43. Elounor

324 28 6
                                    

Author pov

Hari ini adalah hari terakhir Eleanor untuk menjalani ujian kelulusannya.

Ia sangat yakin kalau ia bisa menjalani ulangannya hari ini, mengingat dirinya yang belajar giat sampai larut.

Eleanor mengisi lembar ulangannya dengan yakin, selesai mengerjakannya ia hendakan mengumpulkan lembar kertas yang sudah penuh dengan tulisannya itu di meja guru.

Ia menghela nafasnya kasar, kemudian mengambil tasnya untuk segera keluar dari kelas.

"Ele,"panggil Perrie membuat Eleanor berhenti melangkah.

Eleanor menoleh,"Apa?"

"Udah selesai?"tanya Perrie penasaran.

Eleanor mengangguk yakin,"Gue duluan ya, bye"sahut Eleanor kemudian melesat dari kelas begitu saja.

Eleanor menyalakan mobilnya dan kembali ke rumahnya.

Rasanya senang sekali mengingat dirinya yang sudah bebas dari sekolah. Senyuman terus mengembang dibibirnya itu. Ia yakin ia pasti lulus dengan hasil yang memuaskan, mengingat dirinya yang terus disibuki dengan kegiatan belajar hari demi hari.

Eleanor menghempaskan tubuh ringannya dikasur. Merasa lelah, akhirnya ia pun tertidur dan siap menghampiri dirinya dialam mimpi.

***

Louis hari ini tidak pergi ke kampusnya, karena hari ini memang tidak ada kelas untuk dirinya.

Sekarang sudah jam empat sore, dari jam sepuluh pagi ia hanya menyibukkan dirinya dengan terus mengerjakan skripsi yang belum sepenuhnya tuntas lagi. Louis memiliki empat hari lagi untuk menyelesaikan skripsi itu. Waktu yang singkat, bukan? Maka dari itu ia mempergunakkan waktunya baik-baik.

Louis melemparkan pandangannya pada kalendar yang menggantung disamping kasurnya. Tiba-tiba ia teringat Eleanor. Ya, ini tanggal empat belas Juni, tepat hari terakhir Eleanor menjalani ujian disekolahnya.

Louis langsung mengambil kunci mobilnya dan ponselnya yang tergeletak dinakas. Pria itu melajukan mobilnya menuju sebuah mall.

Segeralah ia memasuki lift dan menekan tombol nomor tiga, dimana cinema berada dilantai tersebut.

Ia segera memesan dua ticket Conjuring 2 untuk dua orang, yaitu dirinya dan Eleanor.

Setelah memesan dua tiket film itu, ia pun segera melajukan mobilnya kembali kerumahnya.

Louis pun segera bersiap-siap, mengganti pakaiannya menjadi pakaian pergi.

Kemudian, ia menghampiri rumah Eleanor.

Ditekanlah bel yang terletak disamping pintu kayu yang kokoh itu.

Nampaklah wanita yang dicintainya berdiri didepannya, senyum dikedua bibir mereka pun mengembang sempurna.

"Louis? Masuk yukk,"ujar Eleanor.

Louis pun mengikuti langkah wanitanya memasuki rumah tersebut.

Louis mengeluarkan dua tiket film Conjuring 2 dari saku celananya, dan memamerkannya pada Eleanor.

Eleanor menatap Louis bingung.

Louis tersenyum, merangkul gadisnya,"Kamu mah gak peka. Aku ajakkin kamu nontonn, udah sana siap-siap,"jawab Louis.

Eleanor mengangguk,"Ohh. Yaudah, tunggu bentar yaa."

"Gak usah make-up ya, udah cantik kokkk,"puji Louis membuat Eleanor merona.

Eleanor hanya merona, dan melangkahkan kakinya menuju kamar kesayangannya.

Eleanor melihat beberapa baju yang berada dilemarinya. Ia bingung sekali harus memakai apa.

Akhirnya pilihannya jatuh pada kaus v-neck berwarna putih, dan broken jeans yang berwarna hitam.

Selesai sudah ia bersiap-siap, ia segera turun ke lantai dasar untuk menghampiri Louis. Didapatinya pria itu sedang fokus dengan ponselnya.

Eleanor pun menepuk punggung pria itu pelan.

Pria itu menoleh, dan tersenyum ramah, "Oh, heyy. Kita jalan sekarang yuk,"ajaknya, lalu merangkul pundak Eleanor.

Eleanor hanya mengangguk dan mengikuti langkah Louis yang berjalan memasuki mobilnya.

Sesampainya dimall tadi, mereka pun segera masuk ke teather.

Eleanor duduk disamping Louis, sambil menikmati popcornnya, dan sesekali menawarkan makanan itu pada Louis.

Eleanor yang sedaritadi merasa ketakutan dengan film tersebut, menjadi lebih tenang saat Louis merangkul pundaknya. Mereka menyaksikan film tersebut sambil sesekali menikmati popcorn dan minuman yang mereka beli. Dingin yang dirasakan tubuh Eleanor juga berganti dengan rasa hangat saat Louis membawa tubuh gadis itu kedalam pelukan hangatnya.

*Empat hari kemudian*

Jantung Louis terasa bekerja dua kali lebih cepat. Ya, hari ini adalah hari dimana ia akan menyerahkan skripsi yang sudah ia kerjakan mati-matian itu. Louis sangat berharap ia akan mendapatkan hasil yang memuaskan, mengingat dirinya yang sibuk mengerjakan skripsi untuk hari ini.

Louis memegang skripsinya sambil terduduk dan menunggu gilirannya. Rasanya tidak tenang.

Ting

Louis langsung menslide layar iphonenya saat mendengar tanda pesan masuk untuknya.

"Heyy, goodluckkkk, love. Kamu pasti lulus kok"

Isi pesan itu benar-benar membuatnya sedikit tenang. Apalagi saat mengetahui pesan tersebut dikirim oleh Eleanor.

Senyuman mengembang dibibir pria itu. Ia langsung membalas message dari Eleanor.

"Thankyou, dearrr."balasnya pada Eleanor.

Louis kembali menyimpan ponselnya kedalam saku celanannya itu.

"Louis William Tomlinson"

Suara panggilan itu membuatnya mengangkat kepalanya. Ini gilirannya. Dengan jantung yang bekerja dua kali lebih cepat, ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ruang dosen yang sedang menunggunya itu.

Tanpa ia sadari, Zayn baru saja keluar dari ruangan dosen.

Zayn memeluk sahabatnya erat,"Lou!! gue lulus,"pekiknya girang.

Louis melepaskan pelukannya dan tersenyum,"Well, congrats."

Zayn masih terpekik girang,"Good luck yaa. Gue yakin lo lulus kokk,"sahut Zayn, kemudian ia melangkahkan kakinya masuk kedalam mobil. Masih dengan gemercik perasaan kesenangan didalam hatinya. Usahanya tidak sia-sia begitu saja, pikirnya.

Dua puluh menit kemudian Louis keluar dari ruangan dosen dengan senyum yang mengembang dibibirnya.

"Louis!" panggil seorang wanita.

Suaranya tidak asing, ia benar-benar mengenali suara ini.

Ia pun menoleh,"Ele? Kamu kok disini?"tanya Louis terkejut.

Eleanor tersenyum,"Surprise! Kamu lulus kan?"tanya Ele penuh harap.

Louis berpura-pura berpikir sejenak,"Hmm, lulus gak ya?"tanyanya.

Eleanor memukul kecil lengan pria itu,"Ihhh, yang benerr."

Louis merangkul Eleanor untuk menuju ke parkiran,"Iya, iya. Aku lulus kok, sayangg,"jawabnya seraya mencium puncak kepala Eleanor yang sedang berjalan disampingnya.

*****

THE ENDDDDD

vomment ya guysss!:* ditunggu aja sequelnya hehe.

ObsessedDonde viven las historias. Descúbrelo ahora