HALLO HEHEHEHEH maafkan baru bisa update lagi karena banyak urusan yang ribet seribet ribetnya. Well check this out. Semoga masih pada inget ceritanya.
Warning typo bertebaran :v
Veranda mengantar Kinal pulang kerumah. Sebenarnya dia ingin bermanja dengan Kinal. Menemani Kinal seharian. Tapi mengingat kondisi Kinal yang masih sakit membuat Ve mengurungkan niatnya.
"Kamu istirahat ya." Titah Ve sambil mengelus puncak kepala Kinal. Cewek tomboy itu mengangguk sambil memejamkan mata.
"Dan jangan kemana mana." Ujar Veranda yang membuat Kinal menegang. Mampuslah dia kan nanti malam harus jalan sama Viny. Aduh bagaimana ini?
"Kamu tenang aja. Aku bisa jaga diri kok." Ujar Kinal yang berbicara seolah sedang diintrogasi tentang kesetiaan. Hhhh astaga terkutuklah aku, batin Kinal.
"Anak anak mau main ke apartemen. Aku bisa cancel aja jadi be....."
"Jadiin aja. Aku aman kok." Potong Kinal yang membuat Ve menoleh tajam.
"Aku bakal kabarin kamu kalau ada apa apa." Kata Kinal sambil menggenggam erat tangan Ve. Gadis primadona itu terlihat salah tingkah saat Kinal menggenggam erat tangannya. Rasa yang abadi dan semakin dalam, batin Veranda dalam situasi seperti ini.
"Aku percaya kamu kok sayang." Jawab Veranda sambil mengelus pipi Kinal dengan tangan satunya. Keduanya sama sama tersenyum hingga......
Cup
Kinal mencium kening Veranda. Wajah Ve memerah tanda malu. Jantungnya berulah. Bahkan ciuman ini jauh lebih dashyat dari percintaan mereka. Dan yang lebih membuatnya senang, Kinal lah yang memulai semua itu.
"Aku menyayangimu. Jaga diri baik baik." Pamit Kinal tanpa menunggu jawaban Veranda dan melihat reaksi Ve yang tersenyum getir. Ternyata Kinal hanya menyayanginya.
"Aku menyayangimu."
Ucapan yang membuat hati Veranda kembali sakit dan terluka. Tidak bisakah Kinal mencerna sikapnya yang diluar batas ini? Dan hanya dengannya dia mau berbagi segalanya selain kenikmatan? Tidak bisakah Kinal membaca itu?
"Tidak bisakah kau melihatku lebih dari sahabat Nal?" Monolog Veranda lirih sambil tersenyum getir. Menangisi ucapan Kinal yang menyakiti relung hatinya yang paling dalam. Tangan Ve mencengkram erat stir mobilnya. Tatapan amarah penuh kesakitan terlihat disana.
"Kamu hanya boleh tersenyum karena aku, kamu hanya boleh bahagia karena aku. Dan cuma aku yang pantas kamu cintai." Monolog Veranda. Dirinya meninggalkan apartemen Kinal dengan mood yang berantakan.
Malam harinya, terlihat sesosok cewek mengenakan kemeja flannel hitam dan celana jeans terlihat menunggu seseorang. Cewek itu terlihat mondar mandir hingga melirik jam. Kemana dia? Kok belim datang? Sesekali pandangannya beredar kemana mana. Mengitari siapapun di mall ini.
"Semoga tidak ada yang mengenalku dan Veranda disini." Gumam cewek itu pelan.
"Kak Kinal........" ujar seseorang dengan suara lembutnya yang membuat Kinal menoleh karena sentuhan lembut di pundaknya dan....
"Viny........." panggil Kinal dengan mata tak berkedip. Viny yang terkenal kalem disekolah bermertamorfosa menjadi gadis modis namun anggun malam ini. Dengan dress biru yang membuatnya tampak elegan. Wajah Viny tampak memerah saat ditatap Kinal seperti itu.
"Mau sampai kapan liatin akunya kak?" Tanya Viny pura pura kesal namun hanya tatapan intens Kinal lah yang merespon pertanyaan Viny.
"Kamu cantik Vin." Puji Kinal tulus yang membuat raut wajah Viny kembali merah merona. Senyumnya pun makin mengembang saat Kinal memujinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Maumu?!
FanfictionAku harus bagaimana agar kamu mengerti? Agar kamu merasa kalau aku benar-benar menyayangimu dan mencintaimu. Ini bukan hanya soal cinta, tapi juga kepastian! Devi Kinal Putri Bisakah kamu mengerti apa mauku tanpa diminta? Kamu bisa meneliti aku tapi...