37. Eleanor

176 27 8
                                    

Author pov

Eleanor segera mengikat rambutnya yang berantakan, karena baru saja bangun tidur. Ia memeriksa ponselnya, karena memang benda menyebalkan itu yang membuatnya bangun dipagi hari. Sekarang jam 8 pagi, untuk Eleanor ini memang masih sangat pagi kalau tidak sekolah.

Matanya membulat penuh setelah melihat tulisan yang tertera jelas di layar ponselnya. Terdapat lima belas missed call dan juga tujuh message dari Perrie disana.

Eleanor segera menekan nomor telepon Perrie dan kembali menghubunginya.

"Halo? Ele!" teriak Perrie dari ujung sana.

"Buset. Selow dong. Ada apaan sih?" tanya Eleanor terkejut.

"Lo pasti baru bangun ya? Emang gila tidur ya lo! Buruan mandi! Bentar lagi gue sampe dirumah lo!" ujar Perrie berbohong.

Perrie memang sengaja berkata kalau dia sebentar lagi sampai dirumah Eleanor. Kalau Perri tidak berkata begitu, Eleanor pasti masih bersantai-santai didalam kamar tidur kesayangannya itu.

Eleanor berdecak kesal,"Ya ya. Gue mandi dulu bentaran. Ngomel mulu ah lo."

"Ya gue kan-"

Eleanor memutar mata sebal. Ia segera memutus panggilannya dengan Perrie.

Mengingat Perrie yang menelponnya marah-marah seperti orang kesetanan tadi, bisa lebih gawat kalau Eleanor belum mandi saat Perrie sudah sampai dirumahnya. Eleanor pun segera bangkit dari duduknya, mengambil handuk yang berwarna biru laut itu, dan membersihkan tubuhnya.

Selesai mandi, ia segera memakai kaos polosnya yang berwarna hitam dan broken jeansnya yang berwarna putih susu, tidak lupa dengan boots hitam yang bermodel simple itu.

"Pagi, Bi," sapa Perrie pada Bibi yang sedang menyiram tanaman.

"Eh, temennya non Eleanor ya?" tanya Bibi tersenyum ramah.

Perrie tersenyum,"Em, iya, Bi. Eleanornya ada kan? saya keatas ya."

"Iya tuh diatas. Biasanya sih masih tidur. Yuk, saya antar."

"Gak usah, Bi. Bibi lanjutin aja siremin tanaman. Saya naik bentar ya,"ijin Perrie ramah.

"Oh, yaudah, silahkan atuh,"jawab Bibi.

Perrie mengangguk dan berjalan menuju kamarnya Eleanor.

Perrie mengetuk pintu kamar Eleanor,"Eleee!! Jangan bilang lo masih tidur,"teriak Perrie sambil terus mengetuk pintu kamar Eleanor.

Eleanor mengambil tas tangannya, kemudian keluar menemui Perrie,"Ya ya, ayok. Emang ngapain sih buru-buru?"tanya Eleanor sambil menyisir rambutnya dengan tangannya.

Perrie menarik tangan Eleanor,"Udah yuk kemobil gue. Nanti telat."

Eleanor hanya menuruti sahabatnya itu, dan terus melangkah, sampai akhirnya mereka masuk ke dalam mobil.

Merasakan ponselnya berbunyi, Eleanor segera mencarinya didalam tas tangannya yang baru saja dibelikan oleh Zayn.

"Halo, Ele" sapa suara bariton yang terdengar jelas diujung sana.

Eleanor tersenyum mendengar suara laki-laki yang sangat ia kenali,"Louis? ada apa?" tanya Eleanor.

"Ntar bisa pergi gak? aku jemput kamu ya?"

"Aduhh, gak bisa nih. Sekarang aja aku lagi sama Perrie,"jawab Eleanor melirik sahabatnya.

Perrie sedikit terkejut dan melirik kearah Eleanor sebentar saat mendengar panggilan aku-kamu.

ObsessedDonde viven las historias. Descúbrelo ahora