Obsessed

9. Louis

Eleanor pov

Alarm gue yang berdering membuat gue terbangun.

Gue baru inget, ini kan hari Sabtu.

Kemudian gue mematikan alarm gue, lalu kembali tidur.

--

"Nonnn! ayo non, bangun duluu! udah siangg" teriak bibi mengetuk pintu kamar gue.

Gue ngelirik jam dinding merah yang berada didalam kamar gue.

Ternyata udah jam 10.

"Iya, bi, ini mau mandi" jawab gue lalu bergegas mandi.

Gue turun kebawah lalu mengambil roti bakar yang sudah tersedia di meja makan.

"Zayn kemana, bi?" tanya gue pada bibi yang sedang menyapu lantai.

"Tadi sih pergi non, tapi gak bilang kemana"

"Oh" jawab gue lalu naik lagi ke kamar.

Percuma tanya bibi, dia aja gak tau apa-apa.

Gue pun menekan nomor telepon Zayn yang ada diponsel gue.

"Halo, Zayn"

"Ele? Kenapa?" tanya Zayn ditelepon.

Nafasnya terdengar sangat cepat.

"Lo dimana?"

"Lagi jogging nih, ada apa?"

"Oh, yauda deh, gapapa sih"

"Tadi gue ajak lo, eh lo dibangunin malah tetep tidur"

"Lagian males ah jogging, lo aja tuh, kerajinan bangun pagi-pagi"

"Nyerocos aja terus, terserah lo lah"

"Oke deh, bye"

"Sip"

Gue pun memutuskan sambungan telepon gue dengan Zayn.

Gue kembali bersantai-santai, streaming film dan nyemil.

Nyemil dikit gapapa lah ya, gak nambahin berat badan sampe berkilo-kilo juga.

Zayn pov

Kok tumben ya Ele perhatian sama gue?

Eh? apaan sih gue?

Ele wajar lah kayak gitu, dia kan adek kandung gue sendiri.

"Eh lo!"

"Woi! iya lo!" teriak seorang cewe.

Dia manggil gue?

Kalo salah gimana? nanti malu dong gue?

Nengok gak ya? duh.

"Woi loooo! yang pake baju hitam!" teriak cewe itu lagi.

Oh, bener deh gue.

Gue pun noleh dan berlari ke arah dia.

Ok, ternyata dia Perrie.

"Kenapa?" tanya gue baik-baik.

"Zayn? maaf, gue kira tadi orang asing" jawabnya salting.

Lah? kok jadi begini?

"Iya, gapapa kok. Lo manggil gue? ada apa?"

"Ini, tadi dompet lo jatuh" sahut Perrie mengembalikan dompet coklat gue.

Untung yang nemuin dia, kalo orang lain udah hilang nih dompet.

"Oh, makasih yaa. Untung lo yang nemuin"