Part 23

6K 320 30
                                    

Berhubung venal jarang tusut, jadilah pake yang ini HEHEHEHEHE :v

Enjoy ^_^

Terlihat gadis primadona itu benar benar tidak main main dengan rencana selanjutnya sekarang.

Di sekolah terlihat Salim bersaudara terlihat asyik mengobrol. Kebetulan keduanya sedang tidak ada kelas sehingga mereka janjian bertemu di kantin sekolah.

"Sukses ngedatenya kak?" Tanya Dito dengan nada meledek yang membuat Kemal mendengus kesal.

"Mentang mentang ahli belagu ye." Balas Kemal dengan nada sarkastik yang membuat Dito bergidik ngeri. Ia lupa kalau kakaknya sangat perasa alias baperan.

"Ampun sih ngambek banget. Btw gue lagi kesel nih." Kata Dito tiba tiba curhat.

"Kesel kenapa lo?" Tanya Kenal penasaran. Karena raut wajah sang adik yang sudah menampakkan amarah terpendam disana.

"Ada cowok nabrak gue. Gue rasa dia suka sama Ve." Kata Dito tajam dan dingin. Kemal pun tersentak. Hal yang tak ia harapkan terjadi. Cowok yang mana tapi? Batin Kemal bingung dan penasaran.

"Jangan nyimpulin sesuatu kecepetan deh. Lagian lo belum lama disini." Kata Kemal pada Dito. Sang adik mengangguk paham.

"Emang namanya siapa deh? Yang nabrak lo?" Tanya Kemal penasaran.

"Delon kak." Jawab Dito singkat yang membuat Kemal hampir memuntahkan isi mulutnya. Cowok dingin itu tau usaha Delon yang pantang menyerah untuk mendekati Veranda. Dan sasaran cowok itu sudah pasti adiknya sekarang.

"Lo sayang banget sama Ve?" Tanya Kemal memastikan karena dia tau seperti apa gadis primadona itu.

"Seperti lo sayang Kinal kak." Jawab Dito yang membuat Kemal menelan ludah. Ia tidak tau harus berkata apa. Karena Kinal hanya menganggapnya sebagai kakak. Kemal pun belum ketemu Kinal hari ini. Apakah dia harus minta maaf? Dirinya benar benar dilanda pusing sekarang.

"Lo kenapa kak? Tumben gelisah gitu." Tanya Dito yang sedari tadi bingung melihat raut wajah Kemal yang mendadak gelisah tanpa sebab.

"Gapapa dek. Saran gue kalau lo bener bener sayang sama Ve, perjuangin cinta lo. Dan harus dilakukin beneran. Jangan kayak yang dulu dulu oke?" Saran Kemal dengan nada penekanan disana. Karena ia ingin membuktikan keseriusan adiknya pada Veranda. Walaupun ia setengah hati mendukung hubungan itu kalau terjadi. Dito hanya mengangguk mendengar penjelasan kakaknya.

Ditempat lain, keluarga Tanumiharja sedang berkumpul di ruang makan. Randika, Valencia, David, dan Farel terlihat sibuk dengan makanan masing masing. Suasana tampak serius disana.

"Apa iya Kinal kesana? Kalau iya kenapa gak ketemu sama kita? Minimal sebentar habis itu dia bisa pamit kan?" Tanya Randika bingung dan frustasi.

"Bukan aku ngebela Kinal pah. Tapi bisa aja Ve nekat kalau Kinal beneran nyamperin kita terus Ve minta Kinal temenin kemanalah. Ve cerdik pah." Kata David berhipotesa.

"Masalahnya ada Nadya disitu. Kalau gak ada Nadya bakal beda cerita. Tadi pagi aku telponan sama Nadya terus dia cerita kalau yang pergi itu Jeje sama Ayana. Kalau emang mereka berdua, kenapa gak naik taksi aja? Harus banget bawa mobil orang meskipun temen sendiri?" Timpal Farel berhipotesa juga.

"Mungkin aja Kinal beneran ada trouble atau emang malas ikut. Semua bisa jadi alasan kan?" Ujar David berhipotesa lagi.

"Kinal gak suka mobilnya dipinjam orang apalagi disetirin orang. Kecuali dia capek terus minta gantian itu beda cerita. Bundanya cerita sama mama. Apalagi ayah bundanya nerapin hal yang sama ke Nadya. Kamu tau Rel?" Tanya Valencia memastikan.

Apa Maumu?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang