Typo bertebaran :v
"Tunggu ya Nal jangan kemana mana." Kata Veranda setengah berteriak sambil keluar toilet.
"Iya buruan dingin nih." Jawab Kinal setengah teriak juga. Sepeninggalan Veranda, Kinal memutar otak bagaimana caranya ia menjaga jarak dari Veranda. Karena ia tau, sejahat apapun Ve, Kinal masih prioritasnya. Dan masalahnya, Kinal tidak suka dengan sikap Veranda yang sekarang. Sejak awal SMA lebih tepatnya. Mengingat hal itu kepala Kinal mau pecah rasanya. Tak lama kemudian, terdengar kembali langkah kaki kemudian pintu dikunci. Semoga Veranda, batin Kinal.
"Buka pintunya." Sahut Veranda yang langsung dibuka oleh Kinal. Cewek tomboy itu heran kenapa Veranda masuk. Jadilah Kinal hanya diam memegang bajunya.
"Kok diam?" Tanya Veranda bingung.
"Gimana mau ganti baju kalau ada kamu." Jawab Kinal polos tanpa beban. Veranda mengerang kesal.
"Kan udah biasa Nay buruan deh." Ujar Veranda kesal karena tidak biasanya begini.
"Kali ini keluar dulu ya. Aku langsung ganti baju gak lama." Bujuk Kinal hati hati yang membuat kesayangannya itu mendengus kesal.
"Yaudah buruan." Kata Veranda datar sambil keluar dari bilik yang ada Kinal. Cewek tomboy itu menghela nafas panjang kemudian langsung dengan cepat mengganti pakaiannya.
"Siapa yang kamu suka sekarang?" Tanya Ve datar saat Kinal keluar dari bilik dengan seragam barunya. Sudah ku duga, batin Kinal. Dia pun bingung harua menjawab apa. Bukan hanya soal hati, namun ia menghindari kenekatan Veranda yang lebih fatal setelahnya.
"Aku lapar. Kamu lapar gak?" Tanya Kinal berusaha mengalihkan pertanyaan Veranda. Gadis primadona itu sepertinya sedang bernegosiasi dengan emosinya lagi.
"Aku gak lapar." Jawab Ve datar tanpa menatap Kinal.
"Mau nemenin aku makan?" Tanya Kinal memastikan.
"Aku ke kelas aja." Jawab Veranda datar meninggalkan Kinal sendirian di toilet. Kinal menghela nafas panjang kemudian keluar juga dari toilet menuju kantin. Kinal benar benar membiarkan Veranda sendirian ke kelas. Karena dia memang tidak niat mengajak Veranda makan bersama. Ia hanya mengetes kesayangannya saja. Kinal berjalan lurus ke depan tanpa memperdulikan siapapun. Ia berjalan menuju kantin untuk mengisi perutnya. Bercinta dengan Veranda tadi benar benar membuatnya lapar sekarang.
"Itu bukannya kak Kinal?" Tanya Yona sambil menyikut lengan Viny yang membuat gadis manis itu menoleh ke arah temannya itu.
"Mana?" Tanya Viny bingung yang dijawab oleh arah lirikkan Yona. Mereka berdua melihat Kinal sedang membeli makanan. Tumben tuh anak bolos kelas, batin Viny.
"Dia tumben bolos." Kata Viny bingung. Yona menggeleng tak tau.
"Gue cabut ya." Kata Yona sambil mengerling nakal ke Viny.
"Eh gila lo." Kata Viny pelan sambil menatap tajam yang direspon melet lidah oleh Yona. Viny menghela nafas lelahnya. Ia hanya pasrah jika Kinal benar benar menghampirinya.
"Ganggu?" Sapa Kinal yang membuat Viny tersentak. Ternyata beneran kesini, batin Viny.
"Eh ng.....nggak kok kak. Duduk aja." Respon Viny gugup yang untung saja tidak terbaca oleh Kinal. Cewek tomboy itu dengan santainya duduk dihadapan Viny.
"Kakak gak ada kelas?" Tanya Viny hati hati yang membuat tubuh Kinal menegang. Tidak mungkin ia bilang habis bercinta dengan Veranda. Endingnya aja malah ngeselin.
"Bosen aja di kelas. Jadinya cabut deh." Jawab Kinal seadanya dan setenang mungkin. Ia sebisa mungkin tidak membahas Veranda di depan Viny. Entah kenapa Kinal tidak ingin Viny tau lebih dalam tentang Ve.

KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Maumu?!
FanficAku harus bagaimana agar kamu mengerti? Agar kamu merasa kalau aku benar-benar menyayangimu dan mencintaimu. Ini bukan hanya soal cinta, tapi juga kepastian! Devi Kinal Putri Bisakah kamu mengerti apa mauku tanpa diminta? Kamu bisa meneliti aku tapi...