30. Louis

128 21 0
                                    

Author pov

"I love you, Eleanor" ujar Zayn pada Eleanor saat Eleanor baru saja tidur. Tepatnya bisikkan. Zayn takut kalau Eleanor mendengar dan akan menjauhi dirinya.

Zayn mengecup kening adiknya yang sudah tertidur dipelukannya.

Sudah lama sekali ia tidak memandangi wajah adiknya yang tenang saat tidur seperti ini. Kalau tidak salah, terakhir mereka tidur bersama saat Zayn berumur 6 tahun.

Zayn akhirnya mencoba tidur untuk mengistirahatkan tubuhnya, dan terutama pikirannya yang sedang berkecamuk kacau. Ia menarik selimut tebal yang sudah berada dikasurnya sampai ke lehernya dan Eleanor.

***

Louis memandang ke arah luar sana. Pemandangan komplek rumahnya memang masih sangat bagus. Masih dikelilingi pepohonan yang membuat udara disekitar sini sangat sejuk dan asri. Kalau pagi pun banyak orang yang melakukan lari pagi atau bersepeda disekitar sini.

Pikiran Louis kembali berpusat pada Eleanor seorang. Apakah ia mengambil langkah yang salah jika meneruskan untung mendakati Eleanor?

Louis memperhatikan rumah Eleanoe yang berada sangat dekat dengan rumahnya. Tepatnya hanya bersebelahan. Apakah ia harus menghampiri Eleanor? Ia sangat ingin bertemu dengan Eleanor, tapi entahlah..

Louis sendiri bingung dengan dirinya. Kalau ia masih mendekati Eleanor, ia takut malah nantinya membuat Eleanor terluka mengetahui fakta bahwa Louis belum benar-benar bisa melupakan Eleanor.

"Louis" Panggil Lottie sambil memainkan iPadnya.

"Ya?" sahut Louis menolehkan kepalanya pada Lottie.

Lottie menepuk pundak Louis pelan.

"Jangan bengong terus lo"

Louis terkekeh geli. "Kepo lo."

Kemudian Lottie hendak keluar dari dalam kamar Louis.

"Dih, Kekamar gue cuman buat ngomong gitu? dasar adek pea." gumam Louis sambil terkekeh kecil.

"Gue jaga jarak dulu aja kali ya sama Ele? sampe gue bisa lupain Danielle, baru deh gue coba deketin dia lagi" ujar Louis didalam hatinya.

"Louis!!!" teriak mom Johannah dari bawah sana membuat Louis terbuyar akan lamunannya.

"Iya! ada apa, ma?" tanya Louis berteriak.

"Ayo, turun. Makanannya udah mama masak semua nihh!" jawab mama kembali berteriak.

"Iya, iya. Louis turun nih, ma" sahur Louis sambil berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah.

"Wangi bangett" gumam Louis.

"Bawel. Udah sini makan" ajak Lottie.

Louis pun menempatkan kursi kosong yang berada di sebelah Lottie.

Tanpa ia sadari, Eleanor dan Zayn duduk diseberangnya. Mata Louis bertemu Eleanor. Keduanya pun menjadi canggung.

"Emm, hai" sapa Louis berusaha bertingkah normal didepan Eleanor.

Eleanor hanya tersenyum malu, bermaksud untuk menyapa Louis balik.

"Makanannya dimakan dulu. Nanti keburu dingin loh. Jangan tatap-tatapan terus ah" sambar mom Johannah meledek putranya dan Eleanor yang tengah bertatapan.

Kemudian keduanya pun kembali menikmati makanan mereka.

"Ma, Louis naik dulu ya. Udah selesai makan, nih" ujar Louis hendak bangun dari tempat duduknya.

ObsessedDonde viven las historias. Descúbrelo ahora