Typo bertebaran :v
"Aku tau kamu cemburuan dari kecil sampe sekarang. Karena takut aku lupa sama sahabat lama kan? Padahal gak kayak gitu. Kamu sahabat kesua aku yang ngebuat aku nyaman selain kak Nadya. Sampai suatu ketika, aku pernah les musik di tempat yang akhirnya ketemu sama anak yang tengilnya minta ampun. Dia sama kakaknya les musik juga. Aku dua duanya. Piano sama gitar. Sampai pada akhirnya bundaku sama mama mereka jemput. Dan......ayah sama papa mereka ternyata rekan bisnis gitu. Belum lagi bunda sama tante Fahira juga sahabatan dari kecil. Nurun deh ke aku sama mereka. Aku seketika ingat kamu yang gampang cemburuan sama takut kehilangan. Jessica Veranda Tanumiharja, berapapun sahabat yang aku punya, kamu selalu yang paling istimewa di hati aku. Sosok yang aku gak pernah nyesel ketemu sama kamu. Meskipun kamu dominan." Ujar Kinal jujur yang membuat airmata menggenang di mata indah Ve. Mendengar kata terakhir, Ve langsung menjitak Kinal pelan.
"Aw sakit Ve." Ringis Kinal sambil memegang kepalanya yang dijitak Ve. Gadis primadona itu hanya mengembungkan pipinya. Kesal dengan penuturan kesayangannya itu.
"Abis kamu nyebelin. Mana tukang boong lagi huh!" Gadis primadona itu melepaskan pelukkan lalu melipat kedua tangan sambil berpose jutek. Kinal tersenyum menggeleng melihat kelakuan Ve. Kedua tangannya kemudian memegang bahu Veranda.
"Aku cuma jaga perasaan kamu sayang. Aku gamau kita berantem cuma gara gara masalah sepele. Dan....emang kamu gak bisa nerima Dito kayak sahabat aku yang lain hm?" Tanya Kinal lembut sambil menatap dalam mata Ve. Raut wajah Ve berubah sendu entah apa yang dipikirkannya.
"Aku takut kamu ninggalin terus lupain aku. Sekarang aja kita jarang bareng." Ujar Veranda lirih. Kinal memejamkan mata menghela nafas panjangnya. Bagaimana mungkin ia tega meninggalkan Veranda dalam keadaan seperti ini. Sekesal apapun pada Ve, Kinal tidak akan berniat meninggalkan kesayangannya itu. Hanya saja sekarang semuanya berbeda. Ia menatap sedih pada Ve. Kinal menarik Ve ke dalam dekapannya. Memeluk seerat mungkin. Veranda memeluk Kinal erat dan menenggelamkan wajahnya di pundak cewek tomboy itu.
"Aku gak bisa ngejanjiin banyak hal Ve. Tapi yang harus kamu tau, aku gak pernah nyesel kenal sama gadis primadonaku yang mempesona ini. Kamu sayang aku kan Ve?" Tanya Kinal memastikan. Kinal merasa pundaknya basah. Ya, tangisan Ve tumpah ruah di pundaknya. Veranda mengangguk dalam pelukkan Kinal. Lebih dari rasa sayang kamu ke aku Nal, batin Ve.
"Yaudah kayaknya udah bel masuk yuk." Ajak Kinal sambil melepaskan pelukkannya kepada Ve. Sebelum itu, Kinal tiba-tiba mencium kening Ve cukup lama. Ia tidak tau apakah besok dan seterusnya bisa melakukan hal yang sama lagi atau tidak. Karena, ia tidak ingin dianggap pencundang karena ingkar janji pada diri sendiri. Ve memejamkan mata menikmati ciuman itu. Tapi entah kenapa hatinya merasa lain. Ia merasa Kinal akan pergi meninggalkannya.
Keduanya berjalan menyusuri lorong sekolah tanpa berpegangan tangan. Ya, mereka menjaga imej masing-masing. Veranda dan Kinal sama-sama terdiam dengan pikiran masing-masing. Kinal dengan keyakinannya, Veranda dengan ketakutannya. Sampai tiba-tiba.......
BUG
"Kamu sakit Nal?" tanya seorang cowok yang ditabrak Kinal. Veranda hanya diam memperhatikan keduanya dengan tatapan sulit diartikan.
"Gapapa kok kak. Kakak sendiri kok diluar?" tanya Kinal perhatian. Veranda mengalihkan tatapannya ke arah lain. Airmata pun keluar tertahan. Hatinya sakit melihat Kinal dan.........Kemal Fernando Salim.

KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Maumu?!
FanfictionAku harus bagaimana agar kamu mengerti? Agar kamu merasa kalau aku benar-benar menyayangimu dan mencintaimu. Ini bukan hanya soal cinta, tapi juga kepastian! Devi Kinal Putri Bisakah kamu mengerti apa mauku tanpa diminta? Kamu bisa meneliti aku tapi...