Louis pov
Selesai gym, gue dan Zayn segera kembali ke rumah masing-masing.
Gue mengendarai mobil gue dengan kecepetan yang biasa, karena hujannya deras, jadi takut kalo terjadi sesuatu.
Sesampainya dirumah, gue melihat adik-adik gue lagi berkumpul.
"Louis! udah pulang?" sorak Lottie.
"Ya, lo liatnya?" jawab gue cuek sambil melangkahkan kaki gue ke kamar.
"Jutek! bawa makanan gak?" tanya Lottie lagi.
"Makan mulu ya di otak lo? udah gendut mau makin buntel?"
"Kalo ngomong" sahut Fizzy masih sambil menonton televisi.
"Tau nih!" dumel Lottie.
"Lagian males gue bawain lo makanan, rugi!!" jawab gue lalu tertawa lepas.
"Dih, awas lo" gumam Lottie kesal.
"Sssttt! berisik ya kalian!" sambar Daisy.
"Nona besar marah tuhh" ledek gue dan Lottie serentak.
Kemudian gue pun naik melangkahkan kaki gue ke kamar.
--
Silau yang gue rasakan membuat gue terbangun.
Gue melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.
Dengan sekuat tenaga gue mengumpulkan tenaga gue untuk bangkit dari tempat tidur.
Gue pun melangkahkan kaki gue ke kamar mandi.
Selesai bersiap-siap, seperti biasa, gue menghampiri keluarga gue diruang makan.
"Morning, momma" sapa gue sambil mencium pipi kanan mama.
"Morning, son" sahut mama tersenyum.
"Yang disapa mama aja nih?" tanya Lottie sambil mengunyah roti bakarnya.
Gue cuman nyengir, lalu memasukkan sugar cube kedalam cangkir teh gue.
"Rotinya gak mau?" tanya papa menyodorkan roti tawar.
Gue geleng, "Gak usah deh, pa"
"Kenapa?"
"Perut Louis gak enak"
Gak tau kenapa, perut gue emang enek banget rasanya.
Jangan-jangan gue hamil?
Eh? gak jelas ah, bye.
Tanpa gue sadari, udah lumayan lama gue santai-santai sarapan.
Gue pun memutuskan untuk pamit ke kampus.
"Ma, pa, Louis pergi deh ya" ujar gue sambil bangkit dari duduk.
"Iya, hati-hati ya" jawab papa tersenyum.
"Jangan ngebut ya, Lou" sahut mama masih sambil menyeruput teh hangatnya.
Gue mengacungkan kedua jempol tangan gue lalu pergi menuju kampus.
Sesampainya disana, gue pun melangkah masuk ke dalam kelas yang sudah dipenuhi mahasiswa dan mahasiswi.
Zayn pov
Hari ini gue ada kelas pagi dikampus.
Jadi gue bisa sekalian antee Eleanor dulu deh kesekolahannya.
"Kok tumben, ma, sarapannya waffle?" tanya Ele sambil mengunyah sarapannya.
"Iya, mama iseng-iseng aja, gimana rasanya?" tanya mama melihat gue dan Ele sebentar.
ESTÁS LEYENDO
Obsessed
FanfictionAku bahkan tidak tahu kau akan menjadi sangat berarti bagiku. Ini semua diluar dugaanku.