VeNal (Veranda Kinal) langsung melepas genggaman mereka saat tiba di kelas. Kinal langsung duduk disamping Beby. Sedangkan Veranda langsung duduk disamping Melody. Veranda masih bingung dengan sikap Kinal tadi. Sedangkan Kinal berusaha mengendalikan dirinya yang masih dikuasai amarah.
"Tadi lo sama Ve dicari bu Fitry ngilang lama banget." Kata Beby pelan.
"Lo kemana sih tadi sama Ve?" Tanya Beby penasaran. Kinal berusaha mencari jawaban yang tepat. Tidak mungkin ia jujur kenapa dirinya dan Ve pergi tadi.
"Gue cari angin. Lagian lumayan buat ngatur mood gue Beb." Kata Kinal setenang mungkin. Ia tau sebentar lagi Jeje akan mencecarnya. Soalnya pasti Beby cerita tentang insidennya, Viny, dan Veranda tadi pagi.
"Sama Ve?" Tanya Beby kembali. Kinal hanya menghembuskan nafas panjangnya.
"Kita misah." Jawab Kinal singkat. Beby mendelik bingung namun tak ingin memperkeruh suasana."Beb nanti temenin gue ke uks ya." Kata Kinal. Ia penasaran dengan kondisi adik kelas itu.
"Nal, lo berlebihan deh. Dia pasti baik baik aja. Dan dia juga udah maafin lo kan? Udah gausah berlebihan deh." Kata Beby setengah emosi. Kinal lagi lagi menghela nafas panjangnya. Moodnya sudah berantakan hari ini. Jeje yang berada dibelakang mereka mendadak bingung. Kenapa Beby semarah itu. Ia curiga pasti Kinal gondok sama Veranda lagi. Ia menengok ke arah Veranda yang asyik memainkan ponselnya. Pasti ada yang tidak beres, pasti. Disisi lain, Veranda sedang mencoba mengganti profil hp nya menjadi silence. Ia jengah membalas pesan banyak cowok yang memodusinya. Moodnya sedang berantakan. Bahkan chat Delon saja hanya ia read. Ia melirik Kinal yang sedang asyik membaca komik terbarunya (lagi). Veranda menghela nafas lelahnya lagi. Ia merasa pikiran Kinal sedang jauh ke arah lain. Ia penasaran apa yang disembunyikan darinya selama ini? Karena kesayangannya yang seperti terlihat patuh padanya, kini mulai menjaga jarak. Belum lagi ia sering terlihat ramah bersama yang lain diluar 5 sahabatnya. Itu yang membuatnya geram. Karena terlihat ada beberapa cewek di sekolah yang jatuh hati pada Kinal. Dan yang lebih parah, Kinal seakan tidak peduli akan hal itu."Bahkan gue yang suka dicurhatin dia pun udah gatau lagi dia kenapa. Dan lo tau kan anaknya gak suka dipaksa dalam hal apapun?" Penjelasan Jeje kala itu membuatnya sedih terhadap Kinal. Terkadang ia mesra dengan banyak cowok hanya untuk melihat reaksi Kinal. Cemburukah dia? Tapi selalu nihil. Yang Veranda dapatkan hanyalah reaksi Kinal yang cuek dengan sikapnya. Namun Kinal tadi tidak menolak saat Veranda menjamah lembut tubuhnya, bahkan Kinal membalas perlakuannya. Ia jadi semakin curiga. Cintakah Kinal padanya? Apa Kinal mencintai dirinya sama seperti dirinya mencintai Kinal? Jika Kinak hanya menganggapnya sahabat, tidak mungkin ia membalas perlakuan intim bahkan lebih parah darinya.
Jam istirahat tengah berlangsung. Kinal berjalan seorang diri mengitari sekolah. Dengan membawa komik serta dompet di tangannya. Kinal berjalan seorang diri mengabaikan keramaian yang ada. Belakangan ini Kinal lebih suka menyendiri. Moodnya jauh lebih baik dibandingkan tadi pagi. Berkat perlakuan intim Veranda? Bisa dibilang iya walaupun tidak sepenuhnya. Karena ia yang tadi menghentikan adegan itu. Entah jodoh atau gimana, Kinal melihat Viny sedang menggambar lagi di sudut kantin. Munpung tidak bersama sahabatnya, Kinal berinisiatif menghampiri Viny lagi. Menanyakan kondisi sang adik kelas.
"Betah banget disudut kantin?" Tegur Kinal pada sang adik kelas. Viny langsung terkaget namun agak salah tingkah saat tau Kinal yang menegurnya. Kinal hanya tersenyum tipis melihat wajah salting Viny.
"Lagian percuma juga kak ke kelas kak. Kondisiku juga belum sepenuhnya sembuh. Paling jam kedualah itu juga telat." Kata Viny jujur. Ucapan Viny tadi sama sekali tidak membuat Kinal tersinggung karena memang murni salahnya dan Viny juga curhat tentang kondisinya."Gak sama kak Beby kak?" Tanya Viny. Karena mungkin yang kesekian kali ia melihat Kinal sendiri. Tanpa sahabat sahabatnya. Atau lebih tepatnya kalau Kinal sengaja menghindar dari sahabat sahabatnya.
"Gue lagi pengen me time aja. Ya, bisa dibilang gue iri sama lo bisa me time tanpa ditanya apa apa. Boleh duduk sini?" Tanya Kinal menawarkan diri. Ia benar benar penasaran dengan gadis yang terkenal penyendiri ini. Padahal Viny juga punya banyak teman yang menyayanginya.
"Gak takut kalau kak Ve....." tanya Viny panik lalu dipotong oleh Kinal.
"Dia sama teman temannya. Dan lagian gerombolan mereka gak doyan nongkrong disini kan?" Kata Kinal sedikit sarkastik. Bahkan ia tidak ingin menyebut nama Delon di depan Viny. Padahal bisa saja Veranda sedang bersama Delon. Hanya saja ia enggan membahasnya. Kinal lalu mengambil posisi disamping Viny. Ya, hatinya sedikit tenang saat duduk disamping fans rahasianya itu.
"Dari kapan suka ngegambar?" Tanya Kinal basa basi.
"SD kelas 3. Kalau kakak dari kapan suka main basket?" Tanya balik Viny.
"Awal masuk SMP. Cuma iseng tapi lama lama ketagihan gara gara kak Farel." Ujar Kinal tanpa sadar menyebut kakak kandung kedua Veranda.
"Farel?" Tanya Viny mengernyut heran. Karena ia heran siapa Farel itu.
"Pacar kakak gue. Sekaligus....kakaknya Veranda." Jawab Kinal lemah. Nadya dan Farel sudah berpacaran selama 4 tahun. Kinal sendiri punya satu kakak perempuan bernama Annastasya Nadya Maharani. Sedangkan Veranda mempunya dua kakak laki laki bernama David Rahardian Tanumiharja (kakak pertama) dan Farel Wibisono Tanumiharja (kakak kedua). Viny menghela nafas beratnya. Lagi lagi Kinal bahas cewek itu, batin Viny kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Maumu?!
FanfictionAku harus bagaimana agar kamu mengerti? Agar kamu merasa kalau aku benar-benar menyayangimu dan mencintaimu. Ini bukan hanya soal cinta, tapi juga kepastian! Devi Kinal Putri Bisakah kamu mengerti apa mauku tanpa diminta? Kamu bisa meneliti aku tapi...