranda." Kata Jeje yang membuat Kinal mendelik kaget.

"Lo gak bercanda kan Je? Kenapa lo bisa yakin gitu?" Tanya Kinal penasaran.

"Minggu lalu pas sparing basket putri, gue abis remed Fisika. Dan pas gue keluar ruangan si Shania lagi fokus banget liatin kalian sparing. Terus Beby kayak semangat gitu main basket. Lo ngerasa gak sih?" Tanya Jeje memastikan. Karena Jeje gak yakin Kinal cuek dengan gelagat Beby.

"Iya gue baru inget, pantesan aja Beby kayak semangat latihan dan buru buru pulang." Kata Kinal tersenyum penuh arti disusul Jeje.

Ditempat lain, 8 gadis primadona sedang asyik bergosip diruang uks. Sejak tadi penjaga uks belum kembali ke ruangannya. Lagipula kelas mereka juga tidak ada guru.

"Haaah coba dari kemarin gak ada guru." Kata Sendy sambil tiduran di bangsal yang satunya.

"Sayangnya sekolah bukan punya lo Sen." Timpal Naomi.

Kecuali Sendy, semua tertawa mendengar celetukkan Naomi. Sendy hanya bisa manyun disitu. Tiba tiba ponsel Ve bergetar, ada chat dari seseorang yang membuat senyum di pipi chubby mulusnya mengembang.

"Aku kangen kamu Ve....."

Ya, Veranda tau siapa dan paham dari kata kata itu. Seseorang yang mampu membuatnya tersadar bahwa bukan cuma Kinal lah yang mampu memuaskan hasrat batinnya. Dari sekian pria, sosok inilah yang mampu membuatnya bergairah bahkan puas diranjang. Sosok inilah yang membuat sisi lainnya tersalurkan sempurna. Bisa dibilang, sosok inilah yang mampu membuat gairah intimnya bergejolak. Belum lagi chat itu datang di saat suasana hatinya sedang panas. Dan disaat dirinya kecewa dengan sikap Kinal yang seperti orang asing baginya.

"Tunggu aku nanti malam. Ditempat biasa."

Veranda pun membalas chat itu. Kali ini ia ingin bersenang senang. Lagipula dengan yang sebelumnya ia pun hanya merasakan nikmat sesaat. Kali ini, ia ingin memanjakan tubuhnya. Tidak peduli dengan sindiran Jeje yang baru saja ia terima. Ia ingin ketemu sosok itu nanti malam. Sosok yang membuatnya melayang secara seksual. Sepertinya Ve ingin pulang cepat ke apartemen untuk nanti malam.

Apa Maumu?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang