16. Eleanor

178 24 3
                                    

Louis pov

Selesai bersiap-siap, seperti biasa, gue menghampiri keluarga gue yang sedang menikmati sarapannya diruang makan.

Gue pun duduk disamping Fizzy.

"Louis, kamu udah kenal kan sama Zayn?" tanya mama tiba-tiba.

"Udah, ma, dia kan juga temen kuliah Louis" jawab gue sambil memasukan sugar cube kedalam cangkir teh milik gue.

"Ohhh. Kalo sama Eleanor?" tanya mama lagi.

"Belum lah" jawab gue berbohong.

"Louis bohong, ma, dulu mereka pernah ketemu, meskipun gak sengaja" sahut Fizzy menjelaskan.

"Kepo aja nih" decak gue kesal.

"Ngomong-ngomong soal Eleanor, dia mirip banget sama Danielle" ujar mama.

Seketika, semuanya diam.

"Tapi cantikkan Ele" jawab Lottie, membuka obrolan.

"Ya, tapi sifatnya mendingan Danielle" sahut gue.

"Emang sifatnya Eleanor kenapa?"

Wah, mati deh gue.

Harus jawab apa dong?

Gue langsung berangkat aja lah.

Gue pun melirik arloji milik gue.

"Udah jem segini, ya? Louis berangkat kuliah sekaranga aja deh, ma, pa" pamit gue pada mama dan papa.

"Yaudah, hati-hati ya" jawab papa.

"Inget loh, jangan ngebut-ngebut" sahut mama.

Tapi soal Eleanor kemarin, gue kayaknya harus minta maaf deh. Mungkin entar aja kali? Pas gue pulang kuliah, pasti dia juga udah pulang sekolah.

Sesampainya dikampus, gue pun masuk ke kelas, dan melihat Zayn sudah duduk disana.

"Louis, lo kok bisa pindah rumah sih? mendadak pula" tanya Zayn saat melihat kedatangan gue.

Nih anak kenapa deh? Dari kemarin kok nanyanya begini?

"Lo mabok ye? Udah gue bilang mendadak" jawab gue cuek.

"Maksud gue karena apa pindah rumah. Lo kali yang mabok" sahur Zayn memutar bola matanya kesal.

"Ohh, papa gue ada urusan pekerjaan gitu deh"

"Jadi bakalan dirumah yang sekarang selamanya? atau pindah sementara?" tanya Zayn lagi.

"Kayaknya sih disana terus deh, lagian masa mau pindah mulu? repot atuh" jawab gue sambil memainkan ponsel gue.

Zayn hanya mengangguk.

Tidak lama kemudian, dosen yang akan menerangkan, masuk ke dalam kelas.

Seisi kelas yang tadinya ramai pun, menjadi sepi.

Author pov

Eleanor melangkahkan kakinya sangat cepat.

Bel akan berbunyi 5 menit lagi.

BRUK!

Eleanor terjatuh karena terlalu terburu-buru dan tidak melihat masih ada 1 anak tangga didepannya.

Alhasil, buku yang ia bawa berserakan dilantai.

Cepat-cepat ia membereskan semua bukunya, lalu masuk ke dalam kelas dengan nafas yang masih memburu.

"Kenapa lo?" tanya Perrie, setelah Eleanor duduk ditempatnya.

"Capek, abis lari" jawab Ele, lalu meneguk air dibotol minumnya.

ObsessedDonde viven las historias. Descúbrelo ahora