18. Eleanor

207 24 2
                                    

Author pov

Seperti biasa, selesai sarapan, Zayn mengantar Eleanor ke sekolahannya, lalu pergi ke kampusnya.

"Lo hati-hati ya dijalan" ujar Eleanor lewat kaca mobil.

"Iya, gue jalan ya? belajar yang bener lo" pesan Zayn, kemudian melajukan mobilnya menuju kampus.

Eleanor pun berjalan memasuki kelasnya.

"Woi! Enak ya baca novel terus" ucap Eleanor, menepuk punda Perrie.

"Yang gak punya mah diem aja deh" ledek Perrie yang sedang santai membaca novel barunya.

"Kok cover novel lo beda deh?" tanya Eleanor mengerutkan alisnya.

"Ya iya dong, kan limited edition" jawab Perrie sombong.

"Wah, kalo Mr.Steven belom dateng, gue sahutin lo" sahut Eleanor lalu mengeluarkan buku pelajaran.

Perrie hanya tertawa kecil mendengar jawaban sahabatnya itu.

Kelas menjadi hening, pelajaran pun dimulai.

-------------

Louis terbangun dari tidurnya yang nyenyak semalaman.

Ia pun melihat jam dinding yang tergantung dikamarnya.

"Shit! udah jam 8" gumamnya kaget.

Yap, Louis telat bangun kali ini.

Dengan cepat, ia pun mengganti baju piamanya dengan jeans dan kaus abu-abu polos miliknya.

"Mama, kok gak bangunin Louis sih?" tanyanya yang terburu-buru memakai sepatu Adidas miliknya.

"Loh? mama pikir kelas kamu hari ini siang. Lagian kamu kan biasanya bangun sendiri juga" jawab mama cemas.

"Yaudah deh, Louis pergi dulu ya, ma, udah telat" sahutnya, kemudian masuk ke dalam mobilnya.

"Yaudah, hati-hati ya!" teriak mamanya yang berdiri diambang pintu.

Louis pun melajukan mobilnya ke kampus.

Sesampainya dikampus, Louis melihat Mr.Smith sudah dikelas, sedang menerangkan.

"Duh, gimana cara gue masuk nih?" gumam Louis frustasi.

Dengan berani, Louis mengetuk pintu kelas tersebut.

"Misi, Mr.Smith, maaf saya telat" ujarnya setelah dibukakan pintu.

"Kenapa kamu telat?"

"Bangun kesiangan" jawab Louis malu.

"Kalau begitu, kamu tidak boleh mengikuti kelas saya sampai 2hari kedepan, sekarang kamu silahkan keluar dari sini" ucap Mr.Smith tegas.

"Okay, i'm really sorry" ujar Louis, kemudian dengan berat hati, Louis keluar dari kelas tersebut.

Louis pergi ke kantin, karena kelas ke2 jam 11, masih sangat lama, sedangkan sekarang masih jam 8.30 pagi.

Ia memesan makanan banyak sekali dikantin.

Itulah Louis, kalau sedang kesal atau bosan, ia pasti menghilangkan semuanya dengan makanan, namun ia juga menjaga makanan dibantu dengan gym.

Selesai melahap semua makanan yang ia pesan, ia pun merasa sangat kekenyangan.

Louis melirik arlojinya, 30 menit lagi jam 11.

Ia pun menunggu ditaman kampus sambil mendengarkan musik menggunakan earphonenya.

ObsessedDonde viven las historias. Descúbrelo ahora