Part 13

7.8K 388 25
                                    

Pake cover ini sekali kali wkwkwk
Typo bertebaran :v

Veranda diam diam pergi ke uks mengunjungi Kinal. Dia tau Jeje tidak mungkin melarangnya kesana hanya saja ia masih kesal dengan sikap sepupunya yang memojokkannya secara tiba tiba itu. Ia pun masuk ke dalam uks yang kebetulan bu Meta sedang tidak ada diaana. Veranda mendecak kesal. Petugas aneh, batin Ve. Ya, bu Meta kerap kaki melarang siswanya untuk membolos tapi dia sendiri sering tidak ada di ruangan. Veranda menatap sendu pada gadis yang sedang tertidur pulas disana. Masih terdapat handuk basah di kening kesayangannya itu. Ve mencoba melepas handuk lalu mencucinya kembali ke dalam baskom dan diletakkan kembali ke kening Kinal yang masih agak panas. Tangan ve mengelus pipi mulus Kinal yang terlihat pucat disana. Gadis primadona itu menelusuri wajah cewek tomboy yang terlihat pucat ini. Hatinya mencolos, airmata pun lolos dari kedua mata indahnya.

"Apa cuma aku yang ngerasa kehilangan? Kehilangan seseorang yang dulu jadi malaikat aku, tempat bersandar aku, tempat dimana aku menumpahkan segalanya ke kamu, bermanja sama kamu, banyak Nal. Aku kangen kamu yang dulu. Kangeeen banget. Mungkin cara aku salah, sangat salah, dalam menyayangi kamu. Tapi kamu harus tau, kamu.....tetap prioritas aku sampai kapanpun dari dulu dari kamu kecil. Jangan pergi ya sayang. Aku gak mau kamu ninggalin aku." Ada kelegaan dalam hatinya saat Veranda mengungkapkan isi hatinya. Sungguh, tak ada maksud baginya membuat Kinal tertekan. Hanya saja, dirinya sudah terbiasa dengan Kinal yang penyayang, Kinal yang penyabar, Kinal yang perhatian, dan Kinal yang penurut serta Kinal yang selalu ada untuknya. Watak negatif Kinal yang Veranda ketahui hanyalah keras kepala serta sedikit tertutup. Itulah yang membuatnya bersikap seperti seorang "penjahat". Veranda menggenggam tangan Kinal lalu menciumnya pelan. I Love You Devi Kinal Putri, ucap Veranda namun hanya di dalam hati.

"Nay aku beli makan dulu. Cepet bangun ya." Bisik Veranda kemudian gadis primadona itu mengecup singkat bibir Kinal. Lalu Ve dengan sigap berjalan menuju kantin karena khawatir Kinal sendirian di ruangan itu. Tubuh Ve sendiri sebenarnya juga sangat lelah. Jika harus memilih, Ve memilih untuk bolos hari ini. Hanya saja, jika melihat kondisi Kinal yang lemah karena sakit, Veranda tidak menyesal untuk masuk sekolah. Karena kelelahan fisiknya masih lebih ringan dibanding Kinal. Dari kejauhan, Jeje melihat Ve yang bergegas keluar dari uks menuju kantin. Meskipun omongannya setajam pisau, hati nuraninya masih berfungsi dengan baik. Meskipun ia sakit hati dengan kelakuan sepupunya, namun memisahkan mereka berdua bukanlah jalan terbaik. Hanya akan semakin menorehkan luka bagi keduanya.

Mata Kinal perlahan terbuka dengan sempurna. Ia mengernyit bingung. Uks? Ia teringat kalau kondisinya tadi sudah sangat drop. Fisiknya benar benar lelah. Harusnya beneran bolos deh kalau gini, batin Kinal kesal. Selalu, Kinal baru menyesal setelah semuanya benar benar terjadi. Akibat terlalu memaksakan dirinya, berakhirlah diruangan yang sunyi rasa farmasi ini. Tiba tiba ia mendengar suara orang masuk. Mungkin itu bu Meta, batin Kinal.

"Nay kamu udah bangun sayang?" Reaksi Kinal hanya bengong saat tau siapa yang masuk ke dalam. Suara lembut itu. Ya, suara milik Veranda. Gadis primadona itu membawa sterofom yang berisi nasi, orek tempe, kacang panjang, serta 2 botol aqua. Karena kondisinya yang sangat lemah, Kinal hanya bisa diam melihat gerak gerik Veranda yang sedang menaruh barang barangnya.

"Kamu udah enakkan?" Tanya Ve lembut.

"Udah." Jawab Kinal singkat. Hati Ve mencolos saat mendengar jawaban singkat Kinal. Namun karena kondisi Kinal sedang sakit, Veranda mencoba untuk mengalah.

"Makan dulu ya aku suapin." Titah Veranda lembut lagi. Kinal hanya mengangguk patuh. Menbiarkan gadis yang sering memberinya luka ini merawatnya dengan utuh. Veranda menyuapi Kinal dengan telaten. Kinal pun menerima suapan Veranda dengan lahap. Mereka berdua seakan menikmati momen yang sudah lama mereka rindukan. Tanpa disadari mata mereka saling menatap satu sama lain. Mengenang berbagai memori indah yang pernah mereka lalui bersama. Memori yang entah kapan bisa diulang lagi.

Apa Maumu?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang